Share

8. The Lucky One

last update Last Updated: 2022-12-08 13:38:03

Hola, happy reading and enjoy!

Chapter 8

The Lucky One

Yenny Su, wanita berusia dua puluh lima tahun itu mengemasi kertas-kertas yang berserakan di atas meja kerjanya, keletihan terlihat di wajah cantiknya dan beberapa kali pemilik rambut sebahu itu menghela napas dalam-dalam lalu bergegas keluar dari ruang kerjanya.

Membangun perusahaan rupanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selama empat tahun, entah berapa kali kegagalan yang dialami hingga dirinya nyaris menyerah. Beberapa kali bisnis kecantikan yang dibangun berada di ambang kebangkrutan dan terseok-seok pertumbuhannya.

Namun, sekarang semuanya terbayarkan karena bisnis produk kecantikan kulit yang digelutinya menjadi salah satu produk yang paling dicari di Tiongkok. Itu semua tentu saja berkat kegigihannya juga dukungan penuh dari ibunya.

Ibunya adalah wanita yang luar biasa penyayang, wanita terbaik yang pernah Yenny temui sepanjang hidupnya. Sebagai putri satu-satunya keluarga Bao, seharusnya Yenny tidak perlu bekerja keras membangun perusahaan sendiri mengingat banyaknya bisnis yang dimiliki oleh keluarga itu. Sayangnya di keluarga itu, dirinya hanya anak angkat yang diambil dari panti asuhan.

Jika nyonya Bao memperlakukannya dengan baik sebagaimana putrinya sendiri, tidak dengan Tuan Bao. Ayahnya itu bersikap dingin padanya, bahkan tidak mengizinkannya memakai nama keluarga Bao. Yenny menggunakan nama keluarga ibunya dan hal itu sebenarnya sangat tidak mengenakkan di mana dirinya sering dicemooh oleh teman-temannya saat duduk di bangku sekolah.

Konon keluarga Bao mengadopsi anak karena lima tahun pernikahan Tuan dan Nyonya Bao tidak kunjung memiliki keturunan. Kemudian beberapa kerabat memberikan saran untuk mengadopsi anak dengan keyakinan dapat digunakan untuk memancing keturunan. Namun, faktanya hingga dua puluh tahun usia pernikahan mereka, orang tua angkatnya itu tidak kunjung mendapatkan keturunan meskipun segala cara telah dilakukan melalui cara modern dan tradisional.

Ibu angkatnya bahkan sampai sekarang masih mengonsumsi tonik yang konon resepnya berasal dari ramuan kekaisaran kuno.

Kenapa tidak menyerah saja?

Yenny sering berpikir begitu karena usia ibu angkatnya kini tidak muda lagi, empat puluh delapan tahun bukan usia yang aman untuk melahirkan. Dan jika usahanya untuk memiliki anak sendiri berhasil, bukankah terlalu berisiko karena mungkin tidak akan dapat menyaksikan anak kandungnya dewasa dan mewarisi kekayaan keluarga Bao. Anak itu akan menjadi yatim piatu di saat masih sangat muda.

Yenny memasukkan kertas yang telah tersusun rapi ke dalam laci di bawah meja kerjanya lalu memeriksa jam di pergelangan tangannya. Satu jam lagi ia harus berada di kediaman Nenek Li dan tidak boleh terlambat meskipun hanya satu detik. Sulit sekali mengambil hati wanita itu meskipun wanita tua itu terlihat baik di depannya.

Nenek Li menjodohkan cucunya dengan keluarga Bao dan tidak memandang asal usul Yenny bisa dibilang merupakan tindakan yang luar biasa. Desas-desusnya sih, cucu satu-satunya di keluarga Li sudah berulang kali menolak perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka hingga akhirnya nenek Li menjodohkannya dengan putri keluarga Su.

Bagaimana cucunya bisa menolak? Keluarga Li dan keluarga Su masih memiliki pertalian keluarga meskipun jauh, juga banyaknya bisnis yang terjalin di antara mereka sepertinya benar-benar membuat Tian tidak berkutik. Kemudian hubungan bisnis keluarga Bao dengan keluarga Li yang saling membutuhkan juga menjadi salah satu faktor yang tidak kalah penting.

Apa pun alasannya, bagi Yenny tidak masalah. Yang penting ia bisa masuk ke dalam keluarga Li dan memiliki nama keluarga Li. Ayah angkatnya tidak mengizinkannya memiliki nama Bao, tetapi kelak jika dirinya telah menyandang nama keluarga Li dan pastinya perusahaan akan diwarisi menantu angkat mereka. Artinya, dia juga menjadi pemilik. Dan Yenny bersumpah akan membalas sikap dingin ayah angkatnya itu nanti.

