Beranda / Romansa / Ranjang Panas Milik Tuan Lukas / MEMBATALKAN PERJODOHAN PAKSA DENGAN KONTRAK NIKAH!

Share

MEMBATALKAN PERJODOHAN PAKSA DENGAN KONTRAK NIKAH!

last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-03 16:24:11

PERJANJIAN NIKAH KONTRAK!

"Maaf Tuan Lucas, apakah tawaran pernikahan kontrak itu masih berlaku? Bolehkah saya mengambilnya?" tanya Davina sebelum Lukas menutup pintu mobilnya.

"Rupanya uang memang membutakan semuanya," ucap Lukas dengan tatapan mengintimidasi Davina.

"Apakah bisa, Tuan?" tegas Davina.

"Sayangnya dalam rumus hidupku tak pernah mengenal kesempatan kedua," terang Lukas.

"Ta-tapi Tuan Lucas saya mohon, beri saya kesempatan satu kali ini. Saya akan membuktikan kepada Tuan Lukas bahwa saya adalah seorang sekertaris dan istri kontrak yang bisa membantu Tuan melancarkan semuanya. Saya berjanji akan totalitas dalam kedua pekerjaan ini," ujar Davina.

"Masuklah!" perintah Lukas.

Davina segera masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Lukas. Mobil alphard itu melaju di jalanan kota Eldoria. Lucas menatap Davina dengan tatapan tajam. Membuat Davina meneguk salivanya berkali-kali dengan kasar.

"Apa yang bisa kau lakukan untukku?" selidik Lukas.

"Sa-saya bisa menjadi apapun yang Tuan Lukas mau," tegas Davina.

Nampak Lukas tersenyum sinis mendengar ucapan Davina. Matanya terpejam sebentar, menghirup aroma tubuh dari wanita yang ada di sampingnya itu. Mulai wajahnya, aroma yang di pakai mengingatkannya pada seseorang yang bersamanya semalam.

"Dia benar- benar mirip Alexandria dan aroma wanita yang memperkosaku semalam. Sialan!" umpat Lukas dalam hati.

'Ting' Satu pesan masuk. Lucas merogoh saku nya yang ada dalam kantong jas.

[Mama sudah pilihkan wanita untukmu, Lukas.]

"Arrrggghhh! Sialan! Brengsek!" umpat Lucas.

Davina refleks menengok dia kaget seperti melihat sisi lain Lukas yang selama ini tak pernah diketahuinya. Dia tak menyangka lelaki di hadapannya selain ambisius juga kasar sekali. Terlihat dari umpatan yang baru saja keluar dari mulut Lukas, tapi dia tak bisa mundur karena nasibnya akan hancur, keluarganya akan semakin terjerat hutang rentenir biadab.

"Ba-bagaimana, Tuan Lucas?" tanya Davina.

Tiba-tiba Lucas berbalik arah sambil mencengkram kuat handphone di tangannya. Dia menahan semua emosi, pesan itu dari Mamanya wanita sangat egois itu. Lukas tersenyum menyeringai sinis memandang Davina.

"Baiklah aku bisa memberikanmu kesempatan untuk menjadi istri kontrakku. Tapi aku memiliki persyaratan dan peraturan yang harus kau patuhi."

"Peraturan apa itu Tuan Lukas? Bukankah hanya menandatangani perjanjian saja?" tanya Davina ketakutan.

"Ya. Tapi aku berubah pikiran setelah tadi pagi kau menolak ku. Pertama kau harus menginap di rumahku setelah kita menikah dan berpura-pura menjadi suami istri sebenarnya. Kau juga harus bekerja sebagai sekertaris dan tak boleh telat walau pun satu menit. Potongan gaji setiap keterlambatan mu!" jawab Lukas.

Davina melongo mendengar semua peraturan Lukas. Dia berpikir ini bukanlah pekerjaan dobel lagi, namun masuk kategori kerja rodi. Sedangkan Lukas tersenyum penuh arti, saat Davina mau menandatangani perjanjian itu maka masalah hidupnya akan selesai.

"Jadi kau yang bertanggung jawab penuh pada hidupku," tegas Lucas.

"Gilaaa! Benar- benar sosok bos mengerikan. Haruskah aku bekerja pada monster berwujud manusia ini?" batin Davina dalam hati.

Lukas mengulurkan tablet kepada Davina dan membaca kontrak kerja menjadi istri kontrak Tuan Lukas. "A-apa saya harus memutuskan sekarang, Tuan?"

"Mau atau tidak?" bentak Lukas.

