Share

Bab 10

Author: Lerina
last update Last Updated: 2025-01-15 13:59:37
Malamnya.

Proses pemindahan Mattew keluar dari Istana diawasi ketat oleh Kaisar.

Bahkan Kaisar dan Ratu sendiri berada di Kediaman Putra Mahkota untuk mengantarnya.

Saat ini Maureen mengenakan pakaian prianya dia menutup separuh wajahnya menggunakan kain hitam.

Dia akan ikut mengantar Mattew menuju tenpat persembunyian yang sudah disiapkan oleh ayahnya.

"Kau akan ikut mengantarnya," Ratu Calista melihat Maureen yang mengenakan pakaian prianya tak tahan untuk bertanya.

"Iya ibu, lagipula nanti aku harus menemui temanku di luar gerbang kota."

Maureen menjelaskan bahwa dia akan menemui Bryan di kluar gerbang kota.

"Pastikan semuanya sudah siap dan tidak ada kesalahan."

Kali ini Salim diminta Kaisar untuk memimpin pengawal khusus yang ditugaskan untuk melindungi Mattew.

Roland yang tadi siang menerima surat Maureen, langsung datang ke Istana begitu mengetahui rencana ini.

Sebenarnya dia ingin ikut melindungi Mattew di tempat persembunyian, tapi Kaisar menolak, karena akan s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 11

    Rute yang dilalui menuju kediaman tersembunyi begitu susah. Untung para pengawal khusus Kaisar sudah hafal jalan itu sehingga memudahkan untuk mencapai disana. Maureen yang mengkhawatirkan adiknya tak berhenti untuk selalu menengok ke kereta kuda dan selalu bertanya pada tabib. Tabib selalu meyakinkan jika Putra Mahkota baik - baik saja. Maureen yang ditemeni oleh Bryan disisinya membuat seseorang menjadi kesal. Dari tadi dia akan mempercepat laju kudanya atau melambatkannya untuk mencari perhatian Maureen. Orang itu adalah Roland, pengawal khusus Mattew. Sejak lama Roland sudah mempunyai perasaan terhadap Maureen. Hal itu bermula karena dia selalu mengikuti Mattew saat bertemu dengan Maureen. Maureen terlihat begitu dewasa dan pengertian. Serta Maureen memberikan rasa aman saat berada didekatnya. Awalnya dia menyimpan rapat rasa itu. Tapi sejak dia diutus untuk menjemput Maureen hatinya sudah mulai kacau. Hampir selama empat hari mereka selalu bersama. Sedikit

    Last Updated : 2025-01-20
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 12

    "Kenapa dari tadi kau memandangiku?" "Aku tau aku tampan, tapi aku tidak berselera dengan laki - laki, apalagi sepertimu." Bryan memandangi Roland yang sejak tadi melihatnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia sampe merinding membayangkan yang tidak - tidak. Jangan membuatku takut dengan tatapanmu. Roland yang tidak tahan diduga suka kepada laki - laki berkata dengan ketus. "Aku tidak suka dengan laki - laki lemah sepertimu." "Apalagi aku sudah punya kekasih."Tiba - tiba Maureen menyeletuk. "Kau sudah punya kekasih?" "Aku tak pernah tau, setauku kau selalu bersama Mattew."Roland menjadi salah tingkah. Awalnya dia hanya ingin berbangga di hadapan Bryan, tapi dia malah terkena batunya sendiri dengan kemunculan Maureen yang tiba - tiba. Maureen masih memandang ke arah Roland, seakan akan sedang menunggu penjelasan. "Haahh... Itu rahasiaku kan... tidak semua hal harus aku beritahukan." Roland membuat alasan, keringat dingin keluar dari dahinya tanpa dia sadari. M

    Last Updated : 2025-01-24
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 13

    Sementara di dalam istana. Kediaman Selir Jeslin.Selir Jeslin adalah selir pertama Kaisar.Dia adalah anak perempuan pertama dari keluarga Salamander.Dia juga keponakan pertama dari ibu suri.Makanya ibu suri sangat mendukung pangeran Andrew untuk naik tahta.Pangeran Andrew pagi ini berinisiatif untuk menyapa ibunya karena hampir beberapa hari selalu repot menggantikan tugas Putra Mahkota dalam membantu pemerintahan. Itu adalah kebijakan sementara Kaisar sampai Putra Mahkota sembuh. Sebenarnya Kaisar juga tidak menyetujuinya. Tapi karena desakan tuan Salamander, kakek Pangeran Andrew yang menguasai pertahanan kiri, akhirnya Kaisar terpaksa setuju dengan syarat jika Putra Mahkota sudah sembuh, maka tugas tersebut akan kembali menjadi milik Putra Mahkota.Setelah sampai di kediaman selir, dia bertanya pada pelayan apakah ibunya sudah bangun."Apakah ibu sudah bangun? ""Hormat saya Pangeran Andrew. Menjawab pangeran Andrew, Yang Mulia Selir ada di dalam, beliau sedang bersiap u

