Di dalam restoran bergaya China, Athena melihat Dave duduk di ruang VIP, menunggunya dengan wajah kaku.
Hari ini Athena datang dengan gaun pink lembut menutupinya dari atas hingga ujung kaki. Hanya tonjolan di dada dan pinggul belakang yang bisa menunjukan bagaimana menggodanya tubuh muda itu. Bahkan Dave hampir terbodohi oleh penampilannya, ketika melihat lekuk tubuhnya dan pinggangnya yang tampak sangat rapuh. "Nona, apakah sudah lelah bermain petak umpet denganku?" sindirnya. Dia hampir tersihir oleh penampilannya, namun tidak melupakan betapa kesalnya dia tiga hari ini. Kabur dari kejaran Dave selama tiga hari sambil menyiapkan dirinya, Athena tetap harus menghadapi pria itu. Dia bisa melihat kemarahan di wajahnya. Dia pasti sangat kesal karena tidak bisa mendapatkan satupun informasi tentang dirinya. Dia menatap wajah itu dan hampir tertawa. Namun tawa itu gagal keluar setelah menatap mata itu kembali. Mata yang sudah dikenalnya hampir tiga tahun ini, mata yang memasuki mimpi-mimpi indahnya, kini memberikan kilatan jijik padanya. Tapi sekarang bukan waktunya memikirkan hal itu. Saat suasana keduanya tegang, mereka hampir tidak mempedulikan pelayan yang membawa makanan. "Persembunyian Nona memang sangat dalam, aku mengakuinya." lanjut Dave sambil menggertakkan gigi belakangnya. Dia telah mencari dengan segala kekuatannya selama tiga hari ini, tapi tak satupun jejak tentang gadis ini yang bisa dia temui. "Aku merasa tersanjung diakui oleh Tuan Chen." Athena menghela nafas. Sikap rendah hati itu hanya membuat Dave semakin ingin mencekiknya. "Tuan Chen, jangan terlalu marah." bujuknya. Dia tidak bisa terlalu lama membiarkan pria ini menaruh dendam padanya. "Situasiku agak rumit dan sedikit istimewa, itulah sebabnya kamu tidak bisa mendapatkan apapun tentangku." terang Athena sambil menatap pria itu. Tidak perlu berpura-pura, dia tau Dave telah berusaha keras menggali tentang dirinya. Dia mencoba mengukur emosinya dari wajahnya. Jangan sampai pria itu menolak proposalnya dan malah menyatakan perang. Paman Charles pasti akan kecewa jika dia gagal membuat kesepakatan dengan Dave. Mengingat pernyataan gadis itu sebelum meninggalkan kamar pagi itu, Dave menyunggingkan senyum mengejek. "Yah, memang agak rumit untuk bisa tidur denganku dan kabur setelahnya." sindir Dave. Dia kembali menuduhnya tidur dengannya. Athena menelan amarahnya dan menatap lurus pada pria itu. Dave menyadari tatapan tajam gadis itu padanya. "Sebelum semuanya, aku benar-benar ingin tau, bagaimana kamu bisa masuk ke kamarku?" Dia telah memikirkan banyak hal, tapi selalu tidak ada jawaban. Terlalu aneh dia bisa masuk, kecuali gadis ini bisa menembus dinding? Setelah mendengar pertanyaannya, dia melupakan amarahya sebentar. Athena memutar otaknya, berpikir bagaimana menjelaskannya dengan baik dan terlepas dari kecurigaan? Bagaimana dia bisa tertidur di kamar Dave? Jika bukan karna berbagai tak-tik menjijikan bibi dan sepupunya, serta tatapan licik paman itu, bagaimana mungkin dia rela memasuki kamar pria ini? Ketika semalam dia dalam kondisi terdesak, dia hanya bisa memikirkan cara ini. Memikirkan campur tangan Carla dalam insiden ini, dia menggertakkan giginya. Tapi setidaknya itu lebih baik daripada berurusan dengan orang asing. Suasana hatinya tiba-tiba terasa lebih tenang. Antara lega dan amarah yang belum reda, gadis itu menarik nafas dalam-dalam. "Tuan