Share

Tiga Belas

Luna bangun pagi-pagi sekali. Dia menyempatkan membaca bahan yang akan dipresentasikannya pagi ini. Setelah shalat subuh, wanita pendiam itu menyediakan sarapan seadanya, hanya sandwich sederhana tanpa daging diganti telur dan banyak sayuran.

Sejak adanya Jim di apartemen ini, Luna merasa tanggung jawabnya bertambah. Laki-laki itu akan menghabiskan hidupnya dengen mie instan jika perutnya lapar.

Dua sandwich sederhana itu sudah tertata di atas meja makan. Dua gelas susu dan dua gelas air putih.

Luna melirik pintu kamar Jim. Pria itu sudah pindah ke kamarnya sendiri jam empat pagi.

Tak menunggu lama, Jim keluar dengan tampilan yang membuat kening Luna berkerut. Pria yang biasanya berantakan itu, sekarang memakai jas lengkap ala direktur perusahaan, rambut tersisir rapi dan kaca mata minus yang yang bertengger pas di matanya.

Jim meraih kursi didepan Luna, menghabiskan sarapannya dengan lahap dan cepat.

"Kau mau ke mana?"

"Ke PT Aluna Jaya." Dia menjawab santai.

"Itu perusahaanku." Lun
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status