"Ma-Mau, Tuan Lukas," jawab Davina dengan tergagap.

"Bagus! Perjanjiannya sudah kau pegang. Sebelum kau tanda tangan. Aku akan memberikanmu tiga kesempatan bertanya. Tak ada kesempatan kedua lagi! Tanda tangani jika setuju!" perintah Lukas.

"Apakah saya tidak bisa mempertimbangkan ini semalam saja?" bujuk Davina.

"KAU MAU ATAU TIDAK!" bentak Lukas. Lagi, bentakan Lukas membuat Davina terlonjak kaget.

"I-iya Tuan," jawab Davina.

Dengan bermodal nekat, Davina pun menandatangani surat perjanjian kontrak kerja itu. Saat hendak tanda tangannya, Davina melihat satu poin perjanjian yang mengerikan yaitu denda satu Milyar jika melanggar atau tuntutan penjara.

"Tu- Tuan, poin ini?" tanya Davina menunjukkan satu poin terakhir.

"Ya! Bagus bukan? Ini namanya keadilan, sama- sama mengikat dan menguntungkan," jawab Lukas sambil memainkan kuku tangannya.

"Kalau kau tak mau silahkan, kau bisa pergi setelah sampai rumahku," ucap Lukas sambil melirik ke arah jam nya.

"Arrrgggghhhh! LUCASINDO SIALANNNNN! AWASSSS KAU YAAA!" geram Davina.

"Satu, dua, tiga! Sampai hitungan ke lima kau tak segera menandatanganinya maka aku anggap perjanjian ini batal," ucap Lukas.

"Hah? I-iya, Tuan!" sahut Davina dengan panik langsung menandatangani perjanjian itu tanpa melihatnya lagi.

"Tapi Tuan, bisakah saya meminta uang dua ratus juta itu sekarang? Maaf, Tuan. Saya sungguh terpaksa untuk melakukannya. Ada hal yang lebih penting dari pada harga diri saya saat ini," ucap Davina menunduk malu.

"Apa itu?" sahut Lukas.

"Rumah mendiang Ayah saya yang akan di sita rentenir. Ibu saya yang terancam penjara jika tidak melunasinya. Mereka hanya memberi waktu tiga hari. Saya tak akan meminta syarat lain. Saya mohon, Tuan," jelas Davina.

Lukas gamang, dia mencoba memainkan intuisi dan insting bisnisnya saat ini. Jika dia melepaskan Davina maka kemungkinan terburuknya dia akan terikat pernikahan dengan koleganya dan tak bisa mengatur calon pengantinnya. Jika dia mengabulkan semua keinginan Davina maka dia akan mengontrol Davina, wanita polos di depannya ini akan menjadi bonekanya.

"Saya tahu mungkin Tuan Lukas akan gamang sekarang. Tapi sungguh saya mohon, untuk kali ini saja, tolong saya, Tuan!" pinta memelaskan mukanya.

"Baiklah!" jawab Lucas.

"Hah?" sahut Davina kaget Lukas bisa mengabulkan permintaannya dengan entengnya.

"Kita akan mulai pekerjaan hari ini. Kali ini kau harus datang dan ikut ke rumahku. Pas! Ini jam bekerja mu sebagai istri kontrakku di hari pertama," kata Lucas.

"Hah?" sahut Davina mendongakkan kepalanya dan berdiri perlahan.

"Kau ingin uang dua ratus juta kan? Jadi tunjukkan kesungguhanmu dulu! Yakinkan keluargaku," tegasnya.

Belum sampai satu jam, Davina bersama Lucas namun dia berhasil di buat tampak bodoh dan hanya bisa kaget berkali- kali dengan tingkah ajaib presiden direkturnya kali ini.

"Maaf Tuan, saya di sini bekerja sebagai sekretaris dan Istri kontrak saja kan? Bukan menemui keluarga besar juga kan?" tanya Davina.

"Baca poin perjanjian empat puluh sembilan dari lima puluh poin!" perintah Lukas.

"Sebagai seorang sekretaris harus menjalankan semua yang di inginkan Tuan Lucas tanpa mengeluh," ucapan Davina.

Davina terdiam, dia benar- benar kecolongan. Mobil masuk ke pelataran rumah Lukas, Davina melongo melihatnya, rumah itu mirip istana.

"Paham kan?" tanya Lucas sambil membenahi jasnya dan pergi turun ke dalam rumah.

"Sialan! Aku di jebak si brengsek muda itu!!!!!!!" geram Davina lirih.

"Merusak tablet yang berisi perjanjian kontrak akan di denda!" teriak Lukas saat turun dari mobil.

