แชร์

Sedikit Petunjuk

ผู้เขียน: Nayuri Pwaph
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-05-02 21:28:52

Setelah kepergian Athena, barulah dia sadar dan menarik napas dalam-dalam. Keributan di luar juga sudah tidak terdengar lagi. Hotel pasti sudah mengusir para reporter itu.

Melihat kesempatan, wanita itu kembali mencoba peruntungannya untuk menarik perhatian Dave. Carla diam-diam melirik wajah Dave dari samping, lalu mendesah.

Dia tidak tau pria ini dengan pasti, tapi yang jelas dia bukan salah satu orang yang diperkenalkan pada Athena semalam. Dia hanya mengikuti perintah dari "orang itu", pria yang menghubunginya secara diam-diam dalam setahun terakhir, namun dia terlalu sedikit mendapat informasi tentang Athena tadi malam.

"Tuan Chen, jika Anda butuh bantuan mengenai Adikku, aku bersedia membantu kapan saja." Carla masih tidak lupa memasang wajah menjilat. Dia bisa bersaksi bahwa Athena memang memanjat tempat tidur pria tampan ini dan hubungan paman dan keponakan itu akan hancur berantakan!

Dave bahkan tidak meliriknya, malah mendengus geram pada Raymond. "Singkirkan!" Rahangnya kaku dengan sorot mata yang tajam.

Raymond melirik Carla yang masih berdiri bodoh, tiba-tiba menyadari bahwa dirinya sudah melakukan kesalahan fatal kali ini.

"Nona, sepupumu sudah pergi. Silakan keluar!" Tanpa menunggu jawabannya, Raymond menarik paksa wanita itu dan mendorongnya keluar pintu.

Carla membentak, dia belum berhasil menghancurkan citra Athena di depan pria itu, tapi sudah diusir. "Lepaskan!"

"Jangan coba-coba menyentuhku!" Dia dengan kesal menendang pintu.

Semalam dia hanya mendengar bahwa presiden sepertinya ingin menikahkan keponakannya dengan orang pilihannya. Tugas Carla hanya harus menghancurkan perjodohan itu. Untungnya dia punya kesempatan membubuhi minuman gadis itu.

Carla menekan alisnya. "Bukankah tugasku sudah berhasil? Dia pasti tidak akan bisa menikah dengan pria pilihan Pamannya!" Carla mencibir bangga.

Kesempatannya untuk mendapatkan setengah harta keluarga Gerber sudah semakin dekat. Walau dia merasa sedikit disayangkan Athena berhasil menemukan pria dengan penampilan yang begitu mencolok, tapi setelah melihat auranya dia jelas bukan orang baik, Carla menyeringai puas.

Raymond tersenyum miring, tidak mempedulikan perubahannya sikap yang terlalu mencolok. Bagaimanapun dia sudah terlalu sering menangani manusia sejenis ini, lalu menutup pintu dengan tenang.

"Cari tau detailnya!" Dave memelototi asistennya. Kejadian pagi ini terlalu absurd. Tidak peduli seberapa banyak wanita yang mencoba memanjat ranjangnya, mereka tidak pernah berhasil. Karena mereka sudah ditemukan orang-orangnya terlebih dulu. Baru kali ini ada yang lolos dari pengawasan.

Raymond menyadari kemarahan bosnya itu. Bukan hanya wanita yang masuk, bahkan wanita dengan kecantikan mematikan itu berhasil tidur semalaman dengan bosnya tanpa ada yang menyadari. Tiba-tiba matanya menatap Dave dengan pandangan penuh selidik. Apakah mereka memang "melakukan itu"? Kemudian segera menunduk.

Tubuhnya berdiri kaku. Dengan kegelapan tak. berujung di matanya, Dave memerintah, "Cari tau pergerakan mereka, jangan sampai ada yang tertinggal!"

Dave tidak bisa tidak mencurigai asal gadis itu. Bagaimana dia bisa masuk ke kamarnya dengan begitu mudah. Sementara keamanan hotel ini sangat ketat.

