Beranda / Sci-Fi / Reality Reloaded / Chapter 4: Di Balik Menara Polaris

Share

Chapter 4: Di Balik Menara Polaris

Penulis: odead
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 02:34:03

Aldo dan Sita meninggalkan ruang server dengan kepala penuh tanda tanya. Chip Aetherium, hologram peta kota Arkavia, dan misi untuk menemukan "sumber energi utama" di Menara Polaris semuanya terasa seperti bagian dari plot game RPG yang aneh. Namun, Aldo tahu ini bukan game biasa. Apa pun yang ia temukan telah melampaui apa yang ia rancang dalam programnya.

"Jadi, lo serius mau ikutin ini, Do?" tanya Sita sambil berjalan di samping Aldo menuju lift.

Aldo mengangguk. "Iya, Sit. Gue nggak bisa diam aja. Kalau ini beneran nyata, gue harus tahu apa yang terjadi."

Sita menghela napas. "Oke, gue ikut. Tapi kita harus hati-hati. Kalau ada yang aneh, kita cabut."

Ketika mereka kembali ke lantai kantor mereka, Aldo tidak langsung menuju mejanya. Ia membuka laptopnya di sudut ruangan yang jarang dikunjungi orang. Ia ingin memeriksa lebih dalam apa yang terjadi dengan programnya.

Saat ia membuka kode program, baris-baris baru kembali muncul. Kali ini, kode tersebut tampak seperti skrip otomatis yang menambahkan fitur tanpa sepengetahuannya.

"Integrasi Lokasi: Aktif. Sinkronisasi Energi: 70%."

Aldo menatap layar dengan wajah bingung. "Sinkronisasi energi? Apa maksudnya?" gumamnya.

Sita, yang berdiri di belakangnya, membaca baris itu dengan tatapan serius. "Mungkin ini ada hubungannya sama sumber energi yang hologram tadi tunjukin."

Aldo mengangguk, lalu menutup laptopnya. "Kalau gitu, kita harus cari tahu lebih banyak tentang Menara Polaris. Gedung ini besar, tapi gue yakin sumber energi utama pasti ada di tempat yang dijaga ketat."

.......................

Setelah makan siang, mereka memutuskan untuk mengeksplorasi bagian-bagian gedung yang jarang dikunjungi. Menara Polaris, tempat Nexora Tech dan banyak perusahaan lain berkantor, memiliki 50 lantai. Namun, tidak semua lantai bisa diakses sembarangan. Ada beberapa lantai yang memerlukan izin khusus.

Mereka mulai dari lantai-lantai yang terlihat biasa: ruang meeting, lounge karyawan, dan ruang arsip. Tidak ada yang mencurigakan, hanya ruangan kantor seperti biasanya. Namun, ketika mereka mencapai lantai 48, pintu lift tidak mau terbuka. Sebuah panel kecil di sebelah pintu lift menyala dengan tulisan:

"Akses Terbatas. Masukkan Kode Keamanan."

Sita menatap Aldo. "Kayaknya ini tempat yang kita cari."

Aldo mencoba menekan tombol-tombol di panel itu, tetapi setiap kali ia melakukannya, layar hanya menampilkan pesan error. "Gue nggak punya kode aksesnya," katanya dengan frustrasi.

Namun, tiba-tiba layar laptop Aldo yang ia bawa di dalam tas berbunyi. Ia membuka laptop itu dan melihat pesan baru.

"Gunakan Chip Aetherium untuk membuka akses."

Aldo mengeluarkan chip itu dari sakunya. Ia memeriksa panel di sebelah lift dan menemukan slot kecil di bawahnya. Dengan ragu, ia memasukkan chip itu. Panel itu berbunyi pelan, dan layar berubah menjadi hijau.

"Akses Diberikan. Selamat datang di Lantai 48."

