Share

Rindu Di Ujung Senja
Rindu Di Ujung Senja
Author: QueenLii

Chap_1. ( Ayu dan Kenzo )

Masa kecil yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan, kini harus berakhir dengan kesedihan. Persahabatan yang harusnya ada untuk saling mendukung. Kini harus terpisahkan oleh waktu.

Kisah dua sahabat yang harus berpisah lantaran situasi dan kondisi yang tidak menentukan. Mereka harus berpisah karena Kenzo harus pergi bersama orang tua angkatnya.

Ya, Kenzo dan Ayu adalah sahabat yang selalu bersama. Mereka tidak pernah terpisah meskipun hanya sedetik. Ayu selalu saja menempel pada Kenzo, kemanapun Kenzo pergi, Ayu selalu ada di sana.

***

"Hei Kenzo, kembalikan bonekaku." Teriak Ayu sambil mengejar Kenzo yang sedang berlari.

"Hahaha, ayo ambil saja kalau bisa." Ejek Kenzo yang memutari pohon di taman.

Ayu berlari mengejar Kenzo sampai dia terjatuh, melihat sahabatnya jatuh. Kenzo langsung berbalik arah dan berlari mendekati Ayu.

"Ayu, kamu tidak apa-apa kan?" Kenzo cemas mendapati luka di lutut Ayu.

Kenzo kemudian menggendong Ayu dan menuju bangku yang ada di taman itu. Ia lalu mendudukan Ayu di bangku itu. "Ayu, kamu di sini dulu. Aku akan mengambilkan obat untukmu," ucap Kenzo.

Kenzo berlari pulang untuk mengambil kotak obat di rumahnya. Ia mengabaikan ibunya yang sedang memamggilnya karena melihatnya berlari. "Ken, ada apa? kenapa kamu berlari terburu-buru seperti itu," kata Ibu Kenzo.

"Tidak apa-apa bu, aku hanya mencari kotak obat." Jawab Kenzo sambil terus mencari kotak obat.

Ibunya yang heran kembali bertanya padanya. "Untuk apa kamu mencari kotak obat? apa kamu terluka?" Ibu Kenzo mulai khawatir dan mendekati Kenzo yang sedang sibuk mencari kotak obat tersebut.

"Tidak-tidak, bukan aku." Jawab Kenzo.

Mendengar jawaban Kenzo, Tante Rara mengerti kenapa anaknya itu sangat oanik saat mencari kotak obat sehingga tidak dapat menemukannya meskipun aslinya kotak itu ada di hadapan matanya.

Tante Rara tertawa lepas memperhatikan tingkah putra semata wayangnya itu. "Hei, kotak itu ada di hadapanmu. Kenapa kamu mencarinya kemana-mana." Tante Rara kembali tertawa terbahak-bahak.

"Aduh, kenapa ibu tidak bilang dari tadi." Kenzo kesal dan langsung mengambil kotak obat yang ada di lemari.

"Lah, kamu yang carinya nggak fokus makanya nggak lihat ada kotak di sana, ujar Tante Rara.

Kenzo tidak mempedulikan ibunya yang sedang mengejeknya. Dia kembali berlari setelah mendapat kotak obat itu. Dia langsung menghampiri Ayu yang masih menunggunya di bangku taman.

"Kenzo, kenapa kamu lama sekali?" tanya Ayu yang mulai bosan menunggu sahabatnya itu.

"Iya maaf, tadi aku tidak menemukan kotak obat ini. Padahal aku yangbtidak melihat kotak yang ada di depanku," kata Kenzo sambil mengoleskan obat luka pada lutut Ayu.

Mendengar jawaban Kenzo, Ayu menjadi tertawa. "Hahaha, apa kamu sudah buta sampai kotak di depan mata saja tidak terlihat? apa kamu butuh kacamata seperti nenek itu, Kenzo?" ledek Ayu sambil menunjuk pada nenek tua yang duduk di bangku seberang sambil membaca koran.

"Hei, berhentilah menertawaiku. Aku begini juga karena tidak fokus mencarinya," ucap Kenzo membela dirinya sendiri.

"Iya, iya. Kapan kamu pernah fokus? di sekolah saja kamu tidak bisa fokus dengan pelajaran," ucap Ayu.

