Share

Tamu tak diundang..

"JAYDEN".... 

" Hai syaa"

"Oh Hai jay, ada apa loe kesini"

"Gpp btw gue kebetulan lewat jadi sekalian gue mampir, gapapa kan"

"Oh iya gpp, ayo masuk"

Setelah JAYDEN masuk ke apartemennya Raisya pun membawakan minuman untuk JAYDEN dan mereka ngobrol, entah apa yang mereka obrolkan. 

Setelah memastikan keadaan Raisya baik" Saja dia memutuskan untuk pulang. Entah kenapa dia hanya ingin memastikan Raisya baik-baik saja. Karena setelah kejadian tadi siang dia khawatir Raisya kenapa-napa. 

Entah kenapa JAYDEN merasa sangat khawatir dengan Raisya. Ini baru pertama kalinya ia seperti ini. Karena dia belum pernah jatuh cinta kepada siapapun. 

"Raisya" Itulah kalimat yang selalu terngiang dibenak pria itu. 

Keesokan harinya Raisya bangun dengan perasaan tidak karuan. Entah kenapa dia sangat marah. Semalam setelah kepulangan JAYDEN anak buah Raisya meghubunginya untuk memberi tau bahwa mereka sudah menemukan siapa yang sudah berkhianat kepadanya. Dengan tergesa-gesa ia akhirnya menuju markas setelah anak buahnya mengatakan bahwa mereka telah membawanya ke markas. 

Setibanya di markas aura Raisya sangat menakutkan tidak seperti biasa. Bahkan semua anak buahnya tidak berani menatap maupun berani berbicara sebelum dia berbicara. 

"Max mana orang itu"

"Dia ada di dalam bos kami belum melakukan apapun kepadanya sebelum ada perintah anda boss"

"Bagus biar aku saja yang memberi dia pelajaran, kebetulan sudah lama aku tidak bermain-main dengan pengkhianat"

Setelah Raisya masuk tanpa memperdulikan ucapan pria itu dia langsung memborbardir pria itu dan dari luar hanya terdengar suara-suara yang sangat memilukan. Sayatan, pukulan sudah dilakukan oleh Raisya dan setelah puas dengan apa yang ia lakukan dia keluar dan menyuruh anak buahnya membereskan semua itu. 

Setelah keluar dari markas Raisya memutuskan  untuk pergi ke restoran karena dia sangat lapar. Setelah itu dia pulang dan beristirahat. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status