Pintu lift terbuka perlahan, dan mereka melangkah masuk ke koridor yang gelap. Tidak seperti lantai lainnya, lantai ini terlihat seperti fasilitas laboratorium rahasia. Dindingnya terbuat dari logam mengkilap, dengan lampu neon biru yang menyala redup di sepanjang langit-langit. Suara dengungan rendah terdengar di kejauhan, seperti mesin besar yang sedang bekerja.

"Ini kayak di film-film sci-fi, Do," bisik Sita, suaranya terdengar gemetar.

Aldo hanya mengangguk. Ia merasa tegang tetapi juga penasaran. Mereka berjalan menyusuri koridor, membuka pintu-pintu kecil di sepanjang jalan. Sebagian besar ruangan tampak kosong, tetapi beberapa di antaranya berisi perangkat teknologi canggih yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.

.......................

Di ujung koridor, mereka menemukan sebuah pintu besar dengan tulisan "Ruang Sinkronisasi Energi". Di sebelah pintu itu, terdapat layar sentuh yang memindai mereka ketika mendekat.

"Identifikasi pengguna," kata suara elektronik dari layar.

Aldo memandang Sita, lalu kembali ke layar. Ia mendekatkan chip Aetherium ke layar, berharap itu bisa membuka pintu seperti sebelumnya. Layar menyala hijau lagi, dan pintu terbuka perlahan.

Di dalam, mereka melihat sesuatu yang luar biasa. Ruangan itu dipenuhi oleh mesin-mesin besar dengan kabel-kabel tebal yang menjulur ke setiap sudut. Di tengah ruangan, sebuah bola energi bercahaya biru melayang di atas sebuah platform, memancarkan cahaya yang berdenyut perlahan. Bola itu tampak seperti jantung dari seluruh sistem di lantai ini.

"Sinkronisasi Energi: 80%." Pesan itu muncul di layar besar di depan mereka.

Aldo mendekati bola energi itu dengan hati-hati. Ia merasakan hawa hangat dari energi yang terpancar. Saat ia menyentuh platform, suara itu kembali terdengar di kepalanya.

"Ding! Misi Berhasil. Sinkronisasi Meningkat ke 90%. Hadiah: Kemampuan Baru – Analisis Sistem."

Aldo mundur dengan terkejut. "Analisis sistem? Apa maksudnya?" katanya pelan.

Sita, yang berdiri tidak jauh darinya, menunjuk layar besar di dinding. "Do, coba lihat itu!"

Di layar, peta kota Arkavia kembali muncul. Kali ini, titik terang baru tampak di beberapa lokasi, termasuk satu titik besar di luar Menara Polaris.

"Sepertinya itu lokasi berikutnya," kata Aldo. "Tapi kenapa sinkronisasi energi ini terus meningkat? Apa yang sebenarnya kita aktifkan?"

Sebelum mereka bisa bertanya lebih jauh, alarm di seluruh ruangan berbunyi. Lampu merah berkedip, dan suara peringatan memenuhi ruangan.

"Peringatan! Akses tidak sah terdeteksi. Proses penguncian dimulai."

Pintu di belakang mereka mulai menutup perlahan. Aldo dan Sita saling pandang dengan panik.

"Kita harus keluar dari sini!" kata Sita.

Tanpa berpikir panjang, mereka berlari menuju pintu yang perlahan menutup. Aldo berhasil melompati celah terakhir sebelum pintu tertutup sepenuhnya, diikuti oleh Sita. Mereka terengah-engah di luar koridor, mencoba menenangkan diri.

"Ini mulai terlalu berbahaya, Do," kata Sita sambil memegang lututnya. "Kita bahkan nggak tahu apa yang kita hadapi."

Aldo mengangguk, tetapi pikirannya tetap tertuju pada peta dan bola energi itu. Ia merasa seperti telah memulai sesuatu yang besar, sesuatu yang tidak bisa ia hentikan begitu saja.

"Kita nggak bisa mundur sekarang, Sit. Gue harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kalau lo nggak mau ikut, gue ngerti."

Sita terdiam sejenak, lalu menghela napas. "Gue udah terlalu jauh buat mundur. Tapi kita harus lebih hati-hati."

