Share

Bab 10

Author: Kacang Merah
Angin bertiup kencang di luar jendela, Reina meletakkan tangannya yang pucat dan kurus di perut bagian bawah, tatapannya terlihat pilu.

Revin memberitahunya, dokter bilang dia hamil.

Anak ini datang di waktu yang salah.

Lyann menatap Reina dan mendapati tatapannya kosong, Reina tidak terlihat punya keinginan untuk bertahan hidup.

"Nana."

Reina tersadar dari lamunannya, lalu menoleh. "Bu Lyann."

Mata Lyann memerah, dia merapikan beberapa helai rambut yang berantakan di pelipis Reina seraya berkata, "Nana, Ibu itu nggak punya anak dan sudah menganggapmu seperti anakku sendiri."

"Ibu nggak berharap kamu jadi orang sukses dan kaya raya, aku hanya ingin melihatmu sehat."

"Kalau satu-satunya anakku mati, mana mungkin aku bisa tetap menjalani hidup?"

Mata Reina menegang saat melihat Lyann mengambil pisau buah.

"Aku yang membesarkanmu sampai umur 10 tahun, tapi aku salah karena nggak bisa menemanimu lagi setelah itu. Sekarang, aku mau pergi minta maaf pada Tuan Besar Anthony."

Setelah Lyann selesai bicara, dia mengiris pergelangan tangannya dengan pisau buah itu.

Ketakutan langsung merayapi hati Reina, dia berjuang sekuat tenaga untuk bangun dan menghentikan Lyann, tetapi tubuhnya terlalu lemah dan hanya bisa berujar dengan serak, "Bu Lyann ... jangan ...."

Lyann tidak berhenti.

Tangis Reina pecah saat melihat darah segar mengalir di pergelangan tangan Lyann. "Aku janji nggak akan melakukan hal bodoh lagi. Aku janji ... Bu Lyann, tolong berhenti ...."

Setelah mendengar janji Reina, Lyann pun berhenti.

Matanya terlihat merah.

"Nana, utangmu pada ibu yang sudah melahirkanmu sudah lunas."

"Sekarang kita nggak berutang lagi padanya maupun pada Maxime."

"Mulai sekarang, kamu harus hidup demi orang-orang yang mencintaimu, untukku dan untuk bayi dalam kandunganmu."

Reina akhirnya memutuskan untuk mendengarkan Lyann dan menjalani kehidupan yang baik untuk dirinya sendiri dan anak-anaknya.

Mulai sekarang, Treya bukan lagi ibunya dan Diego bukan lagi adiknya.

Satu-satunya keluarga yang dia miliki adalah Lyann dan janin yang dikandungnya.

Lyann sebenarnya tidak ingin menggunakan cara ini untuk memaksa Reina mengambil keputusan.

Namun, dia ingin Reina hidup!

Reina tidak bisa memutuskan di mana dia lahir, kenapa dia berutang nyawa pada ibunya?

Mana ada ibu yang meminta putrinya membalas budi dengan nyawanya sendiri?

Selama dirawat di rumah sakit, Reina mendapat kabar dari Revin kalau Treya kabur ke luar negeri.

Dia tidak merasa sedih.

Sama seperti Maxime, sudah dari dulu Reina ingin membayar utangnya pada Treya supaya utang di antara mereka lunas.

Reina tidak memberi tahu Maxime tentang kehamilannya.

Bagaimanapun, anak ini adalah kecelakaan.

Dia tahu Maxime pasti tidak senang.

Kalau Maxime tahu, Reina pasti dipaksa untuk menggugurkan kandungannya.

Reina dirawat selama tiga hari.

Setelah itu, dia mengurus administrasi rumah sakit untuk bisa pulang.

Reina meminta Lyann pulang lebih dulu sementara dirinya akan menyusul setelah membereskan urusan perceraian dengan Maxime.

Di hari Reina pulang dari rumah sakit.

Jovan yang dipaksa ayahnya untuk mempelajari tentang urusan rumah sakit tidak sengaja melihat Reina dan Revin.

"Reina?"

"Bukannya dia hilang jejak?"

Tiga hari yang lalu tepat di tanggal 15 harusnya menjadi hari Maxime dan Reina resmi bercerai.

Namun, setelah tanggal 15, Reina seperti hilang jejak dan tidak ada kabar selama tiga hari ini.

"Kenapa dia ada di rumah sakit?"

Jarang-jarang Jovan yang dianggap sebagai tuan muda oleh para staf rumah sakit ini tertarik pada suatu hal, jadi kepala rumah sakit langsung menyuruh anak buahnya untuk memeriksanya.

Setengah jam kemudian.

Jovan sangat terkejut setelah membaca semua informasi tentang Reina selama dirawat di rumah sakit.

Minum obat tidur ... bunuh diri?

Reina hamil?

Bukannya Kak Max dan dia akan bercerai sebentar lagi?

Kenapa bisa hamil?

"Apa diagnosis ini benar punya Reina?" tanya Jovan.

Staf yang menyampaikan informasi itu mengangguk.

Jovan jadi teringat pada pria asing yang menemani Reina waktu dia meninggalkan rumah sakit, aura dingin yang memancar dari tubuh Jovan pun semakin kuat.

Dia sudah meremehkan si tuli!

Karena dia sendiri tidak yakin siapa ayah anak itu, Jovan pun ragu apa harus memberi tahu Maxime atau tidak.

Akhirnya, dia menelepon Marshanda dan menceritakan kejadian ini.

Marshanda adalah wanita yang sangat baik dan dia sebatang kara, hanya Marshanda yang bisa membantunya.

...

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Abdi Utie
si Jovan tulalit..dasar
goodnovel comment avatar
Andi Lejap
sangat tidak baik
goodnovel comment avatar
LINA ASTRIANI
Hamil setengah bulan ada kah?...‍...️
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status