LOGINChen Long teringat akan rombongan di belakang sana, dia putuskan untuk berdiri dan menuju ke arah gua.
Di dalam gua itu, ada sebuah peti yang terlihat berlapis emas yang pastinya menurut mata Awam, mereka akan berpikir kalau peti berlapis emas itu adalah peti harta karun. Tapi dengan kebijaksanaan Chen Long sebagai Kaisar Dao di alam tertinggi, di kehidupannya sebelumnya, maka Chen Long tahu kalau isi dalam peti berlapis emas itu ada sesuatu yang tidak diinginkan oleh siapapun. Justru yang berharga di dalam gua ini bukanlah peti berlapis emas itu tetapi batu-batu yang terlihat kusam dan kotor di samping peti harta karun itu, karena batu-batu itu adalah Batu Asal Abadi, batu yang menyimpan harta di dalamnya. Dan yang tak kalah berharganya adalah buah dengan bentuk seperti buah apel yang berada di atas peti berlapis emas itu. Karena dalam sekali lihat saja, Chen Long dengan wawasan Kaisar Dao-nya, dia langsung tahu kalau buah itu adalah buah Alam Liar level 1. Buah itu mungkin tidak berguna bagi Chen Long di alam tertinggi tempat dia berasal, tetapi sangat berguna di alam rendah ini dan sangat berguna bagi Chen Long, karena buah ini akan membuat Chen Long yang belum bisa berkultivasi, bisa memulai jalur kultivasinya dan inilah buah yang sangat dia perlukan pada saat ini. Saat Chen Long memasuki gua itu, pangeran ke-10 berteriak-teriak menyuruh Chen Long untuk segera mengambil peti harta karun itu untuknya. Tapi bukannya mengambil peti harta karun itu, Chen Long malah menaiki peti berlapis emas itu, karena dia ingin mengambil buah Alam Liar level 1 yang berada di atas peti berlapis emas itu. "Apa yang dilakukan si bodoh itu! Kenapa dia malah menaiki peti harta karun itu?" kata salah seorang temannya pangeran ke-10. "Orang bodoh ya memang seperti itu. Tidak ada sesuatu yang pintar yang bisa dilakukan orang bodoh seperti Chen Long itu!" Kata yang lainnya. "Chen Long, Ambil peti harta karun itu bukan ambil buah itu. Buah itu terlihat jelek. Tinggalkan buah itu!" Teriak pangeran ke-10. Tapi Chen Long sudah mengambil buah itu yang langsung ditelannya. Perubahan langsung dia rasakan dalam tubuhnya. Dia tahu kalau dia mulai memasuki alam kultivasi, sesuatu yang tidak pernah dia masuki, selama 18 tahun hidupnya, setelah dia melakukan reinkarnasi di alam ini. Setelah itu, dia turun dari peti, mengambil dua buah Batu Asal Abadi, dan langsung menyimpannya di balik bajunya. Kemudian dia mengangkat peti berlapis emas itu. Chen Long tahu akan apa isi dalam peti berlapis emas itu, karena ada bahan peledak tingkat tinggi yang berada dalam peti berlapis emas ini, yang akan segera terpicu begitu ada orang yang membuka peti berlapis emas itu Karena itu dia memilih untuk tidak membuka peti harta karun itu tapi cuma menggotongnya keluar gua dan dibawanya menuju ke arah pangeran ke-10 dan kawanannya. "Ini peti harta karunmu," kata Chen Long sambil meletakkan peti berlapis emas itu tepat di depan pangeran ke-10. Kata-kata Chen Long itu, membuat banyak orang terkejut. "Kamu sudah bisa bicara?" "Yah kamu benar. Si Bodoh ini sudah bisa bicara! Apa yang terjadi padamu, bodoh?" tanya seorang lainnya kepada Chen Long. Chen Long cuma mengangkat bahunya. "Aku cuma berada di sekitar peti ini tapi aku sudah bisa bicara. Jadi .... bayangkan saja apa yang berada di dalam peti harta karun yang luar biasa ini." Chen Long sengaja menunjukkan minat saat menatap ke arah peti harta karun ini Pangeran ke-10 langsung serakah saat mendengar kata-kata Chen Long. "Kamu pergi saja. Tugasmu sudah selesai. Dan kamu sudah bisa bicara. Peti harta karun ini untukku." Pangeran ke-10 segera berlutut di depan peti harta karun itu. Teringat akan kata-kata Chen Long kalau Chen Long hanya berada di sekitar peti harta karun ini dan bisa bicara dan bisa berlaku normal seperti ini membuat Pangeran ke-10 sangat penasaran akan apa isi di dalam peti harta karun ini. Karena kalau seorang bodoh yang tidak bisa bicara sejak lahir bisa tiba-tiba bicara karena berada di sekitar peti harta karun ini, maka berarti siapa yang membuka peti harta karun ini akan mendapatkan kejayaan yang luar biasa. Pangeran ke-10 langsung mengambil ancang-ancang untuk membuka peti harta karun ini sementara kawanannya langsung mengelilingi peti harta karun ini karena sangat penasaran dengan