Share

Bermulut Manis

“Apa maksudmu? Aku nggak melakukan apa pun. Lebih baik, kamu izin untuk pulang lebih awal saja.”

Tiba-tiba, Sesil mengeluarkan air matanya. Ia sempat terdiam. Kemudian, bulir kristal yang telah berjatuhan dihapus oleh tangannya hingga Laela menyadarinya.

“Kenapa malah nangis? Kalau makin terasa tidak nyaman, lebih baik pulang. Takutnya malah tambah parah nanti. Kalau kamu bingung tentang izinnya, aku akan menemanimu dan sekalian mengantarmu pulang untuk istirahat.”

Tidak menyangka kalau Laela sebaik itu. Namun, Sesil jadi heran sama Khumaira yang mengatakan kalau mertuanya kurang suka kepadanya. Padahal orang yang ada di hadapannya sekarang begitu baik.

Apa mungkin gara-gara Khuma belum hamil-hamil, Ibu ini jadi jutek sama menantunya ya? Khuma jadi merasa tidak nyaman sama orang ini. Tapi, dia malah menawarkan diri untuk mengantarkanku pulang. Bukankah aku harus memanfaatkannya dengan baik? Aku akan pura-pura bertanya tentang kehidupan anaknya. Kalau hubungannya dengan Khumaira kurang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
lebaaaayy... kek gitu aja hutang budi. niasa aja keleesss...
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
mertua kejam sahabat dan suami laknat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status