    Last Updated : 2025-01-25
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 14

    Selir Jeslin terlihat mengepalkan tangannya dengan erat. Wajahnya yang cantik sudah memerah karena menahan marah.Dia tertawa seperti orang gila, "Haa... haa... ha... ""Andrew berengsek, apa yang dia pikirkan, harusnya dia berterima kasih padaku karena mau melahirkannya dan memberikan dia status yang tinggi, tapi apa balasan yang dia berikan? "Andrew bahkan berani berkata kasar padanya. "Selir Jeslin benar - benar merasa sangat marah sampai memukul - mukul mejanya dan menyebabkan buah - buah di piring berserakan.'Apa yang salah dengannya, dia hanya ingin terlihat cantik di hadapan orang yang dicintainya. Kenapa Andrew selalu mengkritiknya. Jika bukan karena melahirkan Andrew, tubuhnya tidak akan berubah. Bahkan dia melakukan banyak cara demi mempertahankan tubuhnya tetap Bagus.'Selir Jeslin benar - benar sangat mencintai kaisar Dhika.Dulu saat masih kecil, dia mengikuti ayahnya masuk istana untuk memberikan penghormatan pada ibu suri. Dia melihat kaisar Dhika yang pada saat it

    Last Updated : 2025-01-25
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 15

    Sementara itu rombongan Maureen sudah sampai di Istana dan segera menuju ke Kediaman Putra Mahkota.Maureen langsung masuk ke dalam kamarnya dan bersiap untuk mandi. Dia melarang siapapun masuk, termasuk Mulan sang pelayannya. Roland dan Haris hanya bisa menjaga di depan pintu kediaman."Roland, menurutmu bagaimana rencana ke depannya?" Haris menerawang melihat langit, khawatir dengan masa depan kerajaan. Roland terdiam. Sejujurnya dia belum tau bagaimana langkah selanjutnya. Karena sepertinya Maureen tidak ada niat untuk lebih lama tinggal di Istana. Tetapi kondisi Mattew juga belum pasti. Tapi dia pernah mendengar bahwa Maureen berencana untuk mencari tahu pelaku yang meracuni Mattew. Dan belum lagi Maureen juga berencana mencari Anggrek Api untuk campuran obat Mattew. Sepertinya Maureen punya rencana kedepannya, tapi dia tidak diberi tahu. Karena mungkin Maureen juga belum sepenuhnya percaya kepadanya. Kali ini Roland harus mulai tegas pada dirinya sendiri. Dia ti

    Last Updated : 2025-01-26
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 16

    "Yang Mulia....." dengan suara rendah kasim Haris menyangkal kecurigaan yang diungkapkan oleh Maureen."Aku tidak akan berbelas kasihan, mesti kau orang terdekat yang selalu berada di samping Mattew!" "Jadi sebaiknya kau ungkapkan sendiri, karena kesabaranku tidaklah besar." Dengan cueknya Maureen duduk tenang sambil memainkan cangkir tehnya. "Hamba benar - benar tidak tahu Yang Mulia," ucap kasim Haris sambil bersujud. Maureen bahkan tidak meliriknya sedikitpun. Kesabarannya masih bisa dia kendalikan. "Hamba tidak tahu racun itu, lagipula hamba juga sudah diperiksa dan tidak ditemukan kesalahan pada hamba." "Hamba sangat setia pada Putra Mahkota, lagipula Putra Mahkota sudah hamba anggap anak hamba sendiri, bagaimana hamba bisa begitu tega melihatnya terluka?" kasim Haris terus membela diri. Maureen mengedikkan bahunya. "Siapa yang tau hati manusia, sekarang bisa putih, besok bisa berubah hitam." "Lagipula aku punya buktinya, aku tau kau terlibat."Kasim Haris yang masih

    Last Updated : 2025-01-27
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 17