Chen saya akan menjelaskan situasinya, tapi sungguh itu bukan untuk tidur denganmu." Athena mendesah putus asa. Otak laki-laki ini terlalu aneh. Apakah dia berpikir semua orang hanya ingin memanjat ranjangnya? "Jika itu bukan agendamu, lalu kenapa kamu ada di sana? Memasuki kamar tidurku, bukan untuk tidur denganku?" Dave mengambil gelas dan menyesap isinya. "Atau kamu akan mengatakan, datang ke sana untuk mendiskusikan bisnis denganku." Pria itu tertawa sinis. Mengulangi kata-katanya di hotel pagi itu. "Tuan Chen, kamarku ada di sebelah kamarmu. Kamu bisa memeriksanya jika tidak percaya." Paman Charles tidak melakukan pekerjaan sia-sia malam itu. Dia sengaja mendapat kamar di sebelah, dan bersusah payah mencari kesempatan menukar kunci kamar itu. "Memeriksanya?" Dave tertawa marah setelah mendengar itu. Jika dia bisa memeriksa informasi kamar di sebelahnya malam itu atau memeriksa cctv hotel, bagaimana dia akan berakhir di sini—menunggu gadis menyebalkan ini selama setengah jam. Melihat kemarahan pria itu, dia hanya bisa menggunakan kartu terakhirnya untuk keluar dari situasi ini dan mendapat kepercayaanya. "Tuan Chen, memang salahku memasuki kamarmu, tapi aku yakin, aku tidak berniat tidur denganmu." Di tidak mungkin mengakui secara gamblang tentang mencuri kunci. Menurut informasi yang dia dapat, pria itu selalu meminta dua kunci ketika dia tidur di hotel untuk mencegah penyusup. Karna itulah Paman Charles bisa mencuri salah satunya. Akhirnya map yang diberikan Charles harus digunakan. "Tuan Chen silakan baca ini." Di dalam sana tertulis semua tentang dirinya, bahkan lengkap dengan daftar riwayat hidup disertai laporan kesehatannya. Dia harus menyeret pamannya untuk menunjukan kepolosannya. "Perkenalkan, aku Shen Athena, keponakan Presiden Shen." Dia menjulurkan tangannya, namun tak kunjung mendapat balasan. "Anda paling bisa melihat dengan jelas situasiku, aku tidak perlu memaksa untuk masuk ke kamar Anda." Setelah membaca semuanya hanya orang bodoh yang akan percaya jika dia bersikeras mengatakan keponakan presiden Shen dengan paksa memanjat ranjangnya. "Sekarang Tuan Chen bisa mendapatkan informasi tentangku. Jika kamu tidak percaya ini, kamu bisa menyuruh orang-orangmu untuk meyelidiki sendiri." Tapi Dave masih bersikap acuh dan menatapnya seolah baru saja mendengar lelucon. Tepat setelah itu, ponsel Dave bergetar. Dia memeriksanya hanya untuk mengernyit setelah membaca isi pesan. Bawahannya telah bekerja siang dan malam selama tiga hari tiga malam, namun tidak mendapatkan apapun. Sekarang setelah gadis itu mengaku, dia juga mendapatkan hasilnya. Sungguh gadis ini tidak bisa dianggap remeh. Apakah dia menggunakan kekuasaan presiden untuk melindungi semua informasi pribadinya? Namun identitasnya sedikit mengendurkan kewasapadaan Dave. Musuh-musuhnya tidak memiliki cukup modal untuk berkolusi dengan orang-orang Presiden Shen. "Aku tidak tau kenapa kunci kamarku sama dengan milikmu, tapi sepertinya aku meminum sesuatu yang salah." Saat mengingat rasa kantuk yang menyerang tiba-tiba, hingga terbangun dalam kebingungan, Athena tidak bisa menahan untuk mengingat senyuman aneh Carla pagi itu. Bagaimana dia bisa memasukan obat tidur ke dalam minumannya? Dan siapa yang membawanya masuk ke perjamuan itu? Namun sekarang bukan waktunya memikirkan hal itu. Dia harus membawa suami ini pulang, dan menjadi perisai