مشاركة

BAB 87

مؤلف: Rahma Amma
last update آخر تحديث: 2025-08-25 10:05:22

“Abi datang kan hari ini Mi?” tanya Reyhan dengan penuh harap.

Ayra tak mampu menjawab karena ponsel Azka tak dapat dihubungi. Ia hanya tersenyum dan berusaha mengalihkan Reyhan dengan mengajaknya melihat teman-teman Reyhan yang memakai kostum menggemaskan.

“Itu Robi kan? Wah lucu sekali dia dengan baju prajurit itu,” ucap Ayra, ia sangat berharap Reyhan melupakan Azka sejenak karena semenjak mereka sampai hanya Azka yang terus disebut-sebut oleh putranya itu.

“Assalamualaikum, jagoan Papa,” ucap seorang lelaki yang akhirnya mampu membuat senyum Reyhan kembali mengembang.

“Papa!” sapa Reyhan dengan sangat senang, ia bahkan sudah berada dalam gendongan lelaki yang terlihat sangat menyayanginya.

“Mas, bukannya kamu ada operasi hari ini?” tanya Ayra heran, ia memang sudah mengatakan pada Rian bahwa hari ini adalah hari perpisahan anak TK tempat Reyhan bersekolah, Ayra bahkan berharap Rian bisa menemaninya namun Rian yang mendapatkan jadwal operasi dadakan mengatakan tak bisa datang
استمر في قراءة هذا الكتاب مجانا
امسح الكود لتنزيل التطبيق
الفصل مغلق

أحدث فصل

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 90

    Sudah dua hari berlalu dan Azka belum juga kembali untuk menjemput Keisha, ia merasa sangat marah. “Mas Azka apa-apaan sih? Aku nggak terima diginiin!” ucapnya sambil membanting ponsel karena teleponnya tak kunjung diangkat. Keisha mengemasi pakaiannya lalu mencari kunci mobilnya. “Mi, kunci mobil Keisha mana?” teriaknya sambil terus mencari. Rita menuju ke arah Keisha dengan wajah tertunduk. “Kenapa Mi?” tanya Keisha heran. “Mobilnya sudah dijual Papi Kei,” jawab Rita dengan pelan. “Apa? kenapa? Itu kan mobil Keisha kenapa dijual?” tanya Keisha dengan sangat marah. “Siapa bilang itu mobil kamu? Itu atas nama Papi kok. Papi juga cuma kasih pinjem, nggak ngasih kamu,” jawab Papinya dengan santai. “Papi kok jahat begitu sih sama Kei,” rengeknya dengan mata yang berkaca-kaca. “Kamu sudah punya suami Kei, merengek sama dia sana kenapa apa-apa harus Mami dan Papi yang turun tangan?” tanya Papinya sambil menyalakan TV.Keisha menatap ke arah Rita dengan kesal, lalu beranjak pergi

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 89

    “Ini semua gara-gara Mami, bagaimana ini?” teriak Keisha dengan tangis yang tak berhenti mengalir. “Kenapa kamu nyalahin Mami? Mami habisin sisa tabungan Mami cuma buat kamu tahu nggak?” jawab Maminya dengan kesal. “Sekarang aku harus bagaimana Mi? Pokoknya aku mau operasi lagi kalau perlu ke luar negeri,” ucap Keisha, ia tak berani berkaca bahkan cermin di kamarnya sudah ia pecahkan sejak hari pertama ia tahu kalau klinik tempatnya melaksanakan operasi adalah klinik abal-abal. “Ya kamu ngomong saja sama suamimu, Kei,” sahut Maminya dengan santai. “Mas Azka? Ya mana mungkin dia mau Mi. Mas Azka sudah ngelarang aku buat operasi,” jawab Keisha dengan putus asa. “Mau Mami yang ngomongin?” tanyanya sambil terus mengoleskan pewarna pada kukunya. “Jangan suka ikut campur urusan anakmu, Mi,” sahur Papi Keisha yang mendengar percakapan antara istri dan anaknya. “Papi….” rengek Keisha. “Kamu tahu kan keuangan keluarga kita sedang sulit sekarang?” tanya Papi Keisha dengan dingin. “Tapi

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 88

    Ayu, Sandi, Ajeng, dan Lastri sedang menyiapkan acara syukuran kecil untuk Reyhan. “Yank, ambil kue di rumah Bu Pandi” teriak Ayu pada Sandi yang sedang asyik menonton televisi. “Sudah siap emangnya?” tanya Sandi, ia mengalihkan pandangannya ke arah Ayu yang sedang sibuk menata makanan di atas meja. “Kalau belum siap, ya aku nggak akan suruh kamu, Yank,” jawab Ayu kesal. “Jangan marah-marah dong, Bu negara,” bujuk Sandi, ia mencubit gemas pipi istrinya. “Makanya buru jalan, ntar keburu Kak Ayra sampai sini!” perintah Ayu, Sandi mengangkat tangannya membentuk tanda hormat dan dihadiahi cubitan pedas dari Ayu. “Aku lagi nggak bercanda ya, Yank, buru atau...” ucap Ayu sambil mengayunkan sendok yang ada di tangannya. “Siap Bos, langsung Otw!” jawab Sandi setelah mencomot satu potong ayam goreng di meja makan. “Papa katanya mau diet kok makan mulu,” sindir Aldi yang membawa gelas berisi es krim stroberi kesukaannya. “Hahahaha, Papamu mau diet?” ucap Lastri, ia tertawa dengan nyari