    Wanita tua berambut putih itu berjalan tertatih - tatih dengan badan membungkuk didalam kegelapan goa yang sangat dalam. Ramuan dalam kualinya sudah hampir selesai. Sebentar lagi... Sebentar lagi... Dia menerawang, melihat di ujung kegelapan. Matanya yang sudah terlihat memudar, tetapi masih dapat fokus melihat di kegelapan memancarkan aura kelicikan. Dengan tidak sabar dia menunggu ramuan buatannya selesai. Sesekali dia mematut dirinya di cermin perunggu yang sudah mulai buram. Wajahnya yang banyak kerutan muncul dari bayangan cermin perunggu. Dia membelai pipi dan bibirnya. Bibirnya yang sudah berkerut tersenyum tipis memandangi wajahnya yang tua. "Cantik..." Pujinya memandang wajahnya. ...... Di Istana. Kediaman Kaisar. Maureen berdiri di hadapan Kaisar. Tatapan matanya tajam memandang kedepan. Kaisar sedikit memijat keningnya. Banyak permasalahan yang terjadi dirapat pagi ini. Banyak terjadi pemberontakan dan korupsi yang dilakukan oleh pejabat daera

    Last Updated : 2025-01-28
  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 18

    Di kediaman tersembunyi. Suhu tubuh Mattew sudah mulai stabil saat ditangani oleh Bryan dan juga tabib Istana. Sepertinya resep yag dibuat oleh Bryan cocok dengan tubuh Mattew. Terbukti dari hawa panas yang ada di tubuh Mattew secara perlahan keluar dan menjadikan suhu tubuhnya stabil. Tabib Istana yang sudah agak tua merasa kagum akan dari keluarga Shilan. "Ini benar - benar keajaiban."Pantas saja keluarga itu dijuluki sebagai keluarga dewa pengobatan. Bryan yang notabene mempunyai umur yang masih sangat muda saja bisa membuat resep dengan cepat dan akurat. Selama bertahun - tahun dia bekerja di Istana dia belum pernah menemui keahlian seperti ini. Banyak tabib yang ingin belajar dari keluarga Shilan. Tetapi mereka selalu menolak dengan tegas, bahkan saat Istana menawarkan gaji yang tinggi pun mereka menolak dengan tegas. Dan sekarang dihadapannya ada seorang tuan muda keluarga Shilan, bukankah dia sangat beruntung bisa bertemu dengan penerus keluarga Shilan. Pada sore

    Last Updated : 2025-01-29

Latest chapter

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 30

    Kali mereka pergi secara bersama, menelusuri goa. Terlebih dulu Maureen mengambil tanaman Teratai Hijau. Mereka sepakat akan mengambil batu hijau saat kembali nanti. Perjalanan yang dilalui tidaklah terlalu sulit. Jalannya hanya dipenuhi oleh batu hijau, tetapi semakin ke dalam, batu hijau itu makin berkurang. Bahkan tidak ada cahaya yang masuk. Roland memutuskan untuk menyalakan obor yang dibawanya untuk penerangan. Sedikit bau amis tercium saat semakin masuk ke dalam goa. "Amis sekali," Bryan tak tahan untuk berkata. Maureen menyerahkan sapu tangannya untuk menutup hidung Bryan. "Semakin gelap, apakah akan kita lanjutkan?" tanya Roland. "Kita akan coba masuk sampai obor ini habis.""Bagaimana menurut kalian?" Maureen meminta pendapat. "Aku setuju, sudah sampai disini, sebaiknya lanjutkan saja," Bryan berpendapat. "Sebaiknya kita kembali dulu dan membuat persiapan yang lebih baik," Roland memberi saran. "Tidak bisa, terlalu lama dan memakan waktu.""Kita sudah kehabisan

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 29

    Ketiga terpana, terlebih Maureen merasa bangga. Pasalnya tanaman Teratai Hijau muncul hanya seratus tahun sekali. Dan lagi, ini bisa menjadi bahan untuk menguatkan tubuh Mattew jika sudah sembuh dari racun Kupu Kupu Cahaya. "Kalian coba batu - batu berwarna hijau ini." Maureen menyodorkan beberapa batu kepada Roland dan Bryan. Keduanya mengambil dengan was - was. Maureen melihat reaksi mereka tak bisa untuk tidak tertawa. "Ha.. ha... ha... " "Kalian tenang saja, batu ini coba kalian sesap, rasanya manis dan itu mengandung cairan untuk memulihkan energi." "Aku tadi sudah menyesap beberapa." "Batu ini?" tanya Roland tidak percaya. Reaksi Bryan lebih parah. Dia mengendus, menjilat lalu menyesapnya. "Rasanya seperti memakan manisan mint." "Lumayan untuk dijadikan kudapan." "Apa kubilang..., enak kan?"