Sekarang hal terbaik adalah fokus mengambil hati Nenek Li dan tentunya juga hati cucunya yang tampan bak dewa dari film fantasi Tiongkok. Yenny merasa hidupnya terberkati dan seperti kisah dalam dongeng.

Dilahirkan entah dari perempuan mana yang tega membuangnya ke panti asuhan kemudian diadopsi keluarga kaya raya dan dinikahi oleh pangeran tampan yang memiliki segalanya. Ia yakin, seluruh wanita di Tiongkok bahkan di muka bumi merasa iri padanya.

Ketika tiba di kediaman Nenek Li, Yenny mendapati wanita tua itu sedang menyulam seperti biasa. Jika kebanyakan wanita dari keluarga kaya di Tiongkok memiliki kebiasaan mengisi waktu luang mereka dengan bermain Mahyong, atau go sepertinya tidak dengan Nenek Li karena setiap kali Yenny datang ke sana, wanita tua itu selalu sedang memegang alat menyulam.

"Nenek," sapa Yenny seraya membungkuk memberikan tanda hormat.

Nenek Li mengangkat kepalanya. "Kemarilah," ujarnya.

Yenny mendekat dan tersenyum. "Nenek, bagaimana kabarmu?"

Nenek Li meletakkan jarum di atas kain sulamnya dan menempatkannya di pangkuannya. "Kabarku sangat baik. Apa yang kau bawa?" tanyanya seraya matanya beralih ke kantong belanja di tangan Yenny.

Ibunya mengatakan, salah satu adab yang harus diperhatikan saat berkunjung ke rumah tetua adalah membawakan buah tangan. Jadi, Yenny singgah di toko obat-obatan herbal dan membeli teh.

"Saya membawakan teh untuk Anda," jawab Yenny seraya meletakkan kantong belanjanya ke atas meja. "Saya harap Nenek menyukai tehnya."

Nenek Li mengalihkan pandangannya ke kantong yang diletakkan Yenny ke atas meja, ia membetulkan letak kacamatanya dan membaca tulisan tertera di kantong belanja yang terbuat dari kertas, wanita tua itu justru merengut.

"Nenek, saya tidak tahu teh apa yang Nenek suka. Jadi, saya membeli teh oolong," ucap Yenny lagi.

Teh yang Yenny beli adalah oolong narcissus wuyi, teh itu berasal dari negeri mereka dan menjadi salah satu teh termahal di dunia. Yenny pernah membawakan ramuan herbal dan tonik sarang burung walet. Semua dibeli dari toko yang sama, dan toko itu hanya menjual barang-barang berkualitas tinggi dengan harga yang hanya bisa dijangkau masyarakat kelas atas.

"Jangan menghamburkan uang untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan," ujar Nenek Li seraya memberikan kode kepada Yenny agar duduk.

Harga teh oolong tersebut mencapai 42.000 Yuan perkilogram, tetapi dalam satu kemasan mungkin hanya berkisar beberapa puluh gram. Yenny tidak merogoh uang terlalu banyak untuk itu, juga mengingat minum teh merupakan kebiasaan yang menyerupai kebutuhan di tempat mereka, Yenny menganggap ucapan Nenek Li hanyalah basa-basi.

"Nenek, itu hanya teh biasa, tidak terlalu mahal," ujar Yenny.

Nenek Li menghela napas pelan kemudian memanggil pelayan di rumah itu. "Bawa masuk barang itu," titahnya kepada pelayan.

Yenny meringis di dalam benaknya. Bukan pertama kali Nenek Li hanya menyuruh pelayan untuk memindahkan buah tangan yang dibawanya, belum pernah sekali pun Nenek Li membuka di depannya.

Namun, biarkan saja. "Nenek, ada apa kau memanggilku ke sini?"

Nenek Li melepaskan kacamata bacanya. "Aku ingin mendengar seberapa jauh persiapan kalian untuk menggelar pertunangan resmi."

Tian telah mengatakan kepada neneknya jika semua urusan pertunangan diserahkan kepada Yenny sehingga wajar jika Nenek Li kemudian bertanya padanya, bukan bertanya kepada cucunya. Tempat dan tanggal sebenarnya bukan masalah, mereka bisa menggunakan gedung mana saja karena ada banyak properti yang mereka miliki. Yang jadi kendala adalah ia belum menemukan desainer gaun yang cocok.

Yenny berdehem pelan dan menjepitkan sejumput rambutnyanya ke belakang telinga. "Kami belum menentukan tanggalnya karena dalam beberapa bulan ini kami sama-sama memiliki jadwal pekerjaan yang sangat padat."

"Belum menentukan tanggalnya?" Alis Nenek Li berkerut cukup dalam. "Kalian ini bagaimana? Pertunangan resmi kalian harus segera diumumkan dan kalian belum menentukan tanggal? Lalu apa saja yang kalian lakukan selama ini?"

