Share

6. melihat fotonya

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2024-05-16 16:41:05

Melihat foto suamiku di postingan wanita lain sontak dada ini serasa dihantam bongkahan batu, sesak nafas ini nyaris tersengal bukan main.

Aku jatuh terduduk dengan tangan gemetar dan tungkai kaki yang lemas seketika. Aku tidak tahu aku harus marah dari mana tapi yang jelas kejengkelan itu memuncak. Aku murka kepada aruni, marah juga pada suamiku yang tidak jujur padaku bahwa ia mengantarkan kakak iparnya.

Mengapa ia harus menyembunyikannya? Apakah karena aku jarang terang-terangan menunjukkan keberatanku atas kedekatan mereka yang terlalu akrab ataukah ada hal yang lainnya?

Sampai seniat itu membohongiku kalau dia punya pekerjaan di hari libur Padahal dia antarkan wanita jalang itu ke perlombaan anaknya. Dan si jalang itu... Kenapa selalu mengandalkan suamiku, Kenapa selalu Mas Arman yang dia suruh, dan Kalau suamiku tak mau dia akan memaksa dan menunjukkan kesedihannya. Suamiku yang mudah tersentuh dan iba pada orang lain akan menyerah dengan air mata aruni. Astaga, hatiku sesak, jengkel dan mangkel.

"Mas kamu di mana?" Aku langsung menelpon ya tanpa menunggu waktu yang lama.

"Aku masih dengan klien!"

"Jangan bohong denganku Aku baru saja mengetahui di mana kau sekarang."

"Ah, nanti aku jelaskan, tolong mengertilah dan tunggu Aku pulang."

"Apa kebohongan yang akan kau siapkan agar aku bisa tenang dan tidak marah padamu!"

"Tenanglah Hanifah, ini tidak seperti yang terlihat, jadi, tenangkan hatimu!"

"Bagaimana hatiku akan tenang, kau dan Wanita itu telah menyiram bensin di atas kobaran api! Pulanglah cepat!" Aku kesel sekali dan tidak bisa menahan emosiku pada mas Arman. Aku berteriak padanya karena aku kalap dan gelap mata.

Aku tahu, aku tak boleh cemburu pada iparku, tapi fakta bahwa Wanita itu sangat cantik dan sedikit centil membuatku tidak tenang. Sekuat-kuatnya iman seorang lelaki jika sudah berhadapan dengan makhluk seksi, pasti akan tergoda, minimal lekat untuk menatap, walau tidak menyentuh apalagi membuka bungkusnya.

Allahu Akbar, Aku tak mau membayangkan kalau percakapan demi percakapan yang bergulir di antara mereka menciptakan keakraban tersendiri yang membuat wanita itu jadi tidak sungkan-sungkan dan manja, bukan tak Mungkin ia sesekali menyentuh Mas Arman Dan suatu saat dia pasti akan menggodanya.

Bukankah cinta hadir karena kebersamaan yang selalu intens? Dan bagaimana pula suamiku bisa menebalkan iman dan pemikirannya untuk setia, bila ia selalu berhadapan dengan wanita yang mata dan senyumnya membuat pria meleleh? Ah, aku resah.

*

2 jam kemudian.

Mobil suamiku terdengar masuk di garasi rumah, aku yang saat itu sedang rebahan di lantai 2 langsung berlari turun dan menyambut kedatangan Mas Arman. Aku sudah menyiapkan ocehan di bibirku yang bisa saja meluncur 1000 kata per detik, namun, Aku ingin mendengar alasan dan penjelasannya.

"Assalamualaikum." Lelaki itu menyapaku di ampang pintu sementara aku hanya cemberut dan melipat tanganku di dada.

"Kau tidak bilang padaku kalau kau mengantarkan wanita itu! Apakah penting untuk menghabiskan waktu dengannya dibandingkan dengan keluargamu sendiri?!"

"Ya ampun jangan langsung marah!"

"Aku benar-benar ingin tidak marah tapi perbuatanmu mengecewakanku. Bukankah aku sudah bilang kalau hari ini kita ke rumah ibu tapi kamu rela membohongiku dan bilang kalau kamu ada klien! Padahal sebenarnya kamu mengantarkan wanita centil itu!"

"Eh jangan bilang gitu dong, dia ipar kita!"

"Apakah kau lupa batasan dan apa yang kita bicarakan tempo hari?"

"Sebenarnya aku tidak mau mengantar aruni tapi dia datang ke kantorku membawa anaknya dan bilang kalau mereka ketinggalan bis!"

"Apa? Ketinggalan bis?"sungguh alasan yang sangat membagongkan.

"Iya, dan aku yang kasihan dengan Gilang merasa iba padanya dan langsung mengantarkan mereka."

"Tapi kau bisa memesan taksi dan bila perlu bayarkan untuknya Mas, kau tidak perlu ikut sampai mengabaikan Anak dan istrimu sendiri!"