apa yang ada di dalamnya dan ingin menikmati kalau ada kebijaksanaan besar atau hal besar yang bisa terjadi begitu peti harta karun ini dibuka. Berbeda dengan pangeran ke-10 dan rombongannya, maka secara diam-diam Chen Long mulai berjalan menjauh dari rombongan ini karena dia tidak mau berada di dekat peti berlapis emas itu saat peti berlapis emas itu dibuka, karena dia tahu persis apa yang akan terjadi saat peti harta karun itu dibuka. Saat Chen Long sudah berjalan agak jauh dari rombongan pangeran ke-10, saat itulah terjadi ledakan yang sangat luar biasa yang nampaknya ledakannya akan terdengar hingga beberapa kilometer jauhnya. Chen Long tersenyum setelah ledakan itu. Dia yakin tidak ada satupun dari rombongan itu yang akan bisa mempertahankan nyawanya. "Sekarang siapa yang bodoh? aku atau kalian? Hehehe." Chen Long tersenyum sambil terus melangkah. Selama 18 tahun hidupnya, walaupun dia tidak bisa bicara dan tidak bisa berkultivasi, tapi dia terus menjadi sosok yang diam menyaksikan apa yang terjadi di sekitarnya. Dia tahu kalau dia bereinkarnasi, dan terlahir dari keluarga Menteri Chen, menteri yang jujur, dicintai rakyat dan sangat mementingkan kepentingan rakyatnya. Menteri yang terus memperjuangkan kepentingan rakyatnya di hadapan keluarga kerajaan yang serakah, suka berfoya-foya, tidak mempedulikan kepentingan rakyat, dan bahkan suka menindas rakyat semaunya, mengikuti emosi hati mereka. Sebenarnya Chen Long tidak terlalu kerasan untuk terus berdiam di negara ini karena ini adalah alam terendah. Dia bisa mengetahuinya dari hawa spiritual di alam ini. Tetapi karena memikirkan keluarganya, keluarga tempat dia dilahirkan kembali ini, maka dia putuskan untuk tinggal beberapa saat di tempat ini, menguatkan fondasi keluarganya hingga kuat, hingga dia bisa dengan tenang meninggalkan keluarganya nantinya. Karena itu, Chen Long segera melangkah kembali ke Kota Raja, kembali ke rumahnya. Begitu sampai di rumahnya, rumah kediaman Menteri Chen ini yang biasanya tenang, kini terlihat tidak wajar. Terlihat ada wajah-wajah khawatir dari para prajurit yang menjaga gerbang, juga terlihat beberapa pelayan dengan wajah cemas mondar-mandir di depan gerbang. "Apa yang terjadi?" tanya Chen Long kepada salah seorang pelayan yang dikenalnya. "Menteri Chen dan Perwira Cian ditangkap oleh pihak istana dengan tuduhan yang tidak mendasar. Sekarang mereka tengah berada di Markas Sayap Timur." Sedetik kemudian, pelayan dan para prajurit itu, sepertinya baru menyadari sesuatu. Mereka menatap Chen Long seolah melihat hantu.Dalam sekejap mata, semua ilusi menghilang. Medan perang, mayat-mayat, roh-roh—semuanya lenyap seperti kabut di bawah sinar matahari. Mereka kembali berdiri di halaman kuil yang sepi, tidak ada apapun di sekitar mereka kecuali reruntuhan dan rumput liar.Gadis Teratai Merah menghela napas dengan lega yang sangat besar. "Syukurlah... itu hanya ilusi. Aku hampir tidak bisa membedakannya dari kenyataan.""Itu adalah tujuan dari formasi itu," kata Chen Long sambil menyimpan kembali pedangnya. "Untuk membuat penyusup panik dan menghabiskan energi spiritual mereka untuk melawan musuh yang tidak nyata. Jika aku tidak mengenali bahwa itu adalah ilusi, kita mungkin akan terjebak di dalam formasi itu selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari sampai energi spiritual kita habis.""Tetapi untungnya," lanjut Chen Long dengan senyuman tipis, "aku memiliki pengalaman yang sangat luas dengan formasi ilusi dari kehidupan masa laluku. Dan dengan Tulisan Dewa, aku bisa melihat melalui ilusi apapun."Mer
Pagi datang dengan langit yang tetap mendung seperti biasa di Alam Badai Hitam. Chen Long terbangun setelah tidur yang cukup—berkat formasi pelindung yang dia pasang, tidak ada gangguan dari binatang buas atau kultivator lain sepanjang malam.Mereka sarapan dengan cepat, kemudian melanjutkan perjalanan. Seiring mereka semakin mendekati area pegunungan, medan menjadi semakin sulit—tanah yang lebih berbatu, tanjakan yang lebih curam, dan udara yang terasa lebih dingin dan lebih... menyeramkan."Tuan," kata Gadis Teratai Merah sambil memeluk dirinya sendiri, "apakah kau merasakan ini? Udara di sini terasa sangat aneh... seperti ada sesuatu yang salah."Chen Long mengangguk. "Ya, aku merasakannya. Ini adalah energi kematian—energi yang tersisa dari bencana yang terjadi di Reruntuhan Kuil Lama lima ratus tahun yang lalu. Semakin dekat kita ke reruntuhan, semakin kuat energi ini."Xiao Bai yang bertengger di bahu Chen Long juga terlihat tidak nyaman—bulu di tubuhnya berdiri, dan dia terus m
