Share

40. Kesempatan Terakhir

Dewi melepas apron saat jam istirahat kerjanya tiba. Bergegas dia berjalan dan menyimpan apron itu kedalam loker miliknya. Langkahnya terhenti saat mendapati Dhio berada disana. Tanpa pikir panjang, Dewi mendekati pria itu.

“Dhio.” Sapa Dewi membuat pria itu terperanjat. Nampaknya pria itu terlalu focus pada ponsel yang ada ditangannya, sehingga tidak menyadari kedatangan Dewi.

“Oh. Kamu, Wi.” Ucapnya datar dan kembali menatap layar ponsel.

Dewi berdeham saat matanya mendapati pria itu kembali sibuk dengan ponselnya. Ternyata dehaman Dewi tidak berhasil membuat pria itu berbalik menatapnya. Gadis itu menggelengkan kepala dengan kesal.

“Ada yang ingin aku tanyakan, Dhio.”

“Silahkan.” Pria itu menjawab tanpa menoleh. Masih sibuk dengan ponsel dalam genggamannya. Kali ini Dewi merasa kesal dibuatnya. Bukankah akan lebih baik kita menatap lawan bicara saat berbincang?

“Kamu serius kan, sama Anne?” Dewi berucap dengan sangat hati-hati. Khawatir jika Dhio tersinggung dengan ucapannya.

“Maks
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status