Share

Bab 12

Author: Julio
Valerio menyipitkan matanya, memberikan aura dingin yang di bawah matanya. "Selama ini ada yang kamu sembunyikan dariku?"

Briella menggigit bibirnya dan menjawab dengan tenang, "Ada."

Valerio memegang dagu Briella dengan kencang. Dia baru melepaskannya setelah Briella meringis kesakitan.

Valerio mengeluarkan tisu basah dan berulang kali menyeka kedua ujung jarinya yang barusan menyentuh Briella. Sikap dan gerakannya menunjukkan rasa jijik yang sangat kentara, seakan-akan dia telah menyentuh sesuatu yang kotor.

Pria itu mencibir, "Pantas saja ...."

Briella bingung. Pantas saja apa?

"Keluar!"

Kemarahan Valerio yang tiba-tiba membuat Briella merasa aneh.

Pria itu memanggilnya bukan membahas masalah semalam tentang memberinya Galapagos, tetapi malah menggunakan liontin giok untuk mengalihkan pembicaraan.

Pria ini tidak sedang mencoba mengingkari janjinya, bukan?

"Pak Valerio, jangan lupa obatnya dipakai."

Briella sudah membuka pintu dan akan pergi, tetapi suara Valerio kembali terdengar.

"Kamu sudah temukan informasi tentang anak yang barusan?"

Tangan Briella memegang gagang pintu dan otaknya berpikir keras.

"Saya baru menemukan nomor dan alamat ibu anak itu."

"Aku mau semua informasinya. Ngurus hal sekecil ini saja nggak becus." Valerio makin kesal. "Bu Briella, ke mana perginya pikiranmu itu?"

Briella menghela napas. Dia tetap tersenyum dengan profesional. "Maaf, Pak Valerio. Mohon beri saya waktu setengah jam. Saya akan kirimkan rinciannya ke email Anda."

Suara pria itu terdengar sedingin es, "Aku nggak punya kesabaran buat nunggu selama itu."

"Baiklah. Saya akan menyelesaikannya secepat mungkin."

Briella langsung keluar dari ruangan Valerio dan merasa sangat lelah.

Sepertinya toleransi Valerio hanya ditujukan kepada Davira saja. Karena itu dia memperlakukannya dengan keras.

Valerio menginginkan informasi tentang Zayden. Tentu saja Briella tidak akan memberikan informasi yang sebenarnya. Dia akan membuat informasi palsu.

Tangannya mengetik dengan cepat di papan ketik komputernya dan mengarang informasi latar belakang Zayden. Dia menuliskan semua informasi Gita di dalamnya.

Briella mendesah. Putranya memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak seusianya sampai menarik perhatian Valerio. Namun, Zayden adalah rahasia yang selama lima tahun ini Briella sembunyikan. Jadi, dia tidak akan mengungkapkannya di saat-saat paling genting ketika hubungan keduanya akan berakhir.

Jika tidak, kemungkinan besar Briella tidak akan mendapatkan sepeser pun.

Tidak sampai lima menit, Briella mengirimkan informasi identitas Zayden ke email Valerio.

Pria itu membuka email tersebut dan membaca sekilas informasi tentang Zayden.

Tidak ada yang luar biasa dari keluarga maupun latar belakang pendidikannya.

Zayden adalah anak dari orang tua tunggal ....

Valerio menatap nama ibu anak itu dan tenggelam dalam lamunannya. Wanita seperti apa yang mampu membesarkan seorang anak genius? Kecerdasan anak itu diwarisi dari ayah atau ibunya?

Dia terus mempelajari latar belakang Zayden dengan penuh minat.

Kebetulan baru-baru ini ada rencana untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan teknologi cerdas. Penilaian tajam Valerio mengatakan kalau dia merekrut anak itu ke dalam timnya, pasti akan sangat menjanjikan ....

Di luar ruang presdir, Briella menerima telepon dari departemen keuangan.

Briella ingat nomor ini. Ini adalah nomor telepon kantor kepala bagian keuangan.

Briella langsung mengangkatnya.

"Halo, Bu Davira."

"Briella, datang ke ruanganku sebentar."

