LOGINMendengar perintah dari pangeran ke-10, salah seorang prajurit langsung mendekati si bodoh yang tidak bisa bicara itu.
"Hei, bodoh. Namamu Chen Long kan? Kamu putra dari Menteri Chen, kan?" Pemuda bodoh yang ternyata bernama Chen Long itu langsung mengangguk-anggukan kepalanya. Dia tersenyum dengan muka bodohnya. Prajurit itu langsung tersenyum. "Kamu tidak perlu bermain dengan anak-anak itu. Ayo bermainlah bersama kami," prajurit itu mengulurkan tangannya ke arah Chen Long. Chen Long langsung mengangguk-anggukkan kepalanya dan mengikuti rombongan Pangeran ke-10 itu. Chen Long sengaja dibawa masuk ke tengah rombongan supaya keberadaannya tidak diketahui oleh pelayan dari Menteri Chen yang saat ini terlihat sedang celingukan mencari-cari keberadaan Chen Long. Sejak tadi Chen Long memang lepas dari pengawasan pelayan yang selalu mengikuti dia, dan saat ini, pelayan itu tidak sadar kalau Chen Long telah dibawa oleh rombongan Pangeran ke-10 menuju ke luar kota raja. Chen Long terus bergembira karena dia merasa memiliki teman. Sepanjang perjalanan, ada saja orang yang berbicara kepadanya. Kalau bukan prajurit yang bersama pangeran, maka ada teman-teman pangeran ke-10 yang mengajaknya bicara sehingga Chen Long merasa senang. Setelah perjalanan sekitar 3 jam, dan terus berjalan menyusuri lembah, akhirnya rombongan ini tiba di sebuah dasar jurang. Jalan menuju dasar jurang ini cukup terjal sehingga Chen Long harus dibantu oleh seorang prajurit untuk turun ke bawah. Jalan yang mereka lewati bukanlah jalan yang biasanya dilewati oleh para warga, sehingga tempat ini terlihat sangat rahasia dan nampaknya sudah lama tidak dijamah oleh manusia. "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?" tanya Pangeran ke-10 kepada seorang temannya. "Seorang pencari kayu yang menemukannya kemarin. Dia menemukan gua itu dan melihat ada peti harta karun di dalam gua itu. Tapi dia tidak berani masuk ke dalam sana, karena itu dia menjual soal tempat rahasia itu kepadaku. Dan karena aku merasa tidak layak untuk mendapatkan harta sebesar itu, maka aku mempersembahkan penemuan itu kepadamu, pangeran." Pangeran ke-10 nampak manggut-manggut. "Kamu berbuat hal yang bagus. Kalau aku menemukan benda berharga di dalam peti itu, maka percayalah, aku tidak akan melupakanmu. Saat aku nanti mendapatkan kejayaan, kamu akan menjadi asistenku." Temannya Pangeran ke-10 sangat bahagia mendengarnya. Dia merasa tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan harta berharga di dalam gua di depan sana, karena sebelumnya dia sudah mencoba bersama pengawalnya tapi pengawalnya itu malah tewas saat berusaha memasuki gua oleh jebakan di depan gua itu. Karena itu, dia tidak berani memasuki gua itu dan memilih untuk memberikan penemuan ini kepada Pangeran ke-10, dengan harapan Pangeran ke-10 tidak akan melupakannya saat pangeran ke-10 mendapatkan jabatan tinggi di istana nanti. "Kamu bilang kalau pengawalmu terbunuh saat berusaha memasuki gua ini?" tanya pangeran ke-10. "Iya, Pangeran. Begitulah keadaannya. Itu mayatnya." Dia menunjuk ke arah mayat seorang pria yang kepalanya terputus di dekat gua. Pangeran ke-10 mangut mangut. Kemudian dia berkata kepada perwiranya, "kamu perhatikan apa yang terjadi saat Chen Long, si bodoh itu memasuki gua. Kamu cari kelemahan