Dari pedangnya keluar ribuan kelopak bunga teratai merah yang terlihat sangat indah—tetapi setiap kelopak adalah pisau spiritual yang sangat tajam. Ribuan kelopak itu terbang ke arah para penyerang, memotong apapun yang mereka sentuh.Dua penyerang lagi tewas—tubuh mereka dipenuhi luka potong kecil yang sangat banyak hingga mereka mati karena kehilangan darah.Xiao Bai juga tidak mau kalah. Kera kecil itu melompat dari bahu Chen Long dan berubah menjadi bentuk perangnya—kera raksasa setinggi lima meter dengan bulu keemasan yang bersinar dan otot yang sangat besar."ROOOAAARRR!"Xiao Bai melompat ke tengah kelompok penyerang dan mulai menghajar mereka dengan tinju-tinju yang sangat kuat. Setiap pukulannya bisa melempar kultivator Alam Formasi Inti puluhan meter ke belakang dan meninggalkan mereka dengan tulang yang retak atau patah.Sang pemimpin penyerang—yang Alam Jiwa Baru Lahir tingkat puncak—menyadari bahwa mereka telah sepenuhnya kalah. Ini bukan pertarungan lagi. Ini adalah pemb
Seperti yang diprediksi Cermin Semesta, Chen Long segera menyadari bahwa banyak orang menatapnya di jalan—beberapa dengan rasa hormat, beberapa dengan takut, beberapa dengan tatapan yang penuh dengan niat jahat yang tersembunyi."Itu dia! Chen Long yang membunuh Zhang Wei!""Dia terlihat sangat muda... bagaimana bisa dia begitu kuat?""Aku dengar dia menguasai Tulisan Dewa tingkat sangat tinggi!""Kita harus berhati-hati dengannya. Jangan sampai membuatnya marah.""Atau... kita bisa menyerangnya ketika dia sendirian dan melemah, lalu merampas semua harta karunnya..."Chen Long bisa mendengar bisikan-bisikan itu dengan indera spiritualnya yang tajam. Tetapi dia tidak bereaksi—hanya terus berjalan dengan tenang dan percaya diri.Ketika mereka akhirnya keluar dari gerbang utara kota dan memasuki wilayah liar, Gadis Teratai Merah berbisik dengan khawatir. "Tuan, aku merasakan beberapa aura yang mengikuti kita dari kejauhan. Sepertinya ada orang yang berencana menyerang kita di jalan.""Ak
Setelah Elder Ling pergi, Chen Long menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk berbicara dengan Gadis Teratai Merah, menceritakan apa yang terjadi selama pelarian mematikan dan pertarungan terakhir dengan Zhang Wei.Gadis Teratai Merah mendengarkan dengan serius, sesekali terlihat ngeri ketika Chen Long menceritakan bagaimana dekatnya dia dengan kematian berkali-kali."Tuan sangat beruntung," kata Gadis Teratai Merah setelah cerita selesai. "Jika bukan karena Cermin Semesta yang memberikan informasi tentang Batu Ledakan Dao Surgawi, Tuan pasti sudah...""Aku tahu," Chen Long mengangguk. "Aku sangat berterima kasih pada Cermin Semesta untuk kali ini. Dia menyelamatkan hidupku."Xiao Bai membuat isyarat tangan yang menunjukkan bahwa dia setuju—untuk sekali ini, Cermin Semesta yang biasanya mata duitan itu melakukan sesuatu yang sangat baik tanpa meminta bayaran!Chen Long kemudian mengeluarkan Cermin Semesta dari cincin penyimpanannya. "Cermin Semesta, aku tahu kau bisa mendengarku. Ter
Ketika Chen Long akhirnya membuka matanya, hal pertama yang dia rasakan adalah kelembutan—kelembutan dari tempat tidur yang sangat nyaman, sangat berbeda dari tanah keras dan retak di mana dia kehilangan kesadaran.'Di mana aku?' pikirnya sambil perlahan-lahan duduk.Dia menemukan dirinya berada di sebuah kamar yang cukup mewah—dinding yang dicat dengan warna putih bersih, furnitur kayu yang berkualitas tinggi, jendela besar yang memperlihatkan pemandangan Kota Langit Hitam dari ketinggian. Aroma obat herbal yang menenangkan memenuhi ruangan.Chen Long memeriksa kondisi tubuhnya. Luka-luka yang dia dapatkan dari ledakan sudah diobati dengan baik—perban bersih membungkus beberapa bagian tubuhnya, dan dia bisa merasakan efek dari pil penyembuhan tingkat tinggi yang masih bekerja dalam tubuhnya.'Seseorang menyelamatkanku dan merawatku,' kesimpulan Chen Long. 'Tetapi siapa?'Pintu kamar terbuka, dan masuklah seorang wanita tua dengan jubah putih yang elegan dan rambut putih yang diikat r