"Baik."

Briella menutup panggilan itu dan menebak-nebak tujuan Davira memanggilnya.

Selama ini mereka tidak pernah berhubungan. Briella bahkan belum pernah bertemu dengannya. Davira memanggilnya hanya dengan nama tanpa embel-embel lain, seolah-olah wanita itu sedikit mengenalnya.

Apa jangan-jangan Valerio pernah mengatakan sesuatu tentangnya kepada Davira?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Romansa Valerio dan Briella   Bab 583

    Kecurigaan tiba-tiba terlintas di benak Briella. Dia merasa bahwa kemunculan Elena yang tiba-tiba di depan rumahnya hari ini terlalu mendadak.Ketika Briella tengah memikirkan kemungkinan ini, Valerio tiba-tiba menelepon.Pria itu pasti baru bangun tidur. Suaranya sengau, terdengar rendah dan magnetis."Apa anak-anak sudah bangun?""Pak Valerio, bisakah Pak Valerio nggak memberi tahu siapa pun alamat tempat tinggalku seenaknya?""Apa maksudmu? Aneh sekali."Mendengar sikap Valerio, Briella memiliki tebakan sendiri di dalam benaknya.Seperti yang dia duga. Elena datang bukan untuk menjemput anak-anak, tetapi untuk menyatakan kedaulatannya.Terlalu samar untuk menganggapnya sebagai ancaman."Barusan Elena datang dan bilang kalau dia ingin menjeput anak-anak.""Anak-anak ikut dengannya?""Aku nggak kasih izin."Pria itu terdiam, tidak mengatakan apa-apa lagi.Kemudian, dia berkata, "Marco sudah dapat kamar terbaru terkait anak itu. Rumah sakit memang membawa anakmu pergi dan berbohong kep

  • Romansa Valerio dan Briella   Bab 582

    Briella kembali ke kursi kemudi dan menyesuaikan sudut kursi, baru menyalakan mobil untuk pulang.Setelah melakukan banyak hal semalaman, Zayden mengikuti Briella pulang dan masuk ke kamar tamu untuk tidur. Briella memandangi kedua kakak beradik yang tertidur lelap di atas tempat tidur. Kedua anak kecil ini benar-benar seperti malaikat, sangat pintar dan pandai bagaimana cara bersikap. Papa mereka memang suka main perempuan, tetapi sungguh sebuah keberuntungan yang luar biasa karena bisa menemukan wanita-wanita yang bisa melahirkan anak sesempurna mereka.Briella membantu mereka memakaikan selimut, lalu kembali ke tempat tidurnya.Dia tidur hingga pukul sepuluh keesokan harinya dan dibangunkan oleh suara bel pintu.Setelah mengan mengenakan sandal rumahan dan melewati kamar tamu, Briella tidak lupa membuka pintu kamar tamu untuk melihat Zayden dan Queena yang masih tertidur.Menutup pintu kamar tamu, Briella berjalan ke pintu depan dan melihat melalui mata kucing.Wanita yang berdiri d

  • Romansa Valerio dan Briella   Bab 581

    Briella berjalan keluar bersama Zayden dan masuk ke dalam mobil Nathan. Saat itu sudah pukul dua pagi.Nathan mengetuk pintu mobil Briella, memberi isyarat agar Briella keluar dan berbicara.Briella menatap Zayden. "Jangan keluar dari mobil. Tidur saja kalau kamu ngantuk."Zayden memelototi Nathan dan mendengus dingin, "Banyak sekali masalah pria itu."Briella membelai kepala Zayden. "Dia memang banyak masalah. Meskipun begitu, dia bukan orang jahat. Dia akan berguna dalam keadaan darurat."Zayden menunjukkan sikap posesifnya. "Kalau begitu Mama nggak boleh suka sama dia. Mama cuma boleh suka sama Papa saja."Briella tersenyum tidak berdaya. "Apa Papa nggak pernah bilang siapa Mama kamu?""Tentu saja Papa pernah bilang. Kamu."Briella hanya menganggapnya sebagai lelucon. "Nak, tidurlah di mobil. Setelah itu, kita akan pulang."Nathan merokok tidak jauh dari situ, mengembuskan kepulan asap putih di tengah dinginnya cuaca malam. Melihat Briella turun dari mobil dan berjalan mendekat, dia

