Setelah berhasil keluar dari lantai 48, Aldo dan Sita kembali ke lantai kantor mereka dengan napas yang masih tersengal. Wajah mereka menampilkan kelelahan dan kebingungan. Namun, di balik semua itu, ada juga rasa penasaran yang tidak bisa mereka abaikan. Apa yang sebenarnya mereka temukan di Menara Polaris, dan apa arti dari sinkronisasi energi yang terus meningkat?
Aldo menyalakan laptopnya begitu mereka tiba di meja kerja. Ia membuka peta yang sebelumnya ditampilkan oleh hologram di lantai 48. Peta itu menunjukkan titik terang di beberapa lokasi di Kota Arkavia, termasuk satu titik besar yang berada di luar Menara Polaris. Lokasi itu menarik perhatian Aldo.
"Ini dia," kata Aldo sambil menunjuk layar. "Titik ini adalah tujuan kita berikutnya."
Sita memandang layar itu dengan serius. "Lo yakin kita harus ke sana? Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal kita temuin."
Aldo mengangguk. "Gue nggak tahu apa yang ada di sana, tapi ini satu-satunya petunjuk yang kita punya. Gue rasa ini lebih dari sekadar program. Kalau ini beneran sesuatu yang penting, kita harus cari tahu."
Sita menghela napas panjang. "Baiklah. Kalau begitu, kita harus pastikan ini aman. Gue nggak mau kita ketangkap atau kena masalah."
Aldo setuju. Mereka memutuskan untuk berangkat setelah jam kerja selesai. Lokasi itu terletak di pinggiran Arkavia, di sebuah area yang jarang dikunjungi. Tidak ada informasi apa pun tentang tempat itu di internet, hanya sebuah nama: Kompleks Industri Solaris.
.....................
Setelah matahari terbenam, Aldo dan Sita naik taksi menuju lokasi itu. Jalan-jalan di pinggiran kota jauh lebih sepi dibandingkan pusat kota Arkavia. Lampu jalan redup, dan gedung-gedung tua serta gudang kosong menghiasi pemandangan sepanjang perjalanan.
Ketika mereka tiba di Kompleks Industri Solaris, suasana menjadi semakin aneh. Tempat itu tampak seperti kawasan industri yang sudah lama ditinggalkan. Beberapa bangunan besar berdiri dengan cat yang terkelupas dan jendela yang pecah. Namun, di tengah-tengah kompleks, ada satu bangunan yang masih menyala. Cahaya biru samar memancar dari dalam, seolah memanggil mereka untuk mendekat.
"Itu pasti tempatnya," kata Aldo sambil menunjuk bangunan bercahaya itu.
Sita menatap bangunan itu dengan waspada. "Kenapa gue ngerasa ini kayak perangkap?"
Aldo mengangguk. "Gue juga ngerasa begitu. Tapi kita nggak punya pilihan lain."
Mereka mendekati bangunan itu dengan hati-hati. Aldo mencoba membuka pintu utama, tetapi pintu itu terkunci. Namun, seperti sebelumnya, suara dalam kepala Aldo terdengar lagi.
"Ding! Misi Baru: Aktifkan akses ke ruang utama. Petunjuk: Gunakan kemampuan Analisis Sistem."
Aldo terdiam sejenak, lalu mencoba mengingat kemampuan baru yang ia dapatkan di lantai 48. "Kemampuan Analisis Sistem... Mungkin ini bisa membantu," gumamnya.
Ia menutup matanya dan mencoba fokus. Tiba-tiba, sebuah layar virtual muncul di depan matanya, menampilkan diagram pintu yang terkunci. Diagram itu menunjukkan mekanisme kunci elektronik di dalam pintu. Aldo melihat ada jalur energi yang terhubung ke panel di samping pintu.
"Ada panel di sini," kata Aldo sambil menunjuk bagian dinding yang hampir tersembunyi. Ia membuka panel itu dan menemukan kabel-kabel yang terhubung ke sistem pengunci.
Sita, yang memegang senter kecil, membantunya melihat lebih jelas. "Bisa lo buka, Do?"
Aldo mengangguk. Dengan pengalaman bertahun-tahun sebagai programmer dan teknisi, ia berhasil membypass sistem pengunci dalam waktu singkat. Pintu itu akhirnya terbuka dengan bunyi desis pelan.
.....................
Di dalam bangunan, mereka disambut oleh pemandangan yang mengejutkan. Ruangan itu dipenuhi oleh perangkat teknologi canggih yang terlihat jauh lebih maju daripada apa yang mereka lihat di lantai 48 Menara Polaris. Monitor besar menampilkan data yang terus bergerak, sementara mesin-mesin besar berdengung pelan di sudut ruangan.
Namun, yang paling mencolok adalah sebuah perangkat besar di tengah ruangan. Perangkat itu berbentuk seperti portal, dengan lingkaran logam yang dipenuhi simbol-simbol bercahaya. Cahaya biru yang mereka lihat dari luar berasal dari lingkaran ini.
"Apa ini?" tanya Sita dengan suara hampir berbisik.
