Rindu Untuk Farhana

Rindu Untuk Farhana

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-02
Oleh:  Nelda FriskaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
18 Peringkat. 18 Ulasan-ulasan
37Bab
54.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Ketika pasangan mulai mendua, bertahan bukan satu-satunya pilihan. Mengambil langkah pergi dan berpisah, itu yang dilakukan Farhana. Penyesalan selalu datang belakangan, itulah yang dirasakan Ibra setelah kepergian mantan istrinya. Ditambah sikap Farel, sang putra yang makin membangkang, membuatnya sadar jika ia sangat membutuhkan Farhana. Akankah Ibra bertemu kembali dengan Farhana? Lantas, bagaimana keadaan sang mantan istri setelah dua tahun mereka tidak berjumpa?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Hallo."

[Benar ini dengan Bapak Ibra Hardiansyah, orang tua dari Farel Hardiansyah?]

"Betul, dengan saya sendiri. Ada apa ya, Bu?"

[Farel membuat ulah lagi, Pak. Dia berkelahi dengan murid lain di sini. Saya harap Bapak bisa meluangkan waktu untuk datang ke sekolah. Karena kondisi murid yang dipukuli Farel cukup parah.]

"Baik, Bu. Saya akan segera ke sana."

[Terima kasih, Pak. Selamat siang.]

Kuhela napas dengan kasar. Kupijat kening yang terasa pening setelah mendengar laporan dan panggilan dari sekolah untuk yang kesekian kalinya.

Farel Hardiansyah. Putra sulungku bersama Farhana, wanita yang sudah membersamai selama tujuh belas tahun. Wanita yang sudah memberiku dua orang anak, Farel si sulung yang kini duduk di bangku kelas 3 SMP dan Azkia si bungsu yang saat ini berusia tujuh tahun.

Hana, wanita shaliha berwajah ayu nan teduh. Selalu menjadi penenang dikala gundah menyapa. Usapan tangan lembutnya mampu membiusku hingga diri ini kembali tenang.

Hana, seorang istri yang sempurna. Bidadari yang Allah beri untuk menjadi pendamping hidup, tetapi sayang telah aku sia-siakan. Kehadiran cinta masa lalu telah membutakan hati ini. Nafsu berbalut kenangan telah menenggelamkan diri dalam kubangan dosa yang tak akan termaafkan.

Rani, wanita dari masa lalu yang kini menggantikan posisi Hana. Wanita yang dulu begitu aku inginkan, sehingga dengan bodohnya diri ini mengambil jalan pintas untuk menikahinya tanpa sepengetahuan Hana.

Seketika ingatanku menerawang pada kejadian beberapa tahun yang lalu.

Dua tahun menjalani rumah tangga poligami diam-diam, nyatanya telah membuatku berada dalam posisi sulit. Kehamilan Rani yang bermasalah membuatku harus ekstra menjaganya. Dua hari dalam seminggu yang biasa aku berikan untuk Rani, berubah menjadi lima hari sehingga kebersamaanku bersama Hana dan anak-anak makin berkurang.

Namun, Hana tak pernah mengeluh. Alasan tugas di luar kota untuk mengurus proyek baru di sana ia percayai begitu saja. Pun saat aku menolak dengan halus ketika ia memberi kode untuk mengajakku bermesraan dengan alasan cape. Hana hanya tersenyum maklum meskipun bisa aku lihat gurat kekecewaan tampak jelas dari wajahnya.

Kebohongan demi kebohongan terus aku lakukan demi menutupi bangkai yang aku sembunyikan. Sampai akhirnya, tiba saatnya bangkai itu harus tercium tepat di hari ulang tahun putri kami yang ke lima. Hana terus menghubungiku ketika aku tengah menemani Rani periksa ke Dokter Kandungan. Terpaksa kuabaikan panggilan itu karena sedang fokus mendengarkan penjelasan Dokter. Rani merajuk saat melihatku duduk dengan gelisah. Ia tahu diri ini tengah bimbang antara mengangkat telepon itu atau tidak. Terpaksa ku non aktifkan ponsel demi dia yang tidak ingin waktu kebersamaan kami terganggu.

Sampai ... deretan pesan dari Hana yang aku baca ketika waktu sudah hampir pagi, membuat diri ini mengumpat karena kembali telah mengecewakan dan mengabaikan mereka.

10.00 WIB.

[Abang benar-benar sibuk? Hari ini ulang tahun Kia. Dia ingin merayakannya bersama Abang. Kalau bisa, Abang luangkan waktu sedikit demi putri kita.]

17.00 WIB.

[Bang, Kia demam. Dia terus-terusan manggil Ayah. Pulanglah sebentar saja, Bang.]

21.00 WIB

[Kia dibawa ke Rumah Sakit Sastra Medika. Kalau Abang sudah membaca pesan ini, Hana harap Abang langsung menyusul ke sini.]

Deretan pesan itu membuatku terperanjat. Gegas kukenakan pakaian kemudian pergi dari apartemen tanpa sepengetahuan Rani yang sedang terlelap. Biarlah nanti saja aku jelaskan padanya. Untuk saat ini, keadaan Kia lebih penting dari segalanya.