barunya. Keluarga Gerber, keluarga Shen. Apa yang akan mereka lakukan jika keluarga Chen tiba-tiba muncul? Semakin keras mereka mencoba menjangkaunya, semakin banyak halangan yang harus mereka lalui. "Tuan Chen, sebenarnya aku ingin menawarkan proposal yang menarik. Apakah kamu bersedia mendengarkan?" Senyum menyanjung kemudian mengembang di wajah gadis itu. Dave mengangkat alisnya. Gadis ini terlalu cepat dalam mengubah wajahnya, yang membuatnya semakin menarik. Baru saja dia melihat kemarahan dan kebencian di wajah itu, sekarang sudah beralih pada senyum palsu lagi. Melihatnya tak kunjung menjawab, Athena menarik nafas dalam-dalam, seolah mengumpulkan tekadnya dan melanjutkan. "Tuan Chen, mari kita menikah!" "MENIKAH?" Dave berhenti bernafas sesaat. Dia meragukan telinganya dan menatap kaku ke wajah gadis itu.Apa yang baru saja dia dengar? Pernikahan? Dave kembali menarik kertas itu dan menatap tajam pada informasi umurnya. Dia tidak salah membaca. Jelas dia baru berusia delapan belas tahun sepuluh hari yang lalu! Apa dia hampir saja terlibat dengan anak di bawah umur jika ulang tahunnya dimundurkan sedikit, bukan? Tuhan tau itu bukan salahnya! Mengontrol suaranya selembut mungkin, Dave bertanya, "Nona Shen, apakah ujiannya sudah selesai? Kampus mana yang akan kamu datangi setelah ini?" Dia tidak mungkin mencekik gadis gila ini. Lebih baik mengalihkan pembicaraan dan mengingatkan dia akan umurnya. Sebagai seorang yang lebih tua, dia hanya bisa terus berpura-pura lembut dan mengalah sebentar saat berurusan dengan anak kecil ini. Athena bingung mendengar pertanyaannya, kemudian barulah dia menyadari sindirannya dan tertawa marah di dalam hatinya. Laki-laki ini sungguh kejam! Daripada menolaknya langsung, dia malah mengejek umurnya, membuatnya terlihat lebih memalukan. Athena m
Di dalam restoran bergaya China, Athena melihat Dave duduk di ruang VIP, menunggunya dengan wajah kaku. Hari ini Athena datang dengan gaun pink lembut menutupinya dari atas hingga ujung kaki. Hanya tonjolan di dada dan pinggul belakang yang bisa menunjukan bagaimana menggodanya tubuh muda itu. Bahkan Dave hampir terbodohi oleh penampilannya, ketika melihat lekuk tubuhnya dan pinggangnya yang tampak sangat rapuh. "Nona, apakah sudah lelah bermain petak umpet denganku?" sindirnya. Dia hampir tersihir oleh penampilannya, namun tidak melupakan betapa kesalnya dia tiga hari ini. Kabur dari kejaran Dave selama tiga hari sambil menyiapkan dirinya, Athena tetap harus menghadapi pria itu. Dia bisa melihat kemarahan di wajahnya. Dia pasti sangat kesal karena tidak bisa mendapatkan satupun informasi tentang dirinya. Dia menatap wajah itu dan hampir tertawa. Namun tawa itu gagal keluar setelah menatap mata itu kembali. Mata yang sudah dikenalnya hampir tiga tahun ini, mata yang memasuk
"Nona, mereka memaksa masuk dan tinggal di rumah utama." Pelayan yang berjalan di samping Athena berbisik pelan. Athena tidak perlu bertanya siapa orang itu, sudah pasti mereka adalah rombongan badut itu. Athena memasuki mansion tua bergaya eropa itu dengan tenang. Di atas sofa, seorang wanita duduk dengan gaya arogan. "Athena, kamu dari mana saja?" Suara wanita itu kembali terdengar setelah hanya seminggu bebas dari telinga Athena. "Kamu sudah kembali ke sini, tapi tidak tinggal di tempat Ayahmu." Perkataannya seolah-olah menyalahkannya. Berdiri dua langkah di depan Lora, Athena bertanya. "Apa yang Bibi lakukan di sini?" Athena malah bertanya balik. "Apa yang aku lakukan?" Wanita itu terlihat bingung dengan pertanyaannya. Hatinya marah, karena dia tidak bisa mengendalikan gadis ini di tangannya, sekarang tugasnya bertambah. Dia disuruh mengikuti gadis ini ke Avoland. Demi setengah harta Gerber, dia hanya bisa menelan keluhannya. Lora mengangkat tangannya ke dadanya, ter