"Arrrrrhhhhhhh! LUCASINDO!!!!" pekik Davina tertahan. Dia pun segera menghela nafas panjang dan ikut turun membuntuti Lukas.

"Tunggulah dan duduk di situ!" perintah Lukas.

Davina pun menganggukkan kepalanya. Dia duduk di sofa ruang tamu rumah Presiden direkturnya itu sambil menikmati kemegahan rumahnya. Terdapat satu buah foto keluarga besar di mana ada seorang wanita duduk di tengah sedangkan di samping kanan dan kirinya diapit oleh dua lelaki yaitu Lukas dan Ketua Dewan komisaris utama.

Lukas berjalan masuk ke dalam rumahnya, dia berjalan ke kamar milik sang ibunda. Terlihat wanita cantik berusia lima puluh tahunan lebih duduk di kursi roda sambil melihat ke arah depan balkon yang menghadap taman. Lukas berjalan mendekatinya.

"Mah," panggil Lukas.

"Bagaimana tentang perjodohan itu?" tanya mama Lukas, bernama Lily.

"Aku tadi masih di jalan," sahut Lukas mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Bagaimana? Wanita dari keluarga mana yang akan kau pilih, Nak?" tanya Lily sekali lagi.

"Aku sudah membawa wanita yang ingin aku nikahi, Ma. Jadi Mama tak usah repot-repot untuk menjodohkan ku," jawab Lukas.

AKANKAH LILY MERESTUI DAN MEMBATALKAN PERJODOHANNYA?

BERSAMBUNG

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   EXTRA PART

    EXTRA PART"Tuhan terima kasih! Terimakasih!" pekik Lukas sambil terus memeluk Davina, dia menciumi Davina kemudian mengelus perlahan Davina ya memang sedikit menggendut."Aku pikir kau gendut karena terlalu banyak makan, ternyata kalau hamil," gumam Lukas. Davina langsung mendelikkan matanya ke arah Lukas."Oh kalau aku gendut aku tak cantik lagi? Begitu?" protes Davina. Lukas langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat dan menyadari kesalahannya."Tidak Sayang, tidak. Kau mau gendut atau kurus tetap cantik, kau makin montoq dan menggairahkan saat gendut. Apalagi saat ini, kau sedang mengandung buah cinta. Mari kita periksa, kita harus segera memeriksakan kehamilanmu, Davina," jawab Lukas."Tapi benar ka, Tuan Lukas? Aku masih cantikkan?""Tentu dong. Cantikmu bertambah berkali kali lipat saat hamil, jadi jangan sampai bayi ini kenapa-kenapa ya, Sayang. Dia akan menjadi seorang yang hebat kelak karena memiliki orang tua seperti kita. Aku pastikan itu, jika dia wanita akan cantik se

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KEHAMILAN MEMBAWA BERKAH!

    KEHAMILAN MEMBAWA BERKAH!TAMAT!"Aku takut kecewa, Bu. Bagaimana kalau ini hanya sakit biasa" tanya Davina."Kalau memang kau tak hamil maka tak masalah. Toh kalian masih punya banyak waktu yang penting, kita tespek dulu agar jelas semuanya. Ibu yakin kau hamil," jawab"Entahlah, Bu. Aku takut," kata Davina."Aku takut banyak berharap. Karena selama ini aku juga tak kunjung hamil," sambungnya lagi.Tak lama Bi Sun pun kembali dengan membawa tespek yang sudah dipesan oleh Nyonya Rita. Davina ingin mengetesnya, dia sudah tak sabar sekali."Bu, bolehkah aku mengetesnya sekarang?" tanya Davina."Sebenarnya yang paling valid adalah besok pagi, Nak. Pipis pertamamu setelah bangun tidur. Tapi jika kau memang penasaran dan jujur Ibu pun juga sangat penasaran sekali. Bagaimana kalau kita cek kali ini saja? Kalau memang haslnya samar kau bisa mengulang lagi besok pagi," usulnya. Davina mengangguk setuju dengan usul Nyonya Rita."Baik, Bu," kata Davina.Untung saja Davina belum terlalu banya

