Share

Bab 6

Claudia makin bertambah semangat untuk memotong tali pengikat kakinya juga, agar bisa lepas seluruhnya dari ikatan di kursi besi ini.

Tapi, semangat Claudia tidak bisa diimbangi oleh kelelahan yang dirasakannya.

Claudia langsung tidak sadarkan diri lagi saat berhasil membuka tali pengikat tangannya.

"Apa aku sudah mati? Syukurlah, aku sudah terbebas dari siksaan dan derita yang kualami!"

Tubuh telanjang Claudia terkulai lemas kembali dengan posisi kepalanya menunduk, terduduk di atas kursi besi ini.

Sebagian tubuhnya sudah membiru akibat hipothermia dan rasa dingin yang melandanya terus-terusan ini.

Terpaan angin hujan membuat Claudia tersadar dari pingsannya dan mulai membuka matanya yang berat.

Mata yang masih sembab dan bengkak sangat menyulitkan dirinya untuk membuka matanya.

"Semoga aku sudah tidak berada lagi di gedung yang terkutuk ini!" pikirnya.

Harapan Claudia tinggal harapan saja.

Saat matanya mulai bisa membuka kembali, ternyata dia masih berada di kursi besi dengan kaki terikat kencang.

"Aku belum mati? Ajaib sekali!" gumam Claudia pelan. "Harus egera putusin tali di kaki!"

Tangannya masih mengenggam potongan kaca yang penuh darah tangannya, yang sudah mengering.

"Aku sudah membuang-buang waktu! Sebentar lagi mulai terang! Aku harus segera membebaskan kakiku ini!' tegas Claudia dalam hatinya.

Tangan Claudia yang sudah sakit dan perih tetap dipaksakannya untuk menggesek tali di kakinya.

Rasa lelah sudah tidak dihiraukannya lagi.

Tujuannya hanya satu.

Membalaskan dendamnya atas semua perlakuan yang tidak manusiawi dan kejam ini terhadapnya.

Semangat Claudia akhirnya membawakan hasil juga.

Tali di kakinya berhasil dilepaskan, yang membuatnya bisa segera meninggalkan bangunan kosong ini.

Tapi yang tidak disadari oleh Claudia adalah tubuh dan kakinya begitu lemah untuk melangkah.

Buuuk ...

Claudia terjatuh saat berusaha berjalan dan bangkit dari kursi besi ini.

Kakinya yang lemah tidak sanggup menopang tubuhnya yang menyebabkan dirinya langsung ambruk ke atas lantai.

Benturan yang cukup keras membuat rasa sakit di kepalanya bertambah kencang.

Rasanya kepala Claudia ingin meledak saja saking sakit yang tidak tahan lagi dirasakannya.

"Ya Tuhan ... kuatkan hambamu ini! Jangan sampai makhluk-makhluk laknat itu berhasil membunuhku dengan kejam!"

Claudia sudah tidak tahu lagi harus bagaimana untuk tetap bertahan hidup.

Berjalan saja dia tidak bisa karena tubuhnya yang lemah yang menyebabkan kakinya tidak berfungsi dengan baik.

Gadis ini terus merayap dengan perlahan mengandalkan sisa tenaga yang dia miliki.

Mata Claudia mulai kabur lagi karena rasa sakit yang terus mendera kepalanya serta seluruh tubuhnya.

Seluruh tubuhnya lecet-lecet dan berdarah tergesek oleh lantai beton yang kasar dari bangunan yang tidak selesai pembangunannya ini.

Hanya merangkak dan merayap di lantai yang bisa dilakukan Claudia saat ini untuk segera meninggalkan gedung ini, sebelum wanita sadis itu kembali lagi untuk menyiksa dirinya.

Merupakan suatu keajaiban dirinya masih bisa hidup sampai sekarang, mengingat siksaan kejam yang telah dialaminya.

"Sebentar lagi sampai di tangga, Claudia! Ayo ... semangat!"

Tiada hentinya Claudia menyemangati dirinya, karena dia sadar ... kalau dia tidak berhasil keluar saat ini juga, tidak ada kesempatan lagi baginya untuk lolos dari maut.

Perlahan-lahan dituruninya tangga gedung yang sangat kasar lantainya ini dengan menggeser tubuh telanjangnya.

Kakinya masih belum bisa berfungsi, sehingga hanya badannyalah yang bisa digunakan Claudia untuk bergerak menuruni tangga.

Nasib sial baginya, tubuhnyapun tidak sanggup untuk menahannya turun dari tangga beton ini.

Tubuh Claudia terguliung jatuh dari tangga beton yang membuat sekujur badanya terhantam pinggiran anak tangga beton yang masih tajam yang langsung mengiris seluruh kulit tubuhnya.

"Tamatlah riwayatku kali ini!" pikirnya, saat tubuh Claudia mulai berguling dengan kencangnya menghantam setiap anak tangga yang ada yang sangat tajam pinggirannya.

Claudia hanya bisa refleks melindungi kepalanya dari benturan dengan kedua tangannya.

Benturan demi benturan yang keras dirasakan Claudia yang membuat dirinya tidak kuat lagi untuk tetap sadar.

Tubuh Claudia yang tanpa sehelai benangpun dengan seluruh tubuh penuh luka yang cukup parah dan membiru ini tergeletak di bawah tangga dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Bagaimana nasib Claudia selanjutnya?

Apakah wanita kejam ini berhasil menemukan tubuh Claudia, dan menyiksanya kembali?

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Titan
Terus thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status