Prolog...

Di sebuah rumah yang sangat megah seseorang sedang menikmati paginya dengan memakan roti dan susu yang telah disiapkan pelayannya. 

Drtt.. Drtt.. Drrt

Tiba-tiba ponselnya berbunyi sesaat dia menatap malas ponselnya setelah melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi.. 

"Huuh huuh"

Akhirnya dia mengangkat telponnya dengan enggan "apaan sih pagi-pagi gangguin gue"

Sedangkan yang diseberang hanya mendengus dengan kesal karena sikap sahabatnya itu. "apa loe lupa sekarang loe ada pertandingan. Semua udah nunggu loe disini".. " Oke gue otw 10menit lagi gue sampai" .. Sebelum mematikan telfonnya ia sempat mendengar orang diseberang mengumpatinya.. 

Yaaa.. Begitulah sikap raisya entah kenapa dia selalu dingin kepada orang disekitarnya. 

Setelah bersiap-siap dia akhirnya berangkat ke arena balapan dengan kebut-kebutan. Siapapun yang melihatnya akan mengumpatinya dengan kelakuannya seperti itu tapi raisya tidak pernah memikirkan ucapan semua orang. Yang dia inginkan hanya semua harus sesuai kemauannya. 

Setelah 5 menit akhirnya dia tiba di arena dan melihat semua orang telah berkumpul menunggu dirinya.. 

Tiba-tiba seseorang berlari menuju raisya. Yaa dia adalah sean sahabat raisya. 

Sean: "loe darimana aja kita semua udah nungguin elo".. 

Raisya:"Gue dari rumah"

Sedangkan Sean yang mendengarnya hanya menatap dengan jengkel kearah sahabatnya itu...