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   Pergi Membeli Tespek

    Pergi membeli tespek "Kau kenapa?" tanya Ibu Davina melihat putrinya sedikit berubah. "Kau nampak tak sehat, Sayang? Kau sakit ya? Pucat sekali," sambungnya. "Benarkah aku nampak pucat, Bu?" sahut Davina. Nyonya Rita menganggukkan kepalanya. "Pantas saja Tuan Lukas khawatir," batinnya lagi. "Aku merasa tidak enak badan dari semam, Ma. Sudah beberapa hari mungkin namun aku terus menahannya. Aku rasanya seperti terkena terus-terusan masuk angin. Karena beberapa malam ini aku selalu lembur malam. Aku setiap pagi akan selalu berkali-kali muntah, entah mengapa aku merasa akhir-akhir ini begitu parah," jelas Davina. "Apa kau sudah periksa? Jangan-jangan kau terkena asam lambung. Kau setres karena pekerjaan? Apakah kau juga bekerja berat akhir-akhir ini?" tanya Nyonya Rita sambil menghampiri putrinya yang berada di sofa ruang tamu. Davina menggelengkan kepalanya lemah. "Tidak, Ma. Aku tidak pernah punya riwayat sakit maa

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KAU KENAPA, DAVINA?

    KAU KENAPA, DAVINA? "Lalu? Kenapa kok diam begitu tiba-tiba? Aku kira aku tak menginginkan anak dariku," kata Lukas sambil cemberut. "Tentu itu tidak mungkin, Tuan Lukas. Aku juga sangat mencintaimu dan memiliki anak darimu juga adalah salah satu impianku. Tapi bukankah ini aneh sekali, Tuan Lukas?" tanya Davina menoleh ke arah Lukas dengan wajah yang susah di artikan. "Aneh? Apanya yang aneh?" sahut Lukas. "Jika dipikir-pikir kita hampir melakukannya setiap hari. Bahkan kau tak pernah melakukan itu menggunakan pelindung kan? Tapi kenapa aku belum hamil juga ya?" gumam Davina. Lukas mengelus kepala Davina. Bukan tanpa alasan dia sangat yakin jika Tuhan pastilah tahu mana yang terbaik dan kapan waktu yang tepat untuk mereka memiliki anak. Karena kalau di pikir lagi memang benar apa yang dikatakan Davina itu. "Waktu Tuhan pasti yang terbaik, Davina. Apakah itu berarti kau mau kan memiliki anak dariku?" tanya Lukas.

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   ANAK DARI DAVINA?

    ANAK DARI DAVINA? "Sekarang urusan kita sudah selesai kan? Ayo kita cepat masuk dan selesaikan apa yang kita lakukan di pagi hari lagi," aja Lukas. "Lagi?" tanya Davina. Lukas langsung mengangguk denga semangat. "Tentu! Kenapa kau terlihat seperti tidak tahu apa-apa dan meragukan kemampuanku begitu. Sudah aku bilang padamu untuk menyelesaikannya sekali di pagi hari tapi kau menundanya, aku baru keluar sekali. Kurang dua kali," bisik lukas sambil memeluk Davina. "Ck! Baiklah. Karena itu permintaanmu maka aku akan lakukan dengan senang hati, Tuan Lukas. Andai Ibu tahu apa alasan ku terlambat tadi dua puluh menit adalah kau harus melayani Tuan Lukas, akankah dia mengomel?" gumam Davina. "Tak akan berani," sahut Lukas mengecupnya. Ya, kini Lukas memang memiliki kebiasaan baru jika badannya pegal maka dia akan meminta Davina untuk memijatnya setelah bercumbu mesra. Mereka pun segera mengendarai mobil itu pulang ke rumah. Davina

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   AYO KITA SELESAIKAN LAGI

    AYO KITA SELESAIKAN LAGI"Aku tidak bisa merasa lebih baik tentang hal itu, kau akan menjadi Ibu suatu saat nanti. Jadi kau tak akan pernah mengerti bagaimana sakitnya hatiku. Tidak peduli seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkannya, aku hanya ingin kau tahu saja apa alasanku memperlakukanmu," sambungnya. Davina tersenyum sinis."Tunggu saja sampai aku merasa kasihan padamu," ujar Davina kekeh.Jujur saja, sebenarnya hatinya sudah terusik sekali ingin segera membantu Mama angkatnya tapi mengingat lagi semua perlakuan lama angkat yang selama ini membuatnya cukup sakit hati. Apalagi Mama angkatnya juga tak pernah mengatakan maaf sekalipun, baru kali ini dia mendengar ucapan maaf dari mama nya.Tnpa diduga tiba-tiba mama angkat Davina berdiri dari kursinya. Kemudian di langsung menjatuhkan dirinya, dia terduduk di lantai bersimpuh. Ini adalah hal yang mustahil dilakukan oleh mama angkat Davina jika tidak dalam situasi yang sangat mendesak dan itu sempat membuat Davina terpe

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status