Raymond memikirkan kata-kata gadis itu sebelum pergi dan terlihat ragu-ragu.

"Katakan! Jangan membuang-buang waktu!" Kerutan di atas alisnya semakin dalam. Dave berdecak dengan rahang mengeras.

"Tuan, sepertinya ada sesuatu yang aneh mengenai gadis itu." Raymond menarik napas, mengatur sikap profesional. "Sebelum dia pergi, kata-katanya tidak seperti dia senang karna berhasil tidur denganmu." Meski otaknya dipenuhi tanda tanya, Raymond tetap bersikap serius.

Akhirnya Dave kembali mengingat kata-kata itu. "Dia tidak senang tidur denganku?" Dia tertawa tak percaya.

Namun tawanya terhenti. Ketika melihat sikap serius Raymond dia bertanya, "Maksudmu, tujuan gadis itu bukan untuk tidur denganku? Kau berpikir dia tidak dikirim oleh salah satu dari mereka?" Dia menatap tajam ke arah kamar tidur dan berpikir keras. Bagaimana mungkin?

"Itu hanya pendapat saya sekilas, tapi sepupunya berkata hal lain." Dia melirik Dave hati-hati. Takut penilaiannya terlihat sembrono.

Jika para musuhnya mempunyai gadis secantik itu. Daripada mengirimnya ke ranjang bosnya, Raymond bisa bertaruh mereka pasti akan mengunci gadis itu agar tidak bisa dilihat siapapun, mengingat karakter mereka selama ini.

"Cari tau tentangnya dan semua latar belakang keluarganya!" Kemarahan mendidih terdengar dari suaranya.

Tidak ada yang boleh lolos begitu saja setelah berhasil memasuki kamarnya. Posisinya sebagai pewaris sah keluarga Chen bisa hancur jika gadis itu dikirim musuhnya. Keluarga itu sangat konservativ, jika laki-laki tua itu tau, kakeknya tidak mentolerir kesalahan seperti ini.

"Satu lagi, jangan sampai kejadian ini sampai ke telingan Valerie!" Dia tidak ingin mendengar keributannya.

Athena keluar dari lift setelah berhasil meninggalkan kerumunan reporter. Dia berjalan menuju tempat parkir bawah tanah dan langsung menemukan mobil yang dikirim untuknya.

Saat membuka pintu, Athena sedikit mengernyit.

"Nona, Direktur Charles sedang ada urusan mendadak, beliau meminta saya untuk menemani Nona terlebih dulu." Sopir itu dengan hati-hati melirik melalui spion.

Dia mengangguk. "Ke tempat Ayahku, jangan bertemu Paman dulu." Athena mendesah lelah.

Bagaimana dia bisa pulang ke rumah keluarga ibunya setelah melihat sikap pamannya semalam. Dia masih tidak ingin menemui paman menakutkan itu.

Gadis itu mengangkat kepalanya bertanya, "Apa yang begitu mendesak?" Tidak peduli seberapa genting situasinya, biasa Paman Charles tidak akan mengingkari janjinya padanya. Apalagi telah terjadi keributan semacam itu padanya pagi ini.

Sopir itu tidak berani menjawab lebih jauh.

Tiba-tiba Athena merasa firasat aneh. Jantungnya berdebar kencang. "Apa Paman Charles menemukan petunjuk tentang Ibuku?" Matanya berkilat tajam, penuh antisipasi, kemarahan dan kebencian mendalam.

"Direktur Charles baru mengetahui tengah malam tadi bahwa, pada malam kejadian tidak ada longsor di dekat Vila Chadam. Tetapi pada malam kecelakan itu, Nyonya menelpon sekretarisnya, mengatakan akan mengambil jalan memutar karna ada longsor di area Vila Chadam."

