Share

Chap_2. ( perpisahan )

Kenzo masih memikirkan ucapan ibunya, dia hanya mengurung diri di dalam kamar. Dia memikirkan kenapa ibunya tega membiarkan dia pergi dari sisinya. Lamunan Kenzo terhenti saat sang ibu memanggilnya.

"Ken, keluar sebentar sayang," ucap Tante Rara.

"Iya bu sebentar." Kenzo menghapus air matanya dan bergegas ke ruang tamu menghampiri ibunya yang duduk bersama laki-laki itu.

"Sini Ken." Ibu Kenzo menyuruhnya duduk di sampingnya.

Kenzo berjalan ke sofa dan duduk di sebelah Tante Rara. Dia sudah tau apa yang ingin Tante Rara sampaikan padanya, tapi dia memilih untuk diam. Dia hanya tidak ingin kalau ibunya mengetahui bahwa dirinya sudah mengerti apa yang hendak di katakan oleh ibunya.

Kenzo duduk tanpa bicara sepatah kata pun pada Ibunya. Dia diam seribu bahasa, hanya matanya saja yang kini mulai berkaca-kaca. Dia seperti tidak sanggup untuk mendengarkan permintaan Ibunya.

"Kenzo, ibu mau bicara sama kamu." Tante Rara mulai membuka pembicaraan ditengah suasana yang tegang.

"Ken, kamu sudah tau kan kalau ibu tidak akan sanggup untuk membiayai sekolah kamu sampai kamu dewasa nanti. Ibu ingin kamu tinggal bersama om Erwin," kata Tante Rara.

Tangis yang di tahan Kenzo sedari tadi seakan mau pecah. Air mata itu mulai membasahi pipinya setetes demi setetes. Tante Rara tau, putranya tidak akan mau pergi meninggalkan ibunya.

Tante Rara tidak menyerah. Di balik kediaman Kenzo, Ia mengetahui bahwa putra kesayangannya itu tidak akan membantah atau pun menolak keinginannya.

"Ken ...." belum sempat Tante Rara berbicara, Kenzo sudah memotongnya.

"Aku tau, aku akan ikuti keinginan ibu." Kenzo berlari ke dalam kamarnya sambil menangis.

"Ra, apa tidak masalah kalau kita memaksa dia seperti ini?" tanya Erwin.

"Lebih baik begini, dari pada dia tidak punya masa depan." Rara mulai meneteskan air matanya.

Kenzo mulai mengemasi barang-barangnya. Dia memasukkan pakaiannya ke dalam koper, tidak ada sedikitpun tersirat di benak Kenzo untuk berpamitan pada Ayu. Dia tau, kalau dia berpamitan pasti Ayu tidak akan menyetujui keputusannya untuk pergi.

***

Di rumah Ayu yang sudah selesai mandi dan berganti pakaian, dia langsung menuju rumah Kenzo. "Ma, aku ke rumah Kenzo dulu ya." Ayu langsung berlari keluar tanpa mendengar jawabannya dari mamanya terlebih dulu.

"Hei, tunggu dulu. Ayu!" teriak Tante Vina.

Ayu tidak peduli dengan panggilan dari mamanya, dia terus berlari ke rumah Kenzo. Vina menjadi khawatir, dia tau kalau Kenzo akan pergi bersama Erwin hari ini. Vina takut Ayu menjadi syok jika mengetahui kalau Kenzo akan pergi darinya.

Sesampainya di depan halaman rumah Kenzo, Ayu berteriak memanggil nama Kenzo sambil berlari. " Kenzo! Kenzo! keluarlah," ucap Ayu sambil berteriak.

Mendengar suara Ayu, Kenzo langaung berlari keluar dari kamarnya. Ibu Kenzo juga ikut keluar bersama dengan Kenzo, mereka menghampiri Ayu yang ada di halaman rumah Kenzo.

"Ayu, ini sudah malam. Kenapa kamu masih main di luar? pulanglah," ucap Kenzo.

Mendengar perkataan Kenzo, Ayu menjadi sedih. Tidak pernah sedikitpun Kenzo membentak dirinya. Baru kali ini ia mendengar bahwa sahabatnya itu menyuruhnya pulang.