Jelas Nenek Li tidak tahu jika Yenny sebenarnya sedikit mengulur waktu agar pertunangannya berjalan lebih lama-agar dirinya memiliki waktu untuk mendekati Tian sebelum mereka bertunangan. Tian mencetuskan pertunangan palsu, pernikahannya juga pasti palsu. Namun, tidak dengan Yenny.

Kesempatan tidak datang dua kali. Bayangan kehidupan yang sempurna di masa depan tidak akan dilepaskan. Meskipun pernikahannya diatur orang tua angkatnya, ia bersyukur karena pria pilihan itu adalah Christian Li. Dengan ketampanan dan kekayaannya, tidak sulit bagi Yenny untuk jatuh cinta pada pria itu.

"Aku ingin pertunangan kalian dilaksanakan secepatnya dan pernikahan harus dilaksanakan sebelum festival perahu naga," ucap Nenek Li.

Peh Cun atau festival perahu naga jatuh di bulan lima, itu berarti karena tahun baru China sudah di depan mata, mereka hanya memiliki waktu tiga atau empat bulan untuk mempersiapkannya.

"Apa itu tidak terlalu cepat?" tanya Yenny dengan hati-hati.

"Niat baik harus segera disegerakan. Kalian sudah beberapa kali bertemu dan cucuku tidak mengeluhkan apa pun tentangmu." Nenek Li bangkit dari kursinya. "Kurasa dia bisa menerimamu sebagai calon istrinya."

Bersambung....

Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan Rate!

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.

🍒♥️🥰

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Reborn : Billionaire's Pet   Epilogue

    Epilogue Tujuh bulan kemudian, Shashi meringkuk dalam pelukan Tian. Kelelahan setelah beberapa hari sibuk dengan rangkaian acara pernikahan mereka yang benar-benar dilakukan sesuai urutan adat Tionghoa. Dimulai dari lamaran, memasang seprei di tempat tidur, menyisir rambut, mempersiapkan gaun pengantin, menjemput pengantin wanita, tes untuk pengantin pria, dan upacara minum teh. Belum lagi pesta bujang yang dilakukan malam sebelum mereka melakukan pemberkatan pernikahan di Wihara. Namun, meskipun kelelahan rasanya Shashi tidak ingin momen itu berlalu. Apa lagi momen di mana dirinya dan Tian mengenakan Hanfu berwarna merah yang menjadi busana mereka saat pemberkatan pernikahan di Wihara tadi pagi. Tian terlihat seperti seorang pangeran dari kerajaan mengenakan Hanfu yang dipenuhi bordiran bercorak naga warna emas, ementara dirinya mengenakan Hanfu bercorak Phoenix dan mengenakan mahkota berbentuk Phoenix juga. Ia benar-benar merasa seperti berada di era kuno ribuan tahun yang lalu.

  • Reborn : Billionaire's Pet   60. End

    Chapter 60EndShashi mendapatkan telepon dari ibu tirinya, ayahnya memerintahkan agar ia segera kembali ke rumah saat itu juga dan ibu angkatnya juga mengatakan jika Su Yenny tengah menangis meraung-raung seraya memberitahu semua orang kalau Shashi dan Tian memiliki hubungan.Sementara setibanya Shashi dan Tian di rumah keluarga Bao, Tuan Bao menghela napas dengan berat seraya menatap Shashi yang datang bersama Tian dengan tangan saling menggenggam. "Papa lihat sendiri, 'kan?" kata Su Yenny. "Mereka merencanakan semua ini, mereka memfitnahku." "Shashi...," kata Tuan Bao. "Yenny baru saja mengatakan kalau kau dan Tian memiliki hubungan khusus." "Apa yang dibilang Yenny memang benar, Paman," sahut Tian dan semakin mengeratkan genggamannya. "Kami berencana akan segera menikah."Tuan Bao terlihat tidak senang dengan ucapan Tian. "Sayang, bagaimana bisa kau mau menikahi mantan tunangan kakakmu?" "Kami saling mencintai," ucap Shashi kemudian menggigit bibir bawahnya.Tuan Bao menggelen

