Share

Home

Aku menatap Zean dengan dahi berkerut. Masih tidak percaya dengan informasi yang diteruskan oleh telingaku.

“Gimana, Zean?” tanyaku. Dalam hati, aku berharap Zean akan mengulang ucapannya dengan maksud yang lebih jelas.

Prepare your bed, Anna. Siapkan tempat tidurmu,” ulang Zean tenang seolah ingin meyakinkan kalau aku tidak salah dengar. Bahkan, ia sampai mengatakannya dalam dua bahasa.

“Buat apa?” tanyaku yang tidak bisa lagi menyembunyikan nada curiga pada ucapanku. Terlebih saat aku melihat bagaimana bibirnya melengkungkan senyum. Benar-benar mencurigakan!

Tiba-tiba Zean tertawa pelan. “Tentu saja, untuk tidur, Sayang.” <

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status