"Ken, kamu kenapa? kenapa menyuruhku pulang. Aku hanya ingin memberitaumu tentang pentas sekolah," kata Ayu sambil menunduk.

Kenzo seperti tidak sampai hati melihat Ayu bersedih seperti itu. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Bagi Kenzo, lebih baik Ayu membencinya dari pada harus melihat sahabatnya bersedih karena kehilangan dirinya.

"Masalah itu bukannya bisa dibicarakan besok? kamu ini anak perempuan, harusnya jam segini kamu tidur, bukan malah keluyuran! pulang sana!" Bentak Kenzo.

"Ken ...." Tante Rara mencoba menghentikan sikap Kenzo yang kasar pada Ayu, tapi kenzo malah mengangkat satu tangannya, yang tandanya dia tidak suka ada yang ikut campur urusan dia dengan Ayu.

Akhirnya Tante Rara hanya bisa diam melihat Ayu yang mulai menangis. Kesedihan tersirat jelas dimata Kenzo, tapi dia memilih untuk menyakiti sahabatnya itu dari pada harus mengatakan kalau didirnya akan pergi.

"Baiklah Ken, aku akan pergi kalau itu kemauan kamu." Ayu membalikkan badan dan berjalan pulang sambil mengusap air matanya.

Kenzo langsung masuk ke dalam rumahnya dan mengambil koper yang sudah dia siapkan di kamarnya. "Om, ayo kita pergi," ucap Kenzo. Tante Rara tau, sebenarnya Kenzo merasa tidak senang harus pergi dari ibu dan sahabatnya. Tapi hanya ini jalan satu-satunya agar dia bisa hidup bahagia dan menjadi orang sukses seperti apa yang di inginkan Tante Rara.

Kenzo masuk ke dalam mobil Om Erwin, Tante Rara yang melihat putra kesayangannya hendak pergi meninggalkannya mencoba menahan air matanya agar tidak menetes di pipi. Dia tersenyum melepaskan kepergian Kenzo, mobil Om Erwin sudah berjalan. Tante Rara hanya bisa melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Semoga kamu bisa bahagia bersama Erwin," ucap Tante Rara sambil meneteskan air matanya setelah Kenzo pergi.

Ayu yang berjalan pulang akhirnya memutuskan untuk menoleh sebentar. Saat Ayu melihat mobil itu berjalan, dia sangat terkejut mendapati Kenzo ada di dalam mobil itu. Tanpa berpikir panjang, gadis kecil itu berlari mengejar mobil Om Erwin.

"Kenzo," ucap Ayu.

Dia langsung berteriak memanggil sahabatnya itu sambil berlari. "Kenzo! Kenzo! tunggu Kenzo!" Ayu terus berteriak sambil mengejar mobil yang membawa sahabatnya itu pergi.

Ibu Kenzo dan Mama Ayu yang melihat Ayu berlari mengejar mobil Om erwin itu langsung berlari mengejar Ayu agar berhenti mengikuti mobil yang sudah jauh membawa Kenzo pergi.

"Ayu! jangan lari nanti kamu jatuh," ucap Mama Ayu.

Ayu tidak peduli dengan panggilan mamanya itu, dia masih terus menangis dan berlari memanggil Kenzo. "Kenzo, Kenzo kembalilah," ucap Ayu sambil menangis tersedu-sedu.

Gadi kecil itu tidak sadar jika ada motor yang sedang melaju kencang ke arahnya. Mama Ayu yang melihat itu langsung berteriak memanggil Ayu.

"Ayu! ... Ayu awas!" teriak Mama Ayu.

BRAKK!

Motor itu menabrak Ayu yang berdiri di tengah jalan. Ayu terlempar dan kepalanya terbentur pada trotoar. Pengemudi motor yang tadi jatuh, dia langsung bangun dan melarikan diri bersama motornya.

Mama Ayu dan Ibu Kenzo langsung menghampiri Ayu yang sudah terbaring tidak sadarkan diri di jalan. Kepala gadis kecil itu berlumuran darah kerana membentur trotoar dengan kerasnya. Mama Ayu menggendong Ayu dan langsung membawa Ayu kerumah sakit yang tidak jauh dari rumahnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status