Share

8 minta tolong

Praaaaak

Aaaaah! Auhhh tolong ....

Wanita itu menjerit minta ampun, keningnya berdarah, saat kulepas tengkuknya dia meluncur jatuh dan terkapar di aspal.

"Aku peringatkan padamu, untuk jangan main main denganku," ujarku sambil tersenyum miring dan masuk kembali ke mobil, wanita itu terkapar, ia merintih kesakitan dan berusaha bangkit, keningnya pecah lalu mengucurkan darah

"Laporkan saja insiden ini pada pacarmu, aku menunggu reaksinya," lanjutku sambil tancap gas dan pergi begitu saja.

Wanita itu memandangku dengan kesal tapi dia tak menjawabku.

"Beraninya wanita obralan sepertinya mencoba memisahkanku dan suamiku." Aku menggunam lalu mengencangkan laju mobil.

*

Waktu kembali bergulir, siang jadi malam, dan suamiku belum kunjung pulang, aku rasa dia menolong gundiknya, membawanya ke rumah sakit dan merawatnya.

Hingga pukul sembilan dia belum kunjung datang, kucoba untuk menghubungi tapi dia tak menjawabnya. Baru aja akan kucari, dia sudah ada di ambang pintu.

"Dari mana saja Mas, a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status