"Dia bilang dia tidak berani kalau tidak pergi dengan anggota keluarga!"

"Ada mas Hendra dan mas Bayu, Kenapa aruni tidak minta pada mereka, Kan aku sudah tekankan padamu kalau kita akan ke acara keluargaku."

"Tenang sayang, please, aku benar-benar lupa!"

"Lupa?!" Aku semakin murka aja dengan alasannya.

"Iya setelah mengantarnya aku beristirahat dan menunggu mereka di bawah pohon depan lokasi acara, aku benar-benar tidak ingat bahwa kita akan ada acara lagi."

Kalau gitu menyentuh kedua bahuku tapi aku menepisnya dengan kasar dan kesal sekali.

"Aku benar-benar minta maaf dan menyesal," ucap suamiku.

"Oke, tapi lihat caption wanita ini, lihat postingan Instagramnya. Dia bilang dia berterima kasih pada sosok yang selalu ada saat mereka butuhkan Apakah dia sedang berterima kasih padamu? karena, dengan bangga yang memposting fotomu."

"Aku tidak bisa mengendalikan apa yang dia posting tapi aku akan bicara padanya agar tidak lagi memasang status seperti itu untuk mencegah salah paham!"

"Bicara sekarang juga!"aku memerintahkan suamiku untuk menelepon iparnya itu

"Iya tenang saja aku akan minta dia untuk menghapusnya, tapi, jangan marah lagi." Ucap suamiku sambil menenangkan diri ini. Kendati dia membujuk sedikit panik dan gugup karena ketahuan ada foto dia di I*******m wanita itu, tetap saja hati ini sudah terlanjur jengkel. Geram rasanya dan ingin kujambak aruni tapi aku masih menghargai ibu mertua dan keluarga lainnya. Andai tidak malu pada orang-orang akan kubotaki wanita itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Syarifa Kalsum
laki laki egois, tinggalkan dari pada bikin stres
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
dg merungut2 g akan membuat iparnu sadar nyet. suamimu aja yg punya misi tersendiri menolong iparnya dg alasan ponakan.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SAAT SUAMIKU SIBUK MENAFKAHI JANDA KAKAKNYA   105

    *Menjelang liburan ke Eropa, intensitas kesibukanku semakin meningkat, aku harus memberikan pembekalan pada tim marketing dari orang-orang yang ada di toko agar menjaga kinerja mereka selama aku tidak berada di Indonesia. Aku juga melatih asisten rumah tangga dan penjaga anak-anak agar mereka tetap disiplinkan seperti biasa. Hanya libur di hari Sabtu dan Minggu dan tetap melakukan les tambahan belajar di hari biasa. Tak lupa juga kutekankan agar para pengasuh tetap menyuruh anak-anak disiplin beribadah, juga kuberitahu asisten rumah tangga baru untuk mengurusi obat herbal mertuaku. Mereka harus minum itu setiap pagi sebelum sarapan, jadi asisten harus menyiapkannya dalam keadaan hangat. *Keberangkatanku ke Eropa adalah hal yang paling membuatku antusias. Setelah tujuh bulan menikah, untuk pertama kalinya aku dan Mas Renaldi akan punya waktu berdua saja tanpa kehadiran anak-anak dan kerabat lainnya. Benar-benar hanya aku dan dia saja tanpa asisten atau bodyguard yang mengikuti ka

  • SAAT SUAMIKU SIBUK MENAFKAHI JANDA KAKAKNYA   104

    *"Kulihat-lihat usahamu maju ya," ucap Lorena saat dia berkunjung ke butik tempat mendesain produk dan menjual barang. Aku yang cukup kaget dengan kedatangannya hanya bisa tersenyum sambil mengangguk tipis. "Iya, Alhamdulillah.""Aku tahu kau tak senang aku datang ke sini.""Tidak juga, hanya saja... tumben." Aku sedikit bingung kenapa dia mengunjungiku, ada kecanggungan di antara kami yang membuat aku dan dia hanya saling menatap tanpa bicara lagi."Apa kau senang dengan bisnis ini.""Aku senang, merasa beruntung ada tim marketing dan support yang memadai. Mas Renaldi memberiku kesempatan dan dukungan, tanpa dia mustahil merkku terjual dengan cepat.""Aku yang memberinya saran untuk menggunakan tim marketing dan orang-orang yang terpilih.""Kalau begitu terimakasih," balasku pada wanita berambut panjang itu."Ya kau pantas mendapatkannya."Aku tertawa karena untuk pertama kalinya dia bilang aku pantas mendapatkan sesuatu. "Tumben.""Dipikir-pikir kau memang pantas mendapatkanny

