Share

Gone

Netra biru itu melebar sekilas. Ia menatapku tidak percaya. Lebih tepatnya, ia terlihat seperti tidak menyangka kalau aku akan mengaku secepat ini. Tepat ketika Zean mengalihkan pandangan sambil menghela napas panjang, aku sudah mulai menyiapkan hati untuk omelan yang lebih panjang.

"HAHAHAHA!"

Bukannya omelan, yang terdengar setelah helaan napas yang dramatis itu justru tawa lepas Zean. Otomatis, dahiku langsung mengernyit. Tak kuasa, aku menatap Zean heran separuh bingung.

Bukankah tadi dia sedang marah? Kenapa sekarang Zean malah tertawa? Memangnya ada yang lucu?

Sayangnya, alih-alih menjawab keheranan yang terpancar di wajahku, si tampan di layar gawaiku itu malah menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ekspresinya menunjukkan seolah ia sedang berusaha keras menahan tawa saat netra birunya menatapku. Yang lebih parah, tawa Zean tidak juga berhenti setelah lima detik penuh, meskipun tawanya sudah agak reda. Wah! Ini benar-benar rekor!

Pasalnya, Zean yang aku kenal selama ini
Blue Cheetha

Hello, dear readers. Terima kasih banyak masih mau mengikuti petualangan Echana sampai sini. Meskipun nggak bisa janji rutin update, aku akan tamatin cerita ini, kok. Jadi, buat yang mau bertahan sampai sini, terima kasih banyak, ya. Maaf banget kalau updatenya l a m a b a n g e t :( Buat yang sedang berpuasa, semangat puasanya. Lancar sampai akhir ya. Sehat-sehat untuk kita semua. For everyone, have a great day ahead :* God bless you <3

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status