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 87

    “Abi datang kan hari ini Mi?” tanya Reyhan dengan penuh harap. Ayra tak mampu menjawab karena ponsel Azka tak dapat dihubungi. Ia hanya tersenyum dan berusaha mengalihkan Reyhan dengan mengajaknya melihat teman-teman Reyhan yang memakai kostum menggemaskan. “Itu Robi kan? Wah lucu sekali dia dengan baju prajurit itu,” ucap Ayra, ia sangat berharap Reyhan melupakan Azka sejenak karena semenjak mereka sampai hanya Azka yang terus disebut-sebut oleh putranya itu. “Assalamualaikum, jagoan Papa,” ucap seorang lelaki yang akhirnya mampu membuat senyum Reyhan kembali mengembang. “Papa!” sapa Reyhan dengan sangat senang, ia bahkan sudah berada dalam gendongan lelaki yang terlihat sangat menyayanginya. “Mas, bukannya kamu ada operasi hari ini?” tanya Ayra heran, ia memang sudah mengatakan pada Rian bahwa hari ini adalah hari perpisahan anak TK tempat Reyhan bersekolah, Ayra bahkan berharap Rian bisa menemaninya namun Rian yang mendapatkan jadwal operasi dadakan mengatakan tak bisa datang

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 86

    “Kami duluan ya Kak,” ucap Ayu, mereka pun segera pergi setelah bersalaman. “Makasih ya Mas makan siangnya, maaf sudah bikin suasana nggak nyaman banget,” ucap Ayra tulus. Rian tersenyum sambil menggendong Reyhan yang sudah terlelap. “Harusnya aku yang minta maaf Ra, karena seandainya aku tak meladeni Azka maka dia nggak akan mengucapkan kata-kata itu padamu,” jawab Rian menyesal.“Nggak apa-apa Mas, aku sudah biasa,” jawab Ayra dengan senyum yang dipaksakan. “Aku nggak akan pernah biarin kamu diperlakukan seperti tadi olehnya atau oleh siapa pun,” ucap Rian dengan tegas. Ayra tak menjawab, ia hanya tersenyum dan memasuki mobil setelah mengambil alih Reyhan dari gendongan Rian. ***Keisha kembali berada di sebuah ruangan rumah sakit, wajahnya semakin membengkak. Bukan karena infeksi karena lukanya melainkan karena alerginya kambuh. Ia merasa sangat gatal, sehingga kukunya yang panjang mulai melukai beberapa bagian tubuh yang ia garuk dengan kuat. “Ya Allah, ini apa lagi sih Kei

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 85

    Keisha menangis melihat wajahnya yang terlihat sangat mengerikan dengan bekas jahitan yang mulai memerah dan pedih. “Aku mau operasi plastik, aku nggak mau aset terbesarku rusak seperti ini,” ucap Keisha dengan tangis yang terisak. Ia pun menghubungi Ibunya. “Mi, Keisha mau ketemu. Mami bisa ke rumah nggak?” tanyanya saat telepon sudah tersambung. “Mami lagi di luar kota sayang, pulang dari sini nanti kita ketemu ya,” jawab Rita, membuat Keisha semakin terisak. “Kenapa nangis? Kamu baik-baik saja kan?” tanya Rita cemas. Telepon beralih ke panggilan video, Keisha memperlihatkan wajahnya yang memerah. “Wajah kamu kenapa sayang?” tanya Rita, ia berpura-pura tak tahu karena ia memang tak jadi menemui Keisha sewaktu putrinya itu berada di rumah sakit. “Mami kenapa nggak datang waktu Keisha telepon?” tanya Keisha dengan sedih. “Mami sibuk Kei, jadi nggak sempat ke sana. Itu wajah kamu kenapa?” tanya Rita.Keisha menjelaskan semuanya, ia bahkan mengatakan niatnya untuk melakukan oper

فصول أخرى
استكشاف وقراءة روايات جيدة مجانية
الوصول المجاني إلى عدد كبير من الروايات الجيدة على تطبيق GoodNovel. تنزيل الكتب التي تحبها وقراءتها كلما وأينما أردت
اقرأ الكتب مجانا في التطبيق
امسح الكود للقراءة على التطبيق
DMCA.com Protection Status