Beranda / Fantasi / Reinkarnasi Dewa Terkuat / BAB 2 : Reinkarnasi Dan Identitas Baru!

Share

BAB 2 : Reinkarnasi Dan Identitas Baru!

Penulis: Efrianto H.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-20 08:22:32

Saat cahaya matahari pagi membanjiri kamar, menerangi wajah Qin Yun yang pucat. Sebuah ingatan asing tiba-tiba memasuki kepalanya. Ingatan itu datang seperti ombak besar, menghantam kesadarannya.

Qin Yun mengerutkan kening, menggeram kesakitan. Otaknya terasa seperti dihantam ribuan palu, membuatnya sulit bernapas. Ingatan asing itu membawa visi dan suara yang tidak dikenal.

Setelah beberapa saat, Qin Yun sepenuhnya menyatu dengan ingatan tersebut, dan rasa sakit di kepalanya perlahan berkurang. Dalam ingatan itu, Qin Yun akhirnya tahu apa yang terjadi.

Dia telah bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang pemuda bernama Qin Yun, Tuan Muda Klan Qin di Kota Awan, berusia 17 tahun. Ayahnya, Qin Zhang, adalah pemimpin Klan.

Namun, Qin Yun menemukan hal mengganggu. Tubuh barunya lemah, meridian rusak, dan tidak bisa berkultivasi. Ini membuatnya dikucilkan dan dihina.

Dalam ingatan itu, Qin Yun juga menemukan bahwa pemilik tubuh sebelumnya meninggal satu jam sebelumnya karena meminum obat dari Qin Yan. Obat itu dikatakan dari Alkemist terkenal, tapi ternyata beracun. Pemilik tubuh sebelumnya percaya dan meminumnya. Lalu, merasakan sakit seperti diiris ribuan pedang sebelum kehilangan kesadaran dan mati.

Qin Yun menghela nafas dalam-dalam, matanya memancarkan kilatan dendam. "Dibunuh oleh sepupu sendiri, kehidupanmu sungguh tragis," katanya kepada diri sendiri. "Kita berdua serupa, namun aku kini menjadi pemilik tubuhmu. Aku akan membalas dendam atas kematianmu!"

Wajahnya berubah dingin, kilatan niat membunuh memancar dari matanya. "Ling Xi, aku telah terlahir kembali! Aku akan memburumu, cepat atau lambat. Aku akan menghancurkan mu, membuatmu merasakan sakit yang tak terhingga seperti yang aku rasakan!"

Suara Qin Yun penuh kebencian dan tekad. Tangan di balik lengan bajunya mengepal erat, menunjukkan keinginannya yang tak terhenti untuk merobek tubuh Ling Xi.

Pada saat itu, suara berderak terdengar dan pintu kamar perlahan terbuka. Seorang gadis cantik berusia 17 tahun dengan rambut hitam panjang dan mata biru cerah melangkah masuk. Dia memiliki kulit putih mulus dan bentuk tubuh yang ramping.

Dengan pandangan acuh tak acuh, gadis itu menatap Qin Yun sambil berkata, "Qin Yun, ini Pil Obat dari Patriak untuk memperpanjang hidupmu."

Dia melemparkan botol Giok Putih di samping Qin Yun dengan kasar. Kemudian, berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.

Sebelum meninggalkan ruangan, gadis itu menoleh ke belakang dan berkata dengan nada dingin, "Jika aku jadi kamu, daripada hidup dalam penderitaan dan menyusahkan orang lain, aku lebih baik membunuh diriku sendiri. Itu lebih terhormat!"

Kemudian, dia berpaling dan keluar dari kamar dengan langkah cepat.

Mendengar ini, Qin Yun menyipitkan matanya, dan sudut bibirnya perlahan ditarik ke atas, membentuk senyum dingin.

Dari ingatan pemilik tubuh, Qin Yun mengenali gadis tersebut sebagai sepupunya, Qin Yue, anak dari saudara ayahnya, Qin Fang. Qin Lue selalu membencinya karena menganggap Qin Yun sebagai beban Klan, aib bagi keluarga, dan pemborosan sumber daya.

Klan mereka mengeluarkan banyak uang setiap hari untuk membeli Pil Obat mahal guna mempertahankan hidup Qin Yun yang dianggapnya tidak berguna.

Namun, pemikiran itu tidak sepenuhnya salah. Faktanya, Qin Yun lahir dengan kondisi sakit parah. Sejak kecil hingga dewasa, dia hanya bisa bertahan hidup berkat konsumsi Pil Obat secara terus-menerus.