Kubuka pintu ruang rawat dengan sedikit kasar. Napasku terengah karena berlari dari parkiran sampai ke ruang rawat Kia. Di sana, Hana tengah duduk di samping putri kami seraya membaca mushaf yang selalu ia bawa, sedangkan Farel masih terlelap di sofa yang berada tidak jauh dari ranjang rawat Kia.

"Hana--"

Wanitaku masih berusaha tersenyum meskipun luka itu terlihat jelas dari manik matanya. Tangan ini diciumnya dengan takzim. Namun, saat diri ini mendekat ingin mengecup keningnya, Hana bergerak mundur seraya membuang muka ke arah Kia.

"Sapalah Kia, Bang. Dari kemarin dia menanyakan Abang terus."

Kepala ini mengangguk. Kudekati Kia yang masih terbaring dengan mata yang terpejam. "Kia, Sayang. Ini Ayah, Nak. Maaf Ayah baru datang. Kia bangun, dong. Ayah janji akan ajak Kia jalan-jalan terus membeli apa saja yang Kia mau. Bangun ya, Sayang."

Terisak diri ini mendapati dia yang tak merespon. Rasa bersalah semakin mendera setelah mendengar cerita dari Hana kalau Kia merajuk sampai tidak mau makan karena aku tidak datang di hari ulang tahunnya.

Dua hari Kia dirawat, sedikit pun diri ini tidak beranjak dari dekatnya. Aku ingin mengganti kesalahan kemarin dan menikmati kebersamaan kami. Kuhubungi Rani untuk memberitahu kondisi Kia yang membuatku tidak bisa meninggalkan gadis kecil itu. Meminta pengertian pada dia untuk memberiku waktu bersama mereka sampai Kia benar-benar sembuh. Beruntung Rani mengerti dan mengizinkanku untuk tidak mengunjunginya beberapa hari ke depan. Namun, ada yang berbeda dari Hana. Dia lebih sering termenung dan menjaga jarak denganku. Aku tahu dia masih memendam kekecewaan karena aku tidak hadir di acara ulang tahun putri kami.

Sikap diamnya berlanjut hingga kami telah sampai di rumah. Kudekati dia yang sudah berbaring dengan posisi membelakangiku. Kupeluk tubuh ramping itu seraya mengucapkan kata maaf berkali-kali. Beruntung kali ini tidak ada penolakan darinya. Sampai ... ucapan yang keluar dari mulutnya sontak saja membuatku melepaskan pelukan.

"Bang ... mari kita berpisah."

Bersambung.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Alvian Moj
cerita nya aku suka bangt biarpun sebel bngt sma ibra knp mesti selingkuh..tp sukurlah akhirnya membhagiakn..
2025-01-28 11:42:54
0
user avatar
Cilon Kecil
ceritanya bagus meskipun sedikit kecewa karena akhirnya Hana kembali lagi sama mantan... tapi gpp lah yg penting happy ending semuanya... btw ceritanya cahaya di up disini juga dong kak
2024-02-27 22:29:14
0
user avatar
Astri Priamsari
terima kasih utk karya nya kk
2024-02-12 13:59:56
0
user avatar
Tasya Wahdana
bagus seru cerita ya,bikin gregeten si Rani itu
2023-11-25 18:29:36
0
user avatar
Tasya Wahdana
sedihnya banget,gregetnya juga,bagus ceritanya
2023-11-25 18:28:51
0
default avatar
Liana
Membaca cerita membuat kita kebanyakan mengiris bawang .........
2023-10-30 11:35:00
0
user avatar
Isabella
Cerita yg selalu bikin candu aku tunggu karya selanjutnya kak hanya di goodnovel. love you pulll
2023-10-20 01:19:58
0
default avatar
Mulyanah Efendi
seru cerita ny
2023-07-24 14:37:34
0
user avatar
codidoom
Ayo nulis lagi kak...ditunggu karya-karya terbarunya...Terima kasih untuk tulisan kakak yang sudah menemani waktu KU...ganbate kak...
2022-09-23 03:10:28
1
user avatar
Hendrik Fernando Galih Bagaskara
bikin penasaran aja deh. sayangnya koin habis
2022-08-28 22:09:50
1
user avatar
Bintang
benar benar berkesan tapi tadi liat dua judul buku nya koq sama tema nya perselingkuhan,kapan² buat cerita dengan tema yang lain ya kaka...suka dengan karyanya...
2022-08-28 05:35:56
1
user avatar
Bintang
baru baca 6 bab tapi aku sudah jatuh cinta sama karyanya,,, susunan kata dan kalimat nya dirangkai dengan rapi dan apik begitu enak dibaca...
2022-08-28 05:32:50
1
user avatar
Wahyu Chrisna
bagus sekali ceritanya, aku suka
2022-08-27 13:55:19
1
user avatar
Langit
bagus ceritanya bikin keterusan baca.lanjut terus kak
2022-08-27 13:20:54
1
user avatar
Angela Aron
suka .........
2022-08-22 20:25:20
1
  • 1
  • 2
37 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status