  • Romansa Valerio dan Briella   Bab 580

    Nathan dan Zayden berhenti berdebat dan menatap Briella bersamaan. Keduanya sedikit takut saat melihat Briella marah.Erna memperhatikan Nathan. Siapa pun pasti bisa melihat kalau Nathan sangat menyukai Briella.Dia langsung bertanya pada Nathan, "Apa hubunganmu dengan Briella?""Aku mantan pacarnya."Erna kembali melanjutkan, "Lala sudah punya tunangan. Dia akan menikah dengan Klinton, tuan muda dari Keluarga Atmaja. Lebih baik kamu nggak berhubungan lagi dengannya setelah ini.""Kamu dan Klinton bertunangan?" Nathan berkata sambil menatap Briella, bertanya dengan nada serius."Dia itu rubah tua, apalagi adiknya, Davira. Apa kamu bisa hidup damai kalau menikah dengannya? Jangan menikah dengannya. Lebih baik bersamaku daripada bersamanya. Kamu mengerti?"Briella menjawab tanpa mengangkat matanya, "Kenapa aku harus menikah? Setelah menemukan anakku, aku akan baik-baik saja bahkan tanpa menikah.""Omong kosong apa yang kamu bicarakan!" Erna melanjutkan dengan kesal, "Apa maksudnya menemu

  • Romansa Valerio dan Briella   Bab 579

    Cahaya di mata Zayden sudah meredup. Neneknya tidak sadarkan diri sejak dia lahir, jadi neneknya belum pernah bertemu dengan Zayden. Wajar saja kalau dia tidak mengenali Zayden."Dia Zayden Dominic. Biarkan saja dia memanggilmu begitu." Briella tidak tega melihat kelopak mata Zayden yang terkulai dan kehilangan. "Bukannya kamu ingin aku punya anak? Kebetulan sekali ada yang memanggilmu nenek."Erna melihat Zayden, lalu bertanya pada Briella dengan ragu, "Katakan, apa dia benar-benar anakmu?""Bukan." Briella menunjukkan ekspresi bingung. "Ini anak atasanku. Aku diminta menjaganya.""Kalau itu bukan anakmu, kenapa nama belakangnya Dominic?" Nathan berjalan mendekat dan menunjuk ke arah kepala Briella. "Apa kepalamu ini benar-benar terbentur. Kenapa kamu masih nggak percaya?"Briella tiba-tiba memikirkan hal ini dan ternyata benar. Zayden punya nama belakang yang sama dengannya.Namun, tidak peduli seberapa banyak Briella memikirkannya, dia tidak ingat kalau dia punya seorang putra seusi

  • Romansa Valerio dan Briella   Bab 578

    Briella bisa merasakan ketidakbahagiaan Nathan. Kebencian Nathan kepada Rieta sama besarnya dengan rasa sayangnya kepada Rieta. Dia tidak bisa bertemu dengan ibu kandungnya lagi, mana mungkin dia tidak sedih?"Aku memang sakit. Hatiku yang sakit."Briella menutup mulutnya dan menatap punggung Nathan tanpa berkata apa-apa."Jadi aku teringat denganmu. Melihatmu bisa membuatku merasa lebih baik.""Aku bukan obat penghilang rasa sakit. Pergilah ke rumah sakit kalau kamu nggak sehat.""Kamu jauh lebih manjur dibandingkan dokter dan perawat rumah sakit. Apa kaki dan pinggang mereka sekecil milikmu? Daripada mencari mereka, lebih baik aku menemuimu."Sebelum Briella sempat mengatakan sesuatu, Zayden berteriak marah, "Dasar memalukan!"Briella menutup telinga Zayden. "Nathan, kamu boleh sedih, tapi tolong tunjukkan rasa hormat padaku. Ada anak kecil di dalam mobil. Apa kamu nggak bisa bersikap normal?""Normal, aku sangat normal. Aku nggak nangis dan membuat masalah, kenapa kamu bilang aku ng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status