Aldo tersenyum kecil. "Makasih, Sit. Kita harus cari tahu apa yang ada di lokasi berikutnya."

Dengan tekad baru, mereka meninggalkan lantai 48 dan kembali ke lantai kantor mereka. Aldo tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan tantangan yang lebih besar sedang menunggu mereka di luar sana.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Reality Reloaded   Chapter 21: Misi Baru yang Mengejutkan

    Setelah beberapa hari menikmati rutinitas kantor yang tenang, Aldo merasa bahwa segalanya mulai kembali normal. Namun, di benaknya, ia tahu bahwa ketenangan ini tidak akan bertahan lama. Sistem yang ia miliki telah membuktikan berkali-kali bahwa selalu ada tantangan baru yang menanti di balik layar.Siang itu, ketika Aldo tengah fokus mengerjakan laporan untuk divisi IT, layar holografiknya tiba-tiba berkedip. Sebuah notifikasi baru muncul, diiringi dengan suara lembut namun tegas dari sistem:"Misi Baru: Investigasi Aktivitas Mencurigakan di Distrik Pusat."Aldo menegakkan tubuhnya, menatap layar holografik dengan alis terangkat. Ia segera membuka detail misi tersebut:Deskripsi Misi"Beberapa perangkat publik di Distrik Pusat telah mengalami gangguan misterius. Aktivitas ini diduga terkait dengan kelompok yang mencoba menguasai sistem energi kota. Temukan sumber gangguan dan pulihkan fungsi perangkat yang terkena dampak."Hadiah:XP: 200Petunjuk BaruKonsekuensi Kegagalan:Sistem e

  • Reality Reloaded   Chapter 20: Keseimbangan Baru

    Setelah hari-hari penuh ketegangan di Nexora Tech, Aldo akhirnya bisa menghela napas lega. Peretasan yang hampir menghancurkan reputasi perusahaan telah berhasil diselesaikan, dan Faris, dalang di balik insiden itu, sudah diserahkan ke pihak keamanan dan polisi. Sistem perusahaan kembali stabil, dan suasana di kantor berangsur-angsur normal.Namun, meskipun situasi tampak tenang di luar, pikiran Aldo terus dipenuhi oleh rasa ingin tahu. Sistem yang ia gunakan semakin memberikan tantangan, dan ia merasa bahwa kemampuan yang ia miliki masih bisa dikembangkan lebih jauh.Pagi itu, Aldo datang ke kantor lebih awal dari biasanya. Ia ingin menggunakan waktu tenang sebelum jam kerja dimulai untuk mempelajari lebih dalam tentang sistem game yang ia miliki. Dengan secangkir kopi di tangan, ia duduk di mejanya dan membuka layar holografik.Sistem memberikan notifikasi:"Statistik Anda Belum Didistribusikan: 5 Poin Tersedia."Aldo membuka layar statusnya, memandangi statistik yang tertera di lay

  • Reality Reloaded   Chapter 19: Penyelesaian dan Keadilan

    Aldo berdiri di ruang server, menyaksikan layar holografik yang perlahan menunjukkan stabilisasi sistem Nexora. Setelah beberapa hari yang penuh tekanan, sistem akhirnya kembali normal. Bersama Sita, ia berhasil menemukan dalang di balik peretasan internal yang telah mengancam keamanan perusahaan. Namun, perjalanan mereka belum selesai.Di lantai empat, Faris masih duduk di mejanya, wajahnya memucat setelah semua bukti menunjukkan keterlibatannya. Aldo dan Sita tahu bahwa langkah berikutnya adalah menyerahkan Faris ke keamanan kantor untuk memastikan ia tidak lagi menjadi ancaman.Setelah pengakuan awalnya, Faris mulai bercerita lebih banyak. Ia menjelaskan bagaimana ia dihubungi oleh seseorang melalui email anonim beberapa minggu lalu. Orang tersebut mengancam akan menyebarkan informasi pribadi Faris jika ia tidak memberikan akses ke data rahasia Nexora.“Gue nggak punya pilihan,” kata Faris, suaranya gemetar. “Mereka bilang mereka bakal ngehancurin karir gue kalau gue nggak bantu me