Kerusakan parah pada meridian membuat fisiknya sangat lemah dan rentan penyakit. Bahkan, angin malam sekalipun bisa membuatnya kritis.

Semua orang di Klan berharap Qin Yun segera meninggal untuk mengakhiri beban keuangan. Bahkan tanpa racun Qin Yan, nasibnya sudah tertentu.

Namun, kini semuanya berubah. Qin Yun yang sekarang adalah reinkarnasi Dewa Terkuat, jenius kultivasi dan penguasa Benua Tengah. Menyembuhkan meridian rusak hanyalah hal sepele baginya.

"Baiklah. Perjalanan kultivasi ini dimulai dari sini!" seru Qin Yun dengan tekad. Dia berjalan menuju jendela kamar dan menatap langit cerah yang membentang di depannya.

Dia mengangkat tangan dengan penuh semangat, seolah-olah meraih matahari di langit, lalu menggenggam udara kosong tersebut dengan tinju yang kuat, simbolik menandai awal perjalanan kultivasinya.

Bersambung....

Jika kalian suka dengan cerita ini, tolong tinggalkan komentar dan ulasan kalian untuk membantu penulis. Terimakasih.

...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (22)
goodnovel comment avatar
andre Foni
lanjutttttt
goodnovel comment avatar
praptonoeg
mudah²an jozz
goodnovel comment avatar
gobanyuwangiruli
Sebuah cerita yang menarik. Semoga ending nya memuaskan pembaca.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 582 : Keluarga Xu menantang Paviliun Liu!

    “Pahlawan Muda Qin Yun…”Xu Xiong dan para tetua keluarga Xu tertegun.Melukai orang masih bisa dianggap sebagai provokasi, dan biasanya masih ada ruang untuk bernegosiasi atau berdamai.Namun, jika seseorang membunuh secara langsung seperti yang baru saja dilakukan Qin Yun, itu sama saja dengan merobek wajah lawan. Tidak ada lagi jalan kembali—pertarungan hanya akan berakhir dengan kematian salah satu pihak.“Kenapa? Kau masih ingin menyelesaikan masalah ini dengan damai bersama Liu Cheng? Kalau Patriark Xu takut, kau bisa pergi sekarang.”Tatapan dingin Qin Yun melirik Xu Xiong, penuh ketidaksenangan.Xu Xiong bergidik. Ia tahu Qin Yun tidak puas dengan keraguannya. Dalam hati ia mengumpat dirinya sendiri—Liu Cheng sudah mempermalukannya sejauh ini, tapi ia masih saja bersikap hati-hati. Terlalu rendah diri.“Tuan Muda Qin Yun, kau bercanda…”Menggertakkan giginya, Xu Xiong tiba-tiba tertawa keras, lalu tanpa ragu

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 581 : Satu Tamparan Menghancurkan Formasi!

    "Urusan penting? Begitukah caramu menyebutnya? Tuan Xu, jangan salahkan kami kalau tidak menghormatimu. Serahkan saja anak ini, maka masalah ini selesai. Kalau tidak, jangan salahkan kami bila harus bertindak keras."Beberapa penjaga mencibir, sama sekali tak menaruh rasa hormat pada Xu Xiong dan para tetua Xu.Xu Xiong hendak berbicara lagi, tapi Qin Yun tiba-tiba menyela dengan wajah dingin."Xu Xiong, kenapa repot bicara dengan mereka? Hancurkan saja."Ucapan itu membuat wajah Xu Xiong pucat.Dalam hati ia hampir menangis.Dermawan, bisakah kau bicara lebih sedikit? Aku susah payah menenangkan keadaan, tapi satu kalimatmu menghancurkan semuanya...Benar saja, setelah mendengar ucapan Qin Yun, para penjaga Liuge menjadi marah."Tuan Xu, jangan salahkan kami kalau tidak menghormatimu. Anak ini harus mati hari ini!"Beberapa penjaga memasang wajah muram dan segera maju mengurung Qin Yun.Xu Xiong ha

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 580 : Paviliun Liu yang kejam!