dan cara masuknya. Kamu perhatikan baik-baik, karena peti harta itu terlihat cukup luar biasa." Gua yang menjadi tujuan mereka itu memang terlihat luar biasa. Ada peti berlapis emas yang terlihat di dalam gua itu. Peti yang nampaknya memiliki harta karun yang luar biasa. Setelah mendapatkan isyarat dari pangeran ke-10, prajurit yang sejak tadi berbicara dengan Chen Long, kini langsung menuntun Chen Long untuk menuju ke arah gua, dengan senyum licik di wajahnya. "Chen Long, kita akan segera bermain. Kamu harus masuk ke gua itu. Kita akan bermain petak umpet. Kamu bersembunyi di gua itu dulu, kemudian kami akan mencari kamu. Bagaimana?" Mendengar itu, Chen Long terlihat sangat bahagia karena dia memang sangat suka bermain petak umpet. Dia segera mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah berada dekat dengan keberadaan mayat yang kepalanya putus itu, prajurit itu segera mundur dan menepuk pundak Chen Long, menyuruh Chen Long untuk terus melangkah maju. Chen Long dengan tingkahnya yang bodoh, senyum-senyum ke arah belakang, merasa dia memang sedang bermain dengan teman-temannya. Kemudian dia mulai melangkah ke arah gua. Pangeran ke-10 dan teman-temannya kini tersenyum licik melihat Chen Long akan segera memasuki gua itu, yang berarti riwayat Chen Long akan segera tamat. "Setidaknya aku membantu Mentri Chen supaya dia tidak lagi memiliki beban memalukan, seorang anak yang tidak berguna, bodoh, tidak bisa bicara dan memalukan itu!" kata Pangeran ke-10 sambil tersenyum. Selangkah demi selangkah, tanpa mengetahui bahaya, Chen Long melangkah menuju ke arah gua itu. Di depan gua itu, ternyata ada aliran energi Dao yang sangat kuat. Aliran energi inilah yang kemarin membunuh orang yang berusaha memasuki gua itu dan kini Chen Long semakin mendekati aliran energi itu. Saat aliran energi itu memancar ke arah Chen Long yang sedang tertawa-tawa itu, tiba-tiba Chen Long merasakan sebuah pukulan menghantam kepalanya. Pukulan itu sangat keras, membuat Chen Long langsung merasakan dunia menjadi gelap seketika. Dia terduduk tidak berdaya di tanah di depan gua. Bisik-bisik terdengar di antara rombongan di belakang sana. "Mengapa kepalanya tidak putus? Apa yang terjadi?" "Bagaimana menurutmu?" tanya Pangeran ke-10 kepada perwira yang dia tahu merupakan orang dengan kultivasi tertinggi di antara semua orang di rombongan ini. "Aku melihat sebuah cahaya. Nampaknya cahaya itulah yang memutus kepala orang kemarin. Tetapi aku tidak tahu mengapa saat cahaya itu mengenai kepalanya Chen Long, maka kepalanya tidak terputus. Aku tidak tahu apa yang terjadi." jawab perwira itu. Sementara itu, tanpa setahu rombongan di belakang sana, wajah Chen Long yang menghadap ke arah gua sudah berubah. Tingkahnya yang bodoh dan tolol tidak terlihat lagi. Bahkan terlihat kebijaksanaan dari wajahnya. Dia melirik ke arah atas. "Ternyata ini adalah Cahaya Ilahi Azure, salah satu cahaya luar biasa di dunia kultivasi. Entah kenapa Cahaya Ilahi Azure ini, bisa ada di kerajaan sekecil ini. Tapi yang jelas, Cahaya Ilahi Azure inilah yang membuat aku bisa terbangun dari kebodohanku." "Selama 18 tahun aku berinkarnasi, lahir ke dunia rendahan ini. Tapi selama itu pula aku tidak bisa menggunakan kecerdasanku di masa lalu. Bahkan aku tidak bisa bicara dan otakku jadi sangat