  • Reality Reloaded   Chapter 18: Pertarungan Melawan Peretas

    Aldo duduk di depan layar holografiknya, memandangi data yang baru saja ia kumpulkan dari perangkat kecil yang mereka temukan di ruang server. Semua bukti mengarah pada satu orang—Faris, manajer proyek di lantai empat. Namun, meski ia dan Sita sudah mengetahui siapa yang terlibat, masalah mereka belum selesai.“Kalau kita langsung laporin ini ke manajemen, mereka bakal nanya bukti kuatnya,” kata Sita sambil melipat tangan di dada. “Dan Faris bisa bilang kita cuma ngarang.”Aldo mengangguk. “Benar. Kita butuh sesuatu yang nggak bisa dia bantah. Kalau dia memang peretasnya, dia bakal berusaha ngeakses server lagi. Gue yakin dia nggak tahu kita udah pasang jebakan.”Sita menatap layar holografiknya. “Jadi, kita tinggal nunggu?”“Nggak cuma nunggu,” jawab Aldo. “Kita harus aktif memonitor aktivitas jaringan. Kalau dia coba akses lagi, kita langsung cegat.”Tidak butuh waktu lama. Hanya beberapa jam setelah mereka memasang jebakan, sistem memberikan peringatan:"Aktivitas Mencurigakan Terd

  • Reality Reloaded   Chapter 17: Petunjuk dari Dalam

    Aldo duduk di meja kerjanya, memandangi perangkat kecil yang mereka temukan kemarin di ruang server Nexora. Setelah bekerja sepanjang malam bersama Sita, ia tahu bahwa mereka baru saja menyentuh lapisan luar dari sesuatu yang lebih besar. Ada seseorang di kantor yang terlibat dalam peretasan ini, tetapi tanpa bukti konkret, mereka tidak bisa melaporkannya ke manajemen.Pagi ini, kantor terasa lebih sibuk dari biasanya. Suara keyboard terdengar lebih cepat, dan beberapa karyawan tampak lebih tegang. Sementara itu, Aldo mengaktifkan Analisis Sistem untuk menyisir jaringan Nexora lagi, berharap menemukan pola aktivitas mencurigakan lainnya.Aldo memutuskan untuk kembali memeriksa perangkat kecil yang mereka temukan kemarin. Ia menyambungkannya ke perangkat portabelnya dan mengaktifkan Interaksi Sistem Dasar. Kali ini, ia mencoba mendalami log aktivitas yang tersimpan di perangkat tersebut, mencari petunjuk tentang siapa yang menggunakannya.Setelah beberapa menit bekerja, layar holografi

  • Reality Reloaded   Chapter 16: Musuh Dalam Selimut

    Pagi itu di Nexora Tech terasa seperti biasanya. Karyawan sibuk di meja mereka, suara keyboard terdengar di seluruh ruangan, dan Aldo mencoba fokus pada tugas-tugas kecil di layar laptopnya. Namun, ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Sistem yang ia gunakan beberapa hari terakhir telah memberinya banyak tantangan yang memicu rasa penasaran dan ketegangan. Meskipun misi penyelamatan data warga kota telah berhasil, ia merasa bahwa sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di balik layar.Aldo duduk di mejanya sambil menyesap kopi, ketika notifikasi muncul di layar holografiknya:"Peringatan: Aktivitas Mencurigakan di Server Kantor Terdeteksi."Aldo mengernyitkan dahi. Ia mengaktifkan Analisis Sistem untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Data dari sistem kantor Nexora menunjukkan pola aneh—seseorang tampaknya mencoba mengakses data rahasia perusahaan melalui jalur komunikasi yang tidak biasa.“Apa lagi ini?” gumam Aldo sambil mengetik dengan cepat, mencoba memahami situasinya. Namun, p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status