    “Tenang. Formasi ini bukan ditujukan pada kalian, tapi untuk menghadapi pembuat onar. Selama kalian patuh, tidak akan ada masalah. Tapi kalau ada yang berani mencari gara-gara di Paviliun Liu, nasibnya akan sama seperti Tim Ekspedisi Badai.”Para penjaga itu berbicara sambil menyeringai ganas.“Ahh!”Jeritan terdengar. Meskipun anggota Tim Ekspedisi Badai cukup kuat, mereka tidak sanggup melawan formasi sekaligus para penjaga. Dalam beberapa tarikan napas saja, mereka semua jatuh bersimbah darah.Penjaga itu mencibir. “Hanya segini kemampuan kalian, berani membuat masalah di Paviliun Liu?”Pemandangan itu mengerikan. Darah berceceran di tanah.Melihatnya, Qin Yun yang berdiri di antara kerumunan hanya menatap dingin.“Semua ini salahku,” Kapten Tim Ekspedisi Badai yang sekarat membuka mata dengan susah payah. Ia batuk darah dan memohon lirih, “Ampunilah rekan-rekanku, hukum aku saja…”“Ha! Kau? Hanya seorang pen

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 579 : Sikap dingin Paviliun Liu!"

    “Saudara-saudara, tolong lihat kapten kami, dia sudah terluka parah. Tolong beri dia ruang. Kami paham ada aturan, tapi ini darurat. Mohon sedikit kelonggaran.”Orang yang berbicara tampak cemas. Ia mengeluarkan beberapa lembar uang perak dari sakunya, lalu diam-diam menyerahkannya kepada para penjaga. “Ini hanya tanda terima kasih kami, jangan dianggap meremehkan.”Namun, salah satu penjaga menjawab dingin, “Peraturan yang ditetapkan Master Paviliun sangat ketat. Dalam keadaan apa pun, darurat atau tidak, kami tidak bisa melanggarnya.”Beberapa penjaga melirik uang perak yang diberikan Tim Ekspedisi Badai dengan jijik. Salah satunya mencibir, “Kalian pikir bisa menyuap kami dengan sepuluh ribu koin perak? Apa kami terlihat seperti pengemis?”Pria dari Tim Ekspedisi Badai itu menggertakkan giginya. “Bagaimana bisa kalian berkata begitu? Alasan Tim Ekspedisi Badai datang ke tempat berbahaya seperti Pegunungan Xuanzhong adalah karena menerima misi d

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 578 : Penjaga Paviliun yang sombong!

    “Tuan Muda Qin Yun, mau pergi ke mana?” Xu Xiong bertanya dengan bingung.“Tentu saja mencari Liu Cheng,” jawab Qin Yun dengan nada dingin. “Berani sekali dia mempermainkan keluarga Xu? Aku ingin tahu siapa sebenarnya dia.”Ekspresi Xu Xiong langsung berubah cemas. Ia buru-buru maju dan berkata:“Tuan Muda Qin Yun, tolong jangan gegabah! Keluarga Zhou hanya keluarga kecil, jadi saat kita menyingkirkan Zhou Xinhua, tidak ada yang berani bersuara. Tapi Liu Cheng berbeda. Dia punya nama besar di Wucheng, dan meski tidak berafiliasi dengan kekuatan besar mana pun, ia menjalin hubungan baik dengan Keluarga Zhu. Jika kita membuat masalah dengannya tanpa perhitungan, akibatnya bisa berbahaya.”Meskipun ia membenci Liu Cheng sampai ke akar-akarnya, dia tidak berani memaksa Qin Yun untuk ikut mencari masalah terhadap Liu Cheng. Bagaimanapun, status Liu Cheng sebagai seorang alkemis jelas berbeda dengan keluarga Zhou.“Aku tahu. Tapi aku tidak aka

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 577 : Ayo temukan Liu Cheng!

    Para tetua keluarga Xu juga terdiam kaku, menatap Qin Yun seakan melihat dewa turun ke bumi.“Bagaimana pemuda ini bisa melakukan itu? Dari mana asalnya? Terlalu luar biasa!”Mereka hampir kehilangan kewarasan, tak tahu harus bereaksi bagaimana.Qin Yun tersenyum tipis. “Teratai Hati Tujuh Warna adalah harta langka. Benihnya memang bisa digunakan untuk meracik Racun Teratai Hati, tapi jika dimurnikan dengan cara tertentu, ia justru bisa memperkuat Qi seorang pejuang. Jadi wajar saja jika Patriark Xu merasa kekuatannya melonjak setelah racunnya dikeluarkan.”Pada saat itu, seorang pelayan masuk membawa nampan. Di atasnya terletak beberapa cincin penyimpanan—barang rampasan dari para tetua keluarga Zhou—ditaruh satu per satu.“Anak muda, ini cincin penyimpanan milik para tetua keluarga Zhou. Keluarga Xu tidak menyentuhnya sedikit pun. Selain itu, ini ada sedikit hadiah dari keluarga kami. Tolong terima sebagai tanda terima kasih.”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status