Share

Menguak Luka

Galuh mengeratkan pelukan pada Yudith yang telah menyelesaikan cerita panjangnya setelah ia paksa bicara. Makian dan hantaman tinjunya ternyata tidak cukup untuk membayar sakit hati sang adik yang tidak ia ketahui selama enam bulan ke belakang.

“Ya Tuhan, Dek ... kegilaan apa yang kalian mainkan ini,” gumam Galuh.

Yudith tidak menjawab, entah bagaimana menceritakannya namun ia sungguh sedikit lega setelah menceritakannya. Walaupun Yudith tahu badai menggila siap menghadangnya setelah ini.

“Bang Please jangan bilang mama dulu, hanya tiga bulan lagi. Aku akan selesaikan ini secepat mungkin,” pinta Yudith.

“Cerai, langsung cerai sekarang tidak perlu menunggu tiga bulan lagi. Perjanjian konyol kalian tidak tertulis hitam di atas putih. Di sini kamu sungguh paling di rugikan. Kenapa kamu bodoh sekali sih Dek terima tawaran gila kunyuk itu? kamu adalah orang paling logis yang aku tahu. Kamu cantik, pintar, mandir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status