Setelah kepergian Athena, barulah dia sadar dan menarik napas dalam-dalam. Keributan di luar juga sudah tidak terdengar lagi. Hotel pasti sudah mengusir para reporter itu. Melihat kesempatan, wanita itu kembali mencoba peruntungannya untuk menarik perhatian Dave. Dia tidak tau pria ini dengan pasti, tapi yang jelas dia bukan salah satu orang yang diperkenalkan pada Athena semalam. Dia hanya mengikuti perintah dari "orang itu", pria yang menghubunginya secara diam-diam dalam setahun terakhir, namun dia terlalu sedikit mendapat informasi tentang Athena tadi malam. "Tuan Chen, jika Anda butuh bantuan mengenai Adikku, aku bersedia membantu kapan saja," Dia masih tidak lupa memasang wajah menjilat. Dia bisa bersaksi bahwa Athena memang memanjat tempat tidur Dave dan hubungan paman dan keponakan itu akan hancur berantakan! Dave bahkan tidak meliriknya, malah berteriak geram pada Raymond. "Singkirkan!" Raymond melirik Carla yang masih berdiri bodoh. Raymond segera mengerti, berkat
Mereka memandang dua orang yang berjalan masuk dari ruang tamu dengan kaku. Athena tersentak kaget. Sementara Dave bereaksi cepat dengan mengambil remote untuk menyalakan lampu. Carla? Dia bertanya-tanya. Apa yang dilakukan sepupunya itu di sini? Bagaimana Carla bisa tau dia ada di kamar ini? Kenapa dia di Avoland? Wanita itu menatap Athena penuh kebencian. Di matanya, jelas membara api cemburu setiap kali menatap Athena. Namun ketika bicara dia tetap berpura-pura lembut berkata, "Tuan Chen, Adikku sudah lama mengagumi Anda, bagaimanapun dia masih terlalu muda. Mungkin karena kurangnya kesadaran diri dan semangat mudanya, dia tidak bisa menahan diri untuk memasuki kamar Anda." Mengagumi? Athena mendengus. Bagaimana Carla bisa tau dia mengagumi Dave? Apakah wanita bodoh ini tau identitas Dave? Tidak mungkin! Orang seperti Carla bahkan tidak punya kesempatan untuk melihatnya sebelumnya, apalagi mengenalnya. Dia hanya mencoba membuatnya terlihat buruk. Athena tertawa menge
Di dalam sebuah kafe mewah bergaya Eropa kuno, di sudut kafe empat orang duduk dalam situasi mencekam. "Aku memang suka merawat anak-anak, sambil membuat anak bersama." Laki-laki tua bertubuh gempal itu tertawa mesum memindai tubuh Athena tanpa rasa malu. Dengan wajah yang terlalu cantik, kulit seputih susu, ditambah lekukan tubuh yang memikat, Athena saat ini menjadi mangsa yang paling menggiurkan di depan predator seks. Baru enam bulan yang lalu ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil misterius. Kemudian ayah serta saudaranya menghilang dalam ledakan di kapal pesiar lima bulan setelahnya. Keluarga Barra—tunangannya memaksa memutuskan hubungan. Kini dia harus menyelidiki tragedi misterius ini sendirian, sambil menahan pelecehan oleh pria yang ditawarkan bibinya sebagai pengganti Barra padanya. Solusinya hanya satu, mencari pernikahan yang setara. PERNIKAHAN KONTRAK! Matanya tak lepas dari tubuh Athena. "Semakin muda tentu semakin enak. " Dia menjilat bibirnya seakan sia