Tidak ada longsor? Jantung Athena berdebar kencang. Kecurigaanya menjadi kenyataan. Ternyata ibunya telah masuk skema musuh. Kebencian dan dendam bergemuruh di dadanya, untuk lawan yang belum diketahui. Athena meremas kuat ujung gaunnya sampai kusut.

Sopir itu telah bekerja lebih dari dua puluh tahun untuk keluarga Gerber. Dia menyaksikan Athena tumbuh dengan bahagia, hingga melihatnya hancur dalam enam bulan terakhir. Kematian mendadak ibunya, hingga hilangnya ayah dan saudara satu-satunya terjadi silih berganti, memaksa gadis yang baru dewasa itu menerima berbagai macam agenda jahat orang lain.

Athena melihat ke jalanan dengan tatapan kosong, namun tangannya yang memelintir ujung gaun semakin kuat. Kecelakaan itu dari awal sudah terasa janggal. Bahkan posisi pamannya yang seorang presidenpun mengalami banyak kebuntuan saat mendalami kasus ini.

"Sepertinya bukan pekerjaan satu orang, terlalu banyak yang terlibat." gumamnya pelan, namun sopir masih bisa mendengar suara gadis itu.

Mengingat wajah tersenyum ibunya sebelum perpisahan terakhir mereka, Athena memejamkan matanya sejenak, menahan agar air matanya tidak jatuh. Dia mengatur kedua tangannya dengan erat dan tersenyum pahit.

"Paman Mo, menurutmu apakah Presiden Shen benar-benar tidak terlibat?"

Sopir itu melirik Athena melalui spion.

"Paman Mo, Ayahku sangat percaya Paman tidak akan membunuh Adiknya sendiri meski mereka sering berlawanan."

Athena teringat itulah yang dikatakan Ayahnya seminggu sebelum terjadi insiden kebakaran di kapal pesiar itu. Ayah dan saudaranya bersikeras menentangnya untuk ikut dalam pesta di kapal pesiar, malah meninggalkannya dengan segunung berkas yang berisi rahasia-rahasia menakutkan di Negara Avoland, serta menyuruhnya untuk kembali ke Avoland, apapun yang terjadi.

Mereka pasti sudah menebak akan terjadi insiden besar di sana, tapi masih tetap pergi! Athena merasakan perasaan masam dan kecewa saat bersamaan. Apakah mereka sengaja meninggalkannya sendirian di dunia ini?

"Nona, perkataan Tuan Besar pastilah benar. Tidak peduli seberapa besar mereka berselisih, mereka bukan musuh. Presiden dan Nyonya hanya memiliki pandangan yang sangat berbeda."

"Musuh atau bukan, hanya Tuhan yang tau. Tapi saat ini aku tidak bisa mempercayainya seperti kata Ayah." Athena mendesah putus asa dan memejamkan matanya sebentar.

"Itu yang terbaik. Nona, tidak boleh mempercayai orang terlalu membabi buta. Tapi saya yakin Presiden Shen tidak akan berani berani mebuat kekacauan terlalu banyak. Kindo Group adalah tulang punggungnya."

Sepanjang sisa perjalanan, Athena terdiam dan menatap jalanan yang ramai—jalan yang ibunya lewati sebelum kecelakaan tragis itu.

Bagaimana Athena bisa percaya membabi buta pada pamannya setelah apa yang dilihatnya semalam. Orang itu jelas berusaha menjodohkannya dengan orang-orangnya sendiri, untuk mencengkram kepalanya.

Kalau bukan karena tindakan laki-laki tua itu, dia tidak mungkin mengarahkan pandangannya pada keluarga Chen semalam dan terburu-buru meminta Charles menemukan kunci kamar Dave. Tujuannya adalah membuat kesepakatan, bukan tidur dengannya! Hanya karna keadaan mendesak, dia harus menggunakan cara yang agak ekstrem.