Aldo mendekati portal itu dengan hati-hati. Sebuah konsol terletak di depan perangkat, dengan layar yang menunjukkan teks yang tidak ia mengerti. Namun, ketika ia mendekat, suara dalam kepalanya terdengar lagi.
"Ding! Sinkronisasi Energi 95%. Aktifkan portal untuk melanjutkan misi."
Aldo memandang Sita. "Gue rasa ini alasan kenapa kita dibawa ke sini."
Sita menggelengkan kepala. "Lo serius mau nyalain ini? Kita bahkan nggak tahu ini buat apa!"
Aldo menatap portal itu dengan tekad. "Gue harus tahu. Gue nggak bisa mundur sekarang."
Dengan hati-hati, Aldo menekan tombol di konsol. Portal itu mulai bergetar, dan cahaya biru semakin terang. Lingkaran logam itu perlahan-lahan berputar, menciptakan suara yang menyerupai dengungan halus. Lalu, sebuah layar hologram muncul di atas portal, menampilkan peta kota Arkavia.
Namun, kali ini peta itu berbeda. Titik-titik bercahaya yang sebelumnya hanya beberapa kini bertambah banyak, tersebar di seluruh kota. Titik terbesar berada di lokasi yang tidak dikenal di pinggiran kota, bahkan lebih jauh dari tempat mereka berada sekarang.
"Ding! Misi Baru: Pergilah ke lokasi akhir untuk menyelesaikan sinkronisasi. Hadiah: Rahasia Sistem."
Aldo menatap layar hologram dengan alis berkerut. "Lokasi akhir... Rahasia Sistem... Apa maksud semua ini?"
Sebelum mereka bisa merenung lebih jauh, suara berat tiba-tiba terdengar dari sudut ruangan. "Kalian tidak seharusnya ada di sini."
Aldo dan Sita berbalik dengan cepat. Seorang pria tinggi dengan jas laboratorium berdiri di depan mereka. Wajahnya dingin, dan matanya memandang mereka dengan tajam. "Apa yang kalian lakukan dengan portal itu?"
Aldo mencoba menjawab, tetapi pria itu memotong. "Kalian sudah memicu sesuatu yang tidak kalian pahami. Tinggalkan tempat ini sekarang, atau kalian akan menghadapi konsekuensinya."
Sita menarik lengan Aldo. "Do, kita harus pergi sekarang."
Namun, sebelum mereka bisa bergerak, portal itu mengeluarkan cahaya yang sangat terang, hampir menyilaukan. Ruangan itu bergetar hebat, dan udara terasa seperti berdenyut. Aldo menatap portal itu dengan takjub, sementara suara dalam kepalanya terdengar lagi.
"Ding! Sinkronisasi Energi 100%. Sistem aktif sepenuhnya. Selamat datang di Realitas Baru."
Cahaya dari portal itu tiba-tiba menelan mereka berdua, meninggalkan ruangan itu dalam keheningan. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Setelah beberapa hari menikmati rutinitas kantor yang tenang, Aldo merasa bahwa segalanya mulai kembali normal. Namun, di benaknya, ia tahu bahwa ketenangan ini tidak akan bertahan lama. Sistem yang ia miliki telah membuktikan berkali-kali bahwa selalu ada tantangan baru yang menanti di balik layar.Siang itu, ketika Aldo tengah fokus mengerjakan laporan untuk divisi IT, layar holografiknya tiba-tiba berkedip. Sebuah notifikasi baru muncul, diiringi dengan suara lembut namun tegas dari sistem:"Misi Baru: Investigasi Aktivitas Mencurigakan di Distrik Pusat."Aldo menegakkan tubuhnya, menatap layar holografik dengan alis terangkat. Ia segera membuka detail misi tersebut:Deskripsi Misi"Beberapa perangkat publik di Distrik Pusat telah mengalami gangguan misterius. Aktivitas ini diduga terkait dengan kelompok yang mencoba menguasai sistem energi kota. Temukan sumber gangguan dan pulihkan fungsi perangkat yang terkena dampak."Hadiah:XP: 200Petunjuk BaruKonsekuensi Kegagalan:Sistem e
Setelah hari-hari penuh ketegangan di Nexora Tech, Aldo akhirnya bisa menghela napas lega. Peretasan yang hampir menghancurkan reputasi perusahaan telah berhasil diselesaikan, dan Faris, dalang di balik insiden itu, sudah diserahkan ke pihak keamanan dan polisi. Sistem perusahaan kembali stabil, dan suasana di kantor berangsur-angsur normal.Namun, meskipun situasi tampak tenang di luar, pikiran Aldo terus dipenuhi oleh rasa ingin tahu. Sistem yang ia gunakan semakin memberikan tantangan, dan ia merasa bahwa kemampuan yang ia miliki masih bisa dikembangkan lebih jauh.Pagi itu, Aldo datang ke kantor lebih awal dari biasanya. Ia ingin menggunakan waktu tenang sebelum jam kerja dimulai untuk mempelajari lebih dalam tentang sistem game yang ia miliki. Dengan secangkir kopi di tangan, ia duduk di mejanya dan membuka layar holografik.Sistem memberikan notifikasi:"Statistik Anda Belum Didistribusikan: 5 Poin Tersedia."Aldo membuka layar statusnya, memandangi statistik yang tertera di lay
