Share

Peluk Aku Selama Kamu Mau

Malam itu, Merah tertidur dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya. Mungkin, meski tanpa janji yang muluk-muluk tentang perasaan yang belum menetap, tapi Dazzle sudah membuka jalan untuknya.

Dazzle, masih tersadar, tak bisa memejamkan mata, karena, hatinya menjadi sangat gelisah. Apakah tindakannya sudah benar? Mengutarakan semua hal semu yang dia rasakan kepada Merah? Tak menjanjikan apa pun, tapi merengkuh Merah dalam hatinya.

Omong kosong apa yang sebenarnya sedang dia tawarkan untuk hatinya yang terluka, dan Merah? Apakah ini bukan pelarian? Apakah ini murni perasaannya yang mulai membuka diri untuk orang lain?

Dazzle tak bisa memejamkan matanya, gelisah memikirkan reaksi Merah atas sikap agresifnya. Entah bagaimana, dia kemudian mengetuk pintu kamar Merah.

Merah yang masih belum sepenuhnya lelap, terbangun karena ketukan pintu. Beranjak membukanya, dan mendapati Dazzle berdiri di sana, lagian, siapa lagi yang ada di rumah ini selain mereka berdua?

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status