Begitu sampai di mansion tua itu, Athena menginjak lantai batu kuno sepanjang perjalanan dari gerbang utama sampai ke teras. Sepatu hak tingginya menghasilkan suara yang indah dan mantap, namun dia merasa ada yang aneh dengan ekspresi para pelayan. Tatapan takut dan keheningan yang mencekam, membuat Athena mengerutkan kening, dadanya terasa sesak.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Ranjang Panas Suami Kontrak   Bab 15

    "Kenapa Tuan Muda Chen memeluk wanita itu?" "Awalnya aku pikir dia adalah calon menantu Presiden Shen." "Apa yang kamu bicarakan? Presiden sudah jelas mengatakan itu adalah keponakannya." Para tamu yang hadir terus beribisik dan mendiskusikan identitas Athena, hingga mereka akhirnya sadar. Mereka melihat ada kombinasi yang aneh dalam perjamuan malam ini.Suasana jamuan yang terlihat semarak dengan suara-suara lembut musik sebagai latar dan bisikan kecil dari orang-orang bertahap menjadi hening. Mereka serempak mengalihkan pandangan pada kelompok tempat Athena berdiri.Athena berusaha mengendalikan detak jantungnya dengan melihat langit-langit ballroom yang dihiasi lampu kristal. Di sekeliling ruangan penuh ukiran dan lukisan-lukisan klasik di dindingnya, membawa nostalgia abad ke 19.Sekujur tubuhnya menegang. Dia tau pemilik suara itu tanpa harus melihat orangnya. Pikirannya kacau. Dia bertanya-tanya apa tujuan pria itu sekarang?"Presiden Shen, senang bertemu dengan Anda." Satu tan

  • Ranjang Panas Suami Kontrak   Bab 14

    Athena dengan tenang mengalihkan pandangannya."Aku tidak mengerti apa yang Tuan Chen bicarakan." jawab Athena.Dia tidak sedang berpura-pura. Otaknya gagal menangkap perkataan pria itu karena kepalanya dipenuhi banyak hal."Apa yang dikatakan sepupu Nona Shen?" Dave memperhatikan wajah bingung wanita itu. Matanya menyipit.Ketika Athena mendengar maksudnya, gadis itu langsung mendongak. "Bagaimana Tuan Chen tau Shen Beihan pernah datang ke sini? Apa kamu juga memata-mataiku?"Ketika matanya menatap wajah dingin pria itu, Athena akhirnya paham. Pria ini mungkin ingin mencari dalang dari insiden keracunan itu. Athena menghela napas lelah."Dia hanya memberitauku tentang kepulangan Presiden Shen." Athena mengatakan sejujurnya.Harapannya untuk menarik pria ini menjadi sekutu telah pupus. Dari awal dia tau, Dave bukanlah orang yang mudah untuk didekati, tapi dia hanya ingin mencoba peruntungan sekali saja.Bahkan sebelum insiden keracunan itu, Athena sudah merasakan dia sedang bergantung

  • Ranjang Panas Suami Kontrak   Bab 13

    Sesuatu yang tidak bisa langsung dia katakan, tapi instingnya menyuruhnya untuk waspada. Athena diam-diam meremas erat bajunya di balik selimut dan mengalihkan pandangannya dari wanita itu.Di ruangan VVIP berukuran tujuh kali enam meter. Bahkan tirai jendela belum disingkap, semua orang terjebak dalam pikiran mereka masing-masing.Meski jantungnya berdetak kencang, Athena berhasil tetap mempertahankan sikap tenangnya di depan semua orang."Kakak Sepupu, aku ingin istirahat dulu. Apa ada hal lain yang ingin kamu sampaikan?" Dia sudah tidak ingin lagi berbagi oksigen yang sama dengan orang-orang aneh ini. Setiap kali bernafas, rasanya dadanya seperti ditimpa batu berat.Shen Beihan berdiri tegak. Matanya tak lepas dari Athena dan menatap tajam pada wajah gadis itu. Tapi dia gagal mendapatkan reaksi yang dia inginkan darinya.Wajahnya menghitam. "Kamu terlalu kasar, Adik Sepupu." Pria itu menghembuskan napas dingin."Aku datang ke sini karena mengkhawatirkan dirimu, tapi kamu sepertiny

