Share

Bab 14

"Bagaimana, Yah? Kalau Ayah masih tidak bisa menjawab, maka aku anggap Ayah lebih memilih Tante Rani. Aku akan pergi dari sini untuk tinggal bersama Bunda selamanya. Aku--"

"Rel ...."

Sandi memengang pundak Farel seraya menggelengkan kepala. Putraku menoleh pada pria itu seakan menanyakan apa maksud Sandi menghentikan ucapannya.

"Jangan terlalu mendesak ayahmu apa lagi sampai berkata kasar. Ingat pesan Bunda, Nak. Kamu harus bersikap sopan pada Ayah dan istrinya. Jangan buat Bunda dan Om kecewa karena sikapmu ini," tutur Sandi begitu lembut. Entah ia mempunyai sihir apa, sampai Farel langsung menganggukkan kepala menuruti nasehatnya. Berbeda sekali jika aku yang mengingatkan. Farel akan membantah dan pergi begitu saja tanpa mau menghiraukan petuah dariku.

"Baik. Aku akan memberikan kesempatan kepada Ayah untuk berpikir. Tapi Ayah harus ingat satu hal. Aku bisa berada di sini itu karena permintaan Bunda. Andai Bunda tidak mengingatkanku untuk selalu menjaga dan menghormati Ayah, aku ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
keluat semua nih sifat aslinya Rani yg licik.dan serakah...
goodnovel comment avatar
Suherni 123
ga punya otak Rani,,masa ga boleh ketemu sama anak kandung sendiri
goodnovel comment avatar
Isabella
wong gendeng karepmu Dewe lah kita sama arka anaknya Nana itu mungkin yg bukan anaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status