terbatas. Seolah ada segel yang menghambatku." "Untunglah benturan yang dilakukan Cahaya Ilahi Azure ini, membuat keterbatasan yang aku alami telah hancur. Kini aku siap untuk melangkah di jalan kultivasi dan nanti mencari para bawahanku dan wanita jalang itu yang telah menghancurkanku di kehidupanku yang lama." "Meng Tian, Li Shaning, dan kalian para bawahanku! Tunggulah kedatanganku!" dengus Chen Long. Saat itulah Pangeran ke-10 berteriak di belakang sana, "woi, bodoh! Jangan cuma duduk di sana! Ayo masuk ke gua itu dan ambil peti harta karun itu untukku!"Tiga bulan telah berlalu sejak Chen Long mulai mempelajari teknik Teleportasi Antar-Alam di gua tersembunyi. Tiga bulan penuh dengan latihan intensif, kegagalan berkali-kali, dan akhirnya pencerahan.Akhirnya, pada malam ketika bulan purnama bersinar di langit Alam Badai Hitam—sebuah fenomena langka karena langit biasanya selalu tertutup awan hitam—Chen Long berhasil sepenuhnya menguasai teknik tersebut.Dia berdiri di tengah gua dengan mata yang bersinar penuh kepercayaan diri. Tubuhnya memancarkan aura yang jauh lebih kuat dari tiga bulan yang lalu. Selama masa latihan intensif, tidak hanya dia menguasai teknik teleportasi, tetapi kultivasinya juga mengalami breakthrough—dari Alam Jiwa Baru Lahir tingkat awal menjadi Alam Jiwa Baru Lahir tingkat puncak."Aku siap," katanya kepada Gadis Teratai Merah dan Xiao Bai yang telah setia menemaninya selama tiga bulan. "Besok, kita akan pergi ke lokasi yang tepat untuk melakukan teleportasi."Menurut informasi dalam giok slip dari Penjaga Spi
Ketika Chen Long dan kelompoknya keluar dari Asosiasi Pemburu, dia merasakan pandangan dari puluhan mata yang mengikutinya dengan campuran rasa hormat, iri hati, dan ketakutan.'Reputasi ku di Kota Langit Hitam semakin meningkat,' pikir Chen Long. 'Itu bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, orang tidak akan berani menggangguku dengan sembarangan. Di sisi lain, itu juga akan menarik perhatian dari kultivator yang lebih kuat yang mungkin melihat ku sebagai tantangan atau ancaman.'"Tuan, ke mana kita akan pergi sekarang?" tanya Gadis Teratai Merah.Chen Long berpikir sejenak. "Pertama, kita akan pergi ke toko pil untuk membeli pil pemulihan tingkat tinggi—sebanyak yang bisa kubeli dengan batu roh yang kumiliki. Kemudian, kita akan pergi ke toko artefak untuk membeli beberapa artefak pelindung. Dan setelah itu..."Dia menatap ke arah gunung yang jauh di luar kota—area yang sepi dan aman, tempat yang sempurna untuk berlatih."Setelah itu, kita akan mencari tempat yang aman dan sep
Chen Long duduk di lantai ruang altar, masih memegang giok slip dengan tangan yang sedikit gemetar karena emosi. Dia menyuntikkan indera spiritualnya lebih dalam ke dalam giok slip, membaca setiap detail informasi yang tersimpan di dalamnya.Giok slip ini tidak hanya berisi informasi tentang Teleportasi Antar-Alam—tetapi juga penjelasan yang sangat detail, seolah Penjaga Spiritual ingin memastikan bahwa siapapun yang menerimanya bisa mempelajari teknik ini dengan benar."Untuk kau yang membaca ini," tulisan di giok slip dimulai dengan kata-kata yang sangat personal, "aku adalah Zhang Tianming, Pendeta Tinggi dari Kuil Dewa Kematian dan Kelahiran Kembali. Jika kau menemukan giok slip ini, itu berarti kau telah berhasil membebaskan ku dari kutukan yang telah mengikat ku selama berabad-abad.""Sebagai ucapan terima kasih—dan juga sebagai permintaan maaf karena aku terpaksa bertarung melawan mu—aku meninggalkan hadiah terakhir ini. Ini adalah teknik yang kupelajari di masa hidupku, teknik