  • Ranjang Panas Suami Kontrak   Bab 12

    Tubuhnya membeku. Ketika dia mengangkat kepalanya, dia bertemu dengan tatapan tegang Charles.Suara-suara di kamar itu berhenti sesaat. Mendatangkan kesunyian yang mencekam. Lampu kamar yang sedikit redup, ditambah bau pahit obat-obatan membuat suasana terasa semakin muram.Suara langkah kaki pelan dan kuat datang dari arah pintu. Mengingatkan orang-orang di ruangan itu untuk bernapas.Athena merasa darah di dadanya mendidih, namun matanya menunjukan sikap defensif yang kuat. "Paman Charles, apa yang dia inginkan? Apakah beritanya tentang keracunanku tersebar?" Suara gadis itu terdengar bergetar dan sangat pelan.Charles tidak menjawab, hanya menggelengkan kepalanya dengan lembut. Dan Athena langsung memahami maksudnya.Seorang pria mengenakan jas hitam, diikuti seorang wanita mengenakan blus kuning dan rok pensil hitam masuk tanpa diundang.Pria itu berdiri di kaki ranjang Athena."Selamat pagi," sapanya dengan suara yang lembut dan hangat. Namun kelembutan itu malah membuat bulu ku

  • Ranjang Panas Suami Kontrak   Bab 11

    Dave tertegun, dia ingin memanggil perawat. Tetapi tubuhnya bertindak lebih cepat daripada pikirannya. Pria itu langsung menaiki ranjang dan menarik Athena ke dalam pelukannya."Tenanglah." Dave berbisik di telinganya.Satu tangan pria itu mendekap erat tubuh ringkih Athena, sedangkan tangan lainnya dengan lembut mengusap punggung gadis itu.Dia tau itu bukan efek racun, tapi gadis itu sedang bermimpi buruk. Meski begitu rasa bersalah tetap kembali menjalar di hati Dave."Kamu akan baik-baik saja. Aku berjanji." Dia terus membujuk Athena dan berbisik di telinganya.Saat merasa ada kehangatan di sekitarnya, Athena langsung meringkuk mendekati Dave. Jemarinya gemetar menggenggam kuat baju Dave, namun napasnya perlahan melembut dan tubuhnya juga berhenti kejang.Malam itu Athena bermimpi kembali tentang kecelakaan ibunya. Dia melihat mobil yang hancur disertai darah pekat yang melumuri badan mobil. Bahkan saat tiba di rumah sakit, dia hampir tidak sanggup melihat jenazah ibunya. Wajah c

  • Ranjang Panas Suami Kontrak   Bab 10

    Napas ketiga orang itu tertahan dan wajah mereka tampak sangat gugup. Hanya Dave yang melangkah tenang mendekati ranjang Athena. Dia dengan hati-hati mengamati wajah gadis itu, sebelum berbalik pada bawahannya yang berdiri seperti patung."Kalian semua silakan kembali." Setelah memastikan itu hanya erangan biasa, dia tampak lega.Dave merasa mereka terlalu ceroboh hari ini. Mendiskusikan hal yang begitu penting di rumah sakit tanpa memperhatikan situasi.Sebelum mereka semua mencapai ambang pintu, Dave berkata, "Russel, bawa penangkalnya besok."Russel mengangguk ringan. "Baik, Tuan Muda." Dan berjalan pergi.Mereka semua berjalan beriringan ke tempat parkir. Namun tiba-tiba Hugo bertanya, "Kenapa kau begitu bersemangat ketika Tuan Muda ingin menikahi gadis itu? Aku rasa kau tipe laki-laki yang akan tunduk di bawah kaki gadis cantik." Wajahnya penuh sinisme.Raymond mendelik kesal. "Apa urusannya denganmu?" Dia hanya mendukung keputusan tuan mudanya, kenapa Hugo malah mencemoohnya."

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status