Kenzo menekan kapan yang di beri obat luka itu ke lutut Ayu. "Awww, sakit tau! dasar bego." Ayu meringis kesakitan.

"Makanya jangan cerewet kalau nggak mau sakit," ujar Lenzo sambil bangkit dari posisi jongkoknya.

Ayu semang melihat Kenzo sangat perhatian padanya, karena itulah dia tidak ingin sedetikpun berpisah dengan Kenzo. Kasih sayang Kenzo padanya lah yang membuat dia betah terus di samping Kenzo.

"Sudah sore, ayo kita pulang." Ajak Kenzo.

"Baiklah," ucap Ayu.

Mereka berdua pun meninggalkan taman dan berjalan pulang. Di tengah perjalanan, mereka melihat sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan rumah Kenzo.

"Hei Kenzo, apa ibumu beli mobil semewah itu?" Tanya Ayu yang penasaran.

"Entah, amu juga tidak tau. Ya sudahlah tidak usah di pikirkan lebih baik kamu pulang sana, ibumu pasti sedang menunggumu," kata Kenzo.

"Iya-iya astaga, aku pulang. Tapi nanti ceritalan padaku mobil siapa itu," ucap Ayu sambil berjalan ke rumahnya.

Rumah Ayu dan Kenzo cukup dekat sehingga tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk bisa bertemu kembali. Hanya berbatas dua rumah saja antara rumah Kenzo dan rumah Ayu.

Saat Kenzo mulai memasuki halaman rumahnya, dia melihat seorang laki-laki turun dari mobil mewah itu. Dia heran karena tidak pernah melihat laki-laki itu berkunjung ke rumahnya. Baru kali ini dia melihat laki-laki itu.

"Ah, mungkin saja teman ibu," ucap Kenzo menepis rasa penasarannya.

Saat Kenzo sudah dekat dengan pintu rumahnya, laki-laki itu memanggilnya. "Kenzo, kamu sudah besar sekarang," kata laki-laki itu. Kenzo yang mendengar sapaan dari laki-laki itu semakin penasaran, kenapa laki-laki itu bisa tau namanya.

"Maaf, apa kita pernah saling bertemu?" tanya Kenzo dengan nada sopan.

Belum sempat laki-laki itu menjawab pertanyaan Kenzo, Tante Rara sudah datang dan menyuruh Kenzo untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Sayang, sebaiknya kamu masuk dan mandi dulu ya," kata Tante Rara.

"Baiklah bu." Kenzo masuk kedalam rumah dan langsung menuju pintu kamarnya.

Dalam hati Kenzo masih penasaran siapa laki-laki paruh baya itu, kenapa dia bisa mengetahui namanya. Setau dia, ibunya tidak pernah memiliki teman laki-laki selama ini.

"Ah, sudahlah. Mungkin hanya firasatku saja yang buruk." Kenzo lalu mengambil handuk dan masuk ke dalam kamarandi untuk membersihkan diri.

Selesai mandi, Kenzo langsung berganti pakaian, dia masih penasaran apa yang di bicarakan ibunya dengan laki-laki itu. Karena penasaran, Kenzo memutuskan untuk menguping pembicaraan mereka di balik pintu kamarnya.

"Rara, tolong lah izinkan aku merawatnya. Dia bisa hidup dengan baik bersamaku, aku janji dia tidak akan hidup susah." Laki-laki itu memohon agar Tante Rara mengizinkan dirinya membawa Kenzo bersama dengannya.

"Aku izinkan, aku juga tidak ingin dia hidup menderita bersamaku Win. Aku ingin melihat dia menjadi seorang yang sukses," ucap Tante Rara.

pembicaraan kedua orang tua itu membuat hati Kenzo kacau, dia masih tidak mengerti apa yang di maksud ibunya itu. Dan kenapa laki-laki itu ingin dia tinggal bersamanya.

"Apa ini semua? ini ... ini sangat tidak masuk akal. Kenapa ibu ingin aku pergi," kata Kenzo sambil menangis di dalam kamarnya. Entah ingin menangis atau bagaimana, Kenzo bingung menyikapi semua ini, semuanya terjadi begitu tiba - tiba sampai ia tidak bisa berkata apa - apa.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
ceritanya menarik padahal baru awal2.. pengen aku share ke sosmed trs tag akun author tp akunnya ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status