Roh itu mulai bergerak, melayang dari posisinya di sekitar altar menuju Chen Long. Energi spiritual yang sangat kuat mulai berkumpul di sekitarnya—energi kematian yang sangat pekat hingga udara terasa mencekik."Kalian... harus... mati..."Chen Long melangkah maju, memposisikan dirinya di depan Gadis Teratai Merah dan Xiao Bai. "Aku tidak ingin bertarung denganmu, Penjaga Spiritual. Kau telah menjaga kuil ini dengan setia selama lima ratus tahun. Tetapi kuil ini sudah tidak ada lagi. Dewa yang kau layani sudah tidak lagi disembah. Sudah waktunya untuk kau beristirahat dengan damai.""DIAM!" roh itu berteriak dengan kemarahan yang luar biasa. "Aku... bersumpah... akan menjaga... sampai akhir waktu! Tidak ada... yang boleh mengambil... Perhiasan Suci!"Energi kematian meledak dari tubuh roh itu, membentuk gelombang hitam yang bergerak ke arah Chen Long dengan kecepatan yang mencengangkan.Chen Long tidak punya pilihan lagi. Dia harus bertarung."Tulisan Dewa: Fusi Kekuatan dengan Binata
Dalam sekejap mata, semua ilusi menghilang. Medan perang, mayat-mayat, roh-roh—semuanya lenyap seperti kabut di bawah sinar matahari. Mereka kembali berdiri di halaman kuil yang sepi, tidak ada apapun di sekitar mereka kecuali reruntuhan dan rumput liar.Gadis Teratai Merah menghela napas dengan lega yang sangat besar. "Syukurlah... itu hanya ilusi. Aku hampir tidak bisa membedakannya dari kenyataan.""Itu adalah tujuan dari formasi itu," kata Chen Long sambil menyimpan kembali pedangnya. "Untuk membuat penyusup panik dan menghabiskan energi spiritual mereka untuk melawan musuh yang tidak nyata. Jika aku tidak mengenali bahwa itu adalah ilusi, kita mungkin akan terjebak di dalam formasi itu selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari sampai energi spiritual kita habis.""Tetapi untungnya," lanjut Chen Long dengan senyuman tipis, "aku memiliki pengalaman yang sangat luas dengan formasi ilusi dari kehidupan masa laluku. Dan dengan Tulisan Dewa, aku bisa melihat melalui ilusi apapun."Mer
Pagi datang dengan langit yang tetap mendung seperti biasa di Alam Badai Hitam. Chen Long terbangun setelah tidur yang cukup—berkat formasi pelindung yang dia pasang, tidak ada gangguan dari binatang buas atau kultivator lain sepanjang malam.Mereka sarapan dengan cepat, kemudian melanjutkan perjalanan. Seiring mereka semakin mendekati area pegunungan, medan menjadi semakin sulit—tanah yang lebih berbatu, tanjakan yang lebih curam, dan udara yang terasa lebih dingin dan lebih... menyeramkan."Tuan," kata Gadis Teratai Merah sambil memeluk dirinya sendiri, "apakah kau merasakan ini? Udara di sini terasa sangat aneh... seperti ada sesuatu yang salah."Chen Long mengangguk. "Ya, aku merasakannya. Ini adalah energi kematian—energi yang tersisa dari bencana yang terjadi di Reruntuhan Kuil Lama lima ratus tahun yang lalu. Semakin dekat kita ke reruntuhan, semakin kuat energi ini."Xiao Bai yang bertengger di bahu Chen Long juga terlihat tidak nyaman—bulu di tubuhnya berdiri, dan dia terus m







