Share

Bab 8. Umpatan Marni

Kedatangan Marni yang tiba-tiba sontak membuat Sifa terheran-heran. Pasalnya, Sifa sudah mengalah dan menerima kenyataan tentang Sulhan. Namun, ternyata ujian tidak sampai disitu saja. Marni dan menantunya selalu datang untuk mengganggu dengan alasan yang tidak penting.

“Dasar wanita miskin tidak tahu diuntung! Kamu apakan Rana dan Irma?” Sifa dan Risa saling berpandangan. Sifa memberi isyarat pada Risa untuk masuk ke kamarnya. Risa anak yang penurut, tanpa banyak bicara Risa langsung masuk ke kamar miliknya. Kedua mata Marni menatap nyalang ke arah Sifa.

“Ada apa, Bu Marni?” Tidak lagi Sifa memanggilnya dengan sebutan Ibu seperti biasanya.

“Kata Rana dan Irma barusan kamu menjelekkan aku di depan warga karena memberimu rendang basi tempo hari, kamu benar-benar tidak tahu diri!” Sifa mengernyitkan kedua alisnya. Dirinya sama sekali tidak merasa menyebarkan berita keburukan Marni kepada orang lain.

“Boleh Sifa tahu, siapa saja yang menjadi saksi saat Sifa mengatakan yang Bu Marni maksu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status