  • Reborn : Billionaire's Pet   59. Bukti Kejahatan

    Chapter 59Bukti Kejahatan "Apa yang kau perbuat pada Qian Zi" tanya Tuan Bao seraya melangkah melewati pintu. "Aku tidak melakukan apa-apa padanya, bagaimana bisa kau menuduhku begitu saja?" "Ma, aku mendengarnya. Aku tidak tuli, kau jelas-jelas mengakui telah melakukan sesuatu pada Qian Zi." "Putraku, kau salah paham," ucap nenek Bao, bibirnya gemetaran.Bao Ji Yang tersenyum masam dan menggeleng. "Sebenarnya putriku sudah menceritakan semuanya padaku." Nenek Bao menggeleng. "Dan kau percaya mulut anak pelacur itu?" "Ma, hentikan! Tolong hormati wanita yang melahirkan putriku, dia bukan pelacur seperti yang kau tuduhkan." Nenek Bao duduk di kursi, ia menatap Shashi yang berdiri di belakang Tuan Bao dengan tatapan tajam. "Kau memasukkannya ke dalam rumah ini dan belum dua puluh empat jam, otakmu sudah dicucinya. Kau bahkan menuduh ibumu dengan tuduhan yang tidak memiliki bukti." "Ma, sebenarnya aku tidak ingin mengungkit masa lalu lagi. Aku benar-benar ingin melupakannya. Tet

  • Reborn : Billionaire's Pet   58. Ketahuan

    Hola, happy reading and enjoy!Chapter 58Ketahuan Paginya di ruang makan hanya ada Shashi, An, ayahnya, dan Nyonya Bao. Tidak terlihat keberadaan Su Yenny dan nenek Bao di sana."Selamat pagi, Papa. Selamat pagi, Bibi," sapa Shashi lalu duduk di kursi yang ditarik oleh seorang pelayan. "Bagaimana tidurmu?" tanya Tuan Bao."Aku tidur dengan baik," jawab Shashi meskipun faktanya kalau harus membandingkan tidurnya semalam tidak senyaman tidur dalam dekapan Tian seperti malam-malam sebelumnya selama berada di Guangzhou. "Bagaimana dengan kamar yang kau tempati? Apa menurutmu cukup nyaman?" tanya Nyonya Bao. Shashi tersenyum. "Kamarnya sangat nyaman. Terima kasih, Bi." "Jangan sungkan kalau kau menginginkan sesuatu, katakan saja padaku. Aku akan segera menyiapkan," ucap Nyonya Bao. "Ayo, makanlah. Pagi ini aku sengaja menyiapkan bubur karena kudengar kau telah lama tinggal di Milan, aku merasa tidak percaya diri jika harus menyiapkan hidangan ala Eropa untukmu." "Semua ini Bibi yang

  • Reborn : Billionaire's Pet   57. Bujukan Nakal

    Hola, happy reading and enjoy! Chapter 57Bujukan Nakal "Cepat sekali rupanya berita itu menyebar, ya?" ucap Wang Yu ketika Su Yenny memasuki ruang kerjanya.Su Yenny tersenyum masam, ia menarik kursi di depan meja kerja Wang Yu lalu duduk. "Aku tidak menyangka jika semua ini terjadi." "Apa yang kau pikirkan?" "Aku sangat menghormati Nona Bao selama ini, tidak disangka dia ternyata memiliki banyak sekali rahasia." Wang Yu, pria tampan berusia tiga puluh tahun itu tersenyum seraya menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya. "Apa maksudmu?" Su Yenny menghela napasnya. "Aku mempercayakan jasanya untuk membuat gaun pengantinku, tidak disangka dia sebenarnya diam-diam menargetkan keluarga Bao. Akulah yang membawa petaka ke keluarga Bao, andai aku tidak keras kepala menggunakan gaun rancangannya pasti dia tidak akan memanfaatkan kesempatan untuk memasuki keluarga Bao." Wang Yu menegakkan punggungnya dan menopangkan sikunya di atas meja kerja. "Kenapa kau berpikir begitu?" "Entahlah,

  • Reborn : Billionaire's Pet   56. Perkenalan

    Chapter 56Perkenalan Satu pekan kemudian di perusahaan keluarga Bao, Tuan Bao mengumpulkan seluruh pemegang saham di ruang pertemuan. Tuan Bao duduk di kursi pemimpin rapat, sementara pemegang saham duduk mengitari meja yang panjangnya sekitar lima meter. "Hari ini aku mengumpulkan kalian semua di sini karena aku harus menyampaikan sesuatu yang mungkin akan membuat kalian semua terkejut," kata Tuan Bao memulai pembicaraan. "Aku sudah mempertimbangkan dan memikirkannya dengan baik. Di usiaku yang tidak muda lagi dan juga kesehatanku yang tidak begitu baik akhir-akhir ini, aku memutuskan untuk melepaskan jabatanku." Semua yang berada di sana terkejut mendengar berita itu karena selama ini tidak ada tanda-tanda jika orang nomor satu di perusahaan itu memiliki gangguan kesehatan. Nenek Bao dan istri Tuan Bao yang merupakan salah satu pemegang saham di perusahaan bahkan tidak kalah terkejutnya dengan apa yang diutarakan Tuan Bao karena selama ini Tuan Bao tidak pernah mengungkitnya di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status