Share

Bab 9

Maxime mendengarkan dalam diam, tatapannya menjadi suram tetapi dia tidak membantah.

Justru karena sikap acuh tak acuh Maxime inilah yang membuat baik Jovan, Joanna, Ekki bahkan semua pelayan di kediaman utama Keluarga Sunandar tidak memperlakukan Reina layaknya manusia.

Tiba-tiba Jovan menerima telepon dan pergi dengan tergesa-gesa.

Setelah Jovan pergi, Maxime spontan melirik ponselnya dan mendapati Reina tidak meneleponnya.

Maxime menelepon, tetapi kembali disambut suara operator.

"Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak terjangkau. Silakan hubungi lagi beberapa saat lagi ...."

Maxime pun membuang ponselnya ke samping karena frustrasi.

Kemudian dia berdiri dan berjalan ke jendela besar yang tingginya sama dengan tinggi ruangannya, lalu menyalakan rokok.

Perkataan Reina tadi pagi masih terngiang-ngiang ... Reina bilang dia menyesal ....

Tenggorokan Maxime terasa sangat pahit, dia berdeham dua kali dan tiba-tiba mendengar suara seorang wanita di belakangnya.

"Kak Max jangan merokok, nggak baik untuk kesehatan."

Hati Maxime menegang, dia kira Reina akhirnya pulang.

Namun, waktu balik badan, dia mendapati Marshanda-lah yang datang. Saat ini wanita itu berpakaian seperti seorang istri yang baik.

Pupil mata Maxime yang dalam dan tenang pun berkilat, lalu dia bertanya dari kejauhan, "Tumben datang?"

Marshanda menatapnya dengan sangat lembut.

"Tante yang memintaku datang. Dia tahu Reina sudah menemukan pasangan lain dan memintamu untuk nggak terlalu memikirkannya."

Tante yang dimaksud di sini adalah ibu Maxime.

Empat tahun yang lalu ....

Joanna dan Jovan duduk di mobil yang sama dan ternyata perusahaan musuh sudah mengincar mereka dan membuat mereka kecelakaan.

Joanna kehilangan banyak darah. Waktu itu stok darah golongan darah 'O' di rumah sakit habis, kebetulan Reina punya golongan darah yang sama.

Setelah menyelamatkan Jovan, Reina pun mentransfusikan darahnya untuk Joanna.

Namun, setelah transfusi darah, Reina yang kelelahan pun pingsan.

Waktu itu Marshanda sangat bergantung pada Keluarga Andara sehingga Marshanda mengusahakan segala cara untuk menyenangkan Reina.

Waktu tahu Reina ada di rumah sakit, Marshanda langsung datang untuk merawat Reina, dari situlah dia tahu aksi Reina yang sudah menyelamatkan Joanna dan Jovan.

Sayang, tidak ada yang menyadari kalau ternyata Marshanda "secara tidak sengaja" mengklaim dirinya sebagai penyelamat Joanna dan Jovan.

Marshanda kira Maxime pasti akan menikahinya karena dia sudah menyelamatkan nyawa ibunya.

Tidak disangka Joanna malah menikahkan Maxime dengan Reina dari Keluarga Andara demi karier dan kekuasaan putranya, padahal Reina punya pendengaran yang buruk.

Sekarang, Maxime sudah memutuskan hubungan dengan Reina, meski sudah menikah selama tiga tahun saja mereka tidak punya anak.

Joanna mulai longgar dalam urusan menantu dan mendukung hubungan Marshanda dan Maxime. Joanna juga menyetujui pernikahan mereka asal Marshanda bisa memberi seorang anak.

"Siapa pasangannya?"

Maxime bertanya sambil menatap Marshanda.

Di telepon, Reina bilang dia tidak akan menikah dengan orang lain demi uang 600 miliar.

Maxime juga tidak percaya bahwa perasaan Reina padanya selama bertahun-tahun ini semua hanya rekayasa belaka.

Marshanda terlihat ragu.

"Aku juga nggak tahu."

Kalau Maxime tahu Reina dipaksa menikahi seorang kakek tua, Maxime pasti luluh.

"Kalau nggak tahu jangan ungkit-ungkit lagi."

Marshanda tertegun sesaat, lalu mengangguk.

Seharian ini, Maxime sangat tidak fokus.

...

Malam itu, di ruang ICU rumah sakit Kota Simaliki.

Reina masih bernapas, meski sangat lemah.

Dia belum mati. Setelah Revin membawanya ke rumah sakit, para dokter rumah sakit berhasil membawanya kembali dari ambang kematian.

Reina melihat Lyann menangis di sampingnya, dia pun memaksakan diri untuk menghiburnya.

"Aku ... nggak apa-apa, jangan nangis ...."

Reina adalah orang pengecut, dia bahkan memilih obat tidur untuk mati ....

Lyann terlihat jauh lebih tua dalam semalam, hal ini membuat Reina merasa sangat sedih dan bersalah.

Lyann tercekat. Dia menggenggam erat tangan Reina seraya berkata, "Nana, dengarkan kata-kata Ibu. Kamu harus berjuang dan sembuh ya, kita mulai hidup yang baru, ya?"

Reina tidak bisa berjanji.

Saat ini, di koridor rumah sakit.

"Pak, hasil pemeriksaan pasca operasi sudah keluar. Ternyata dia hamil setengah bulan."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status