  • SAAT SUAMIKU SIBUK MENAFKAHI JANDA KAKAKNYA   103

    "gimana aku nggak marah kalau kamu nggak adil. Kamu juga membiayai wanita yang unik itu untuk membuka usaha dan memberikan sekolah terbaik untuk anak-anak mereka. Jomplang sekali dengan pelayananmu pada anak kita.""Kalau begitu biarkan clarra bersamaku, biar dia tinggal denganku maka akan kuberikan perusahaan itu untuknya!"Wanita itu terdiam sepertinya dia keberatan untuk menyerahkan clarra kepada Mas Rinaldi karena jika Clara pindah bersama kami maka wanita itu tak akan punya cara lagi untuk mendapatkan uang bulanan dari Mas Renaldi. Hebat sekaligus licik sekali, saat dia sendiri sudah punya suami tapi masih mendapatkan nafkah dari mantan suaminya. Lima ratus juta perbulan, untuk uang sekolah dan kebutuhan Clara yang sebenarnya tidak akan sebanyak itu. Tapi aku tidak punya hak untuk keberatan pada pemberian suamiku untuk anaknya, itu adalah urusan pribadi yang tidak boleh diganggu gugat."Pulang dan nikmati hidup dengan suamimu, bukankah kau sangat mencintainya! Selagi aku masih m

  • SAAT SUAMIKU SIBUK MENAFKAHI JANDA KAKAKNYA   102

    Sesuai dengan janji Mas Renaldi yang akan pergi ke sekolah anak-anak demi menegur orang-orang yang telah mengganggu mereka dan meminta kepada gurunya agar lebih berhati-hati. Suamiku mengunjungi tempat itu pukul 10.00 pagi dan dikabarkan padaku oleh asisten pribadinya Pak Dedi. Pria yang sudah 15 tahun jadi asisten Suamiku itu bilang kalau Mas Renaldy mengancam kepala sekolahnya, dia bilang tidak boleh Ada kesenjangan di sekolah tersebut, meski muridnya berasal dari latar belakang yang berbeda. "Bukan cuma anak orang kaya atau indo saja yang boleh menikmati fasilitas bagus, bahkan anak-anak dari kalangan menengah ke bawah dan latar belakang biasa saja mereka bisa menikmati pendidikan yang lebih baik dari sekolah umum.""Oh dia bilang begitu ya pak?""Iya Bu, Bapak juga bilang kalau tindakan bullying ini masih berlanjut maka beliau akan melaporkan ini ke dinas pendidikan dan mengadakan rapat pertemuan wali murid yang bisa berujung pada penutupan sekolah.""Wah, itu menakutkan juga Pa

  • SAAT SUAMIKU SIBUK MENAFKAHI JANDA KAKAKNYA   101

    Kilau matahari menerangi kamarku, desir angin meniupkan tirai kamar yang terbuat dari kain satin, pintu balkon meniupkan hawa dingin ke arahku.Lembut gaun satin yang membungkus tubuh seakan memanjakanku, ditambah dengan nyamannya tempat tidur dan mewahnya kamar kami, aku seperti seorang ratu di istana sendiri. "Kalau pintunya terbuka berarti Mas Renaldi sudah pergi," gumamku sambil bangun dari tempat tidur dan menyibak selimut.Saat membuka pintu kamar, asisten rumah tangga yang kebetulan lewat menyapa dan membungkuk hormat. "Selamat pagi Nyonya l, mau sarapan apa pagi ini? Mau dibawakan ke kamar atau sarapan bersama mertua nyonya. ""Tidak apa, saya akan ambil sendiri," balasku. Terbiasa mengurus diriku sendiri sedikit membuatku canggung saat seseorang menawariku hendak makan apa dan diantar ke mana. "Nyonya ada kegiatan hari ini, kalau ada kami akan siapkan pakaiannya.""Tidak ada Mba, terima kasih atas bantuannya.""Dengan senang hati Nyonya," balasnya sambil tersenyum dan mela

  • SAAT SUAMIKU SIBUK MENAFKAHI JANDA KAKAKNYA   100

    Setelah menenangkan anak-anak atas insiden yang terjadi di meja makan, aku langsung menemui suamiku yang sedang menghibur putrinya di ruang keluarga lantai dua. Gadis cantik dengan gaun berwarna peach itu, nampak begitu murung dan menundukkan kepalanya. "Maafin papa ya, kamu baru berkunjung ke sini dan sudah menyaksikan keributan kami.""Ga apa Pa, aku sudah lama mau ketemu papa juga.""Keadaannya sekarang Papa sudah punya istri kamu nggak papa kan?""Iya.""Kamu sudah kenalan sama tante Hanifah?""Belum sempat.""Kalau begitu mari kita berkenalan," ucapku kepada anak itu sambil mendekat dan berjongkok di hadapannya. "Namaku Hanifah, namamu siapa?""Clarissa putri," balasnya. "Kamu cantik sekali, garis wajahmu sangat mirip dengan kedua orang tuamu," pujiku sambil membelai perlahan di pipi gadis kecil itu, mata indah dan hidungnya yang mancung mirip ayahnya, sementara garis bibir dan wajahnya mirip ibunya. Dia tak bosan dilihat, fitur wajahnya seperti perpaduan antara orang Indonesi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status