Share

45. THAMRIN CITY PENUH KISAH

Malam ini, aku tersenyum sendiri di pojok kamarku. Senyum yang entah merasa sedih atau bahagia. Teringat hari itu di kala aku dan Hilda memutuskan mencari kerja di Jakarta. Nekad hanya beberapa jam saja mematangkan rencana mencari kerja berlima dengan Alan, Deo dan Wahyu.  Ruru nugraha telah melarangku untuk ikut mereka, ya sahabartcenayangku dia bilang padaku.

 “Untuk apa ke Jakarta, urungkan saja jika masih mungkin, di sana mungkin akan ada kehidupan tapi tak jauh rumitnya seperti disini. “

“Ya aku harus memberi kesempatan untuk Alan.”

“Alan ingin pergi karena hatinya masih gelap, masih bingung diantara dua pilihan.”

“Iya Ru, aku faham, tapi apa salahnya jika aku berusaha untuk percaya.”

“Ya terserah Sin, tak bisa juga aku menahanmu, kau masih di butakan oleh cinta, hanya sedih saja aku melihat semua yang akan kamu lakukan adalah sia-sia belaka.”

“Ru, doakan.”

&ldqu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status