Aldo berdiri di ruang server, menyaksikan layar holografik yang perlahan menunjukkan stabilisasi sistem Nexora. Setelah beberapa hari yang penuh tekanan, sistem akhirnya kembali normal. Bersama Sita, ia berhasil menemukan dalang di balik peretasan internal yang telah mengancam keamanan perusahaan. Namun, perjalanan mereka belum selesai.Di lantai empat, Faris masih duduk di mejanya, wajahnya memucat setelah semua bukti menunjukkan keterlibatannya. Aldo dan Sita tahu bahwa langkah berikutnya adalah menyerahkan Faris ke keamanan kantor untuk memastikan ia tidak lagi menjadi ancaman.Setelah pengakuan awalnya, Faris mulai bercerita lebih banyak. Ia menjelaskan bagaimana ia dihubungi oleh seseorang melalui email anonim beberapa minggu lalu. Orang tersebut mengancam akan menyebarkan informasi pribadi Faris jika ia tidak memberikan akses ke data rahasia Nexora.“Gue nggak punya pilihan,” kata Faris, suaranya gemetar. “Mereka bilang mereka bakal ngehancurin karir gue kalau gue nggak bantu me
Aldo duduk di depan layar holografiknya, memandangi data yang baru saja ia kumpulkan dari perangkat kecil yang mereka temukan di ruang server. Semua bukti mengarah pada satu orang—Faris, manajer proyek di lantai empat. Namun, meski ia dan Sita sudah mengetahui siapa yang terlibat, masalah mereka belum selesai.“Kalau kita langsung laporin ini ke manajemen, mereka bakal nanya bukti kuatnya,” kata Sita sambil melipat tangan di dada. “Dan Faris bisa bilang kita cuma ngarang.”Aldo mengangguk. “Benar. Kita butuh sesuatu yang nggak bisa dia bantah. Kalau dia memang peretasnya, dia bakal berusaha ngeakses server lagi. Gue yakin dia nggak tahu kita udah pasang jebakan.”Sita menatap layar holografiknya. “Jadi, kita tinggal nunggu?”“Nggak cuma nunggu,” jawab Aldo. “Kita harus aktif memonitor aktivitas jaringan. Kalau dia coba akses lagi, kita langsung cegat.”Tidak butuh waktu lama. Hanya beberapa jam setelah mereka memasang jebakan, sistem memberikan peringatan:"Aktivitas Mencurigakan Terd
Aldo duduk di meja kerjanya, memandangi perangkat kecil yang mereka temukan kemarin di ruang server Nexora. Setelah bekerja sepanjang malam bersama Sita, ia tahu bahwa mereka baru saja menyentuh lapisan luar dari sesuatu yang lebih besar. Ada seseorang di kantor yang terlibat dalam peretasan ini, tetapi tanpa bukti konkret, mereka tidak bisa melaporkannya ke manajemen.Pagi ini, kantor terasa lebih sibuk dari biasanya. Suara keyboard terdengar lebih cepat, dan beberapa karyawan tampak lebih tegang. Sementara itu, Aldo mengaktifkan Analisis Sistem untuk menyisir jaringan Nexora lagi, berharap menemukan pola aktivitas mencurigakan lainnya.Aldo memutuskan untuk kembali memeriksa perangkat kecil yang mereka temukan kemarin. Ia menyambungkannya ke perangkat portabelnya dan mengaktifkan Interaksi Sistem Dasar. Kali ini, ia mencoba mendalami log aktivitas yang tersimpan di perangkat tersebut, mencari petunjuk tentang siapa yang menggunakannya.Setelah beberapa menit bekerja, layar holografi
Pagi itu di Nexora Tech terasa seperti biasanya. Karyawan sibuk di meja mereka, suara keyboard terdengar di seluruh ruangan, dan Aldo mencoba fokus pada tugas-tugas kecil di layar laptopnya. Namun, ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Sistem yang ia gunakan beberapa hari terakhir telah memberinya banyak tantangan yang memicu rasa penasaran dan ketegangan. Meskipun misi penyelamatan data warga kota telah berhasil, ia merasa bahwa sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di balik layar.Aldo duduk di mejanya sambil menyesap kopi, ketika notifikasi muncul di layar holografiknya:"Peringatan: Aktivitas Mencurigakan di Server Kantor Terdeteksi."Aldo mengernyitkan dahi. Ia mengaktifkan Analisis Sistem untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Data dari sistem kantor Nexora menunjukkan pola aneh—seseorang tampaknya mencoba mengakses data rahasia perusahaan melalui jalur komunikasi yang tidak biasa.“Apa lagi ini?” gumam Aldo sambil mengetik dengan cepat, mencoba memahami situasinya. Namun, p