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 28

    Bab 28"Benar - benar seperti manisan, enak sekali," Maureen berkata lirih. Tanpa sengaja matanya menangkap sesuatu yang terang di arah dalam goa. Dia segera memakai pakaiannya yang hampir kering. Kemudian segera menuju ke arah dalam goa dan memeriksa cahaya terang itu. Cahaya warna hijau tua terang yang berada di tengan sebuah batu. Maureen terkejut!! "Itu kan.....""Aku benar - benar beruntung," Maureen berteriak gembira. Itu adalah tanaman Teratai Hijau. Teratai Hijau adalah tanaman yang bisa disebut seperti tanaman mitos. Sangat berguna untuk mengembalikan stamina dan bahkan bisa membuat orang yang sudah renta menjadi sangat kuat. Kabarnya dalam seribu tahun sekali tanaman itu muncul. Dan tempat munculnya pun tidak menentu. Tergantung dari benih yang terbawa oleh angin. Maureen pernah melihat gambar Teratai Hijau dalam lukisan. Dan sekarang, dia benar - benar melihatn

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 27

    Morgan segera beranjak dari duduknya. Dia keluar dan memanjat pohon. Dia duduk di atas pohon dan memandang hamparan langit malam yang berhiaskan kerlap kerlip bintang. "Setidaknya langit tidak pernah meninggalkanku." "Dia selalu mengirimkan bintang yang indah untukku." Tenggelam dalam keheningan dan kedamaian yang dia ciptakan sendiri. Morgan seolah tidak mau kembali ke kenyataan tentang siapa dirinya dan apa yang sedang dia lakukan. Bayang - bayang tentang masa lalunya yang buruk ingin sekali dilupakannya, tapi sedikit demi sedikit muncul kembali. "Kenapa harus aku?" "Ada begitu banyak manusia tapi kenapa harus aku?" Setetes air mata kembali jatuh. Morgan sebenarnya memiliki hati yang lembut. Kalau saja bukan karena ibunya, dia tidak akan bertindak sejauh ini.

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 26

    Keakraban yang membuat Roland cemburu. Tanpa memperdulikan Maureen dan Bryan, dengan cekatan Roland menancapkan pegangan pada dinding - dinding tebing. Meskipun susah bagi Roland untuk masuk di pembicaraan Maureen dan juga Bryan, dia mengalihkan perhatiannya pada alat - alat yang dia pasang. Dengan cekatan dia hampir menyelesaikan semuanya. Maureen dan Bryan bahkan tidak percaya jika Roland mampu menyelesaikannya. "Bagaimana kau bisa melakukan semuanya?" Maureen berjalan mendekati Roland dan bertanya. Raut wajah ingin tau tergambar jelas di wajahnya. "Aku hanya melakukan apa yang aku bisa." "Setidaknya ini akan cukup berguna nantinya." Ketiganya memasang tali dan mengaitkannya dengan pegangan itu agar tubuh mereka tidak terjatuh. Sampai ditengah ketinggian, pemandangan yang menakjubkan tersajikan untuk mereka bertiga. Unt

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 25

    Di depan sebuah gubuk kecil. Seorang berpakaian hitam berdiri sambil bersandar di dahan pohon. Wajahnya tampan dengan mata tegas dan aura dingin menyelimutinya. Dia sedang mengawasi sekitarnya, matanya yang tajam bagaikan mata elang, memandang ke depan seolah akan menguliti mangsanya. "Tuan...," seseorang yang berpakaian hitam juga muncul dari dalam gubuk dan menyapanya. Dia menoleh dengan acuh tak acuh. "Ada apa?" tanyanya. "Gadis itu sangat berisik, apa sebaiknya kita sumpal saja mulutnya?" tanya seorang berpakaian hitam yang baru saja keluar. "Biarkan saja." "Nanti kalau dia capek, dia akan berhenti sendiri," katanya sambil menatap tajam di kejauhan. Menyadari tuannya sedang menatap sesuatu, anak buahnya merasa cemas.

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 24

    Di tempat lain. Maira merasakan nyeri di belakang kepalanya. Pandangannya gelap karena matanya ditutup menggunakan kain hitam. Tangannya diikat di belakang tubuhnya. Sedangkan tubuhnya diikat di tiang. Samar - samar, Maira masih bisa mendengar suara seseorang sedang menyesap minumannya. Bau arak bercampur sesuatu ramuan tercium jelas di hidungnya. "Siapa kau!!" teriaknya. Untung saja mulut Meira tidak disekap, jadi dia bisa berteriak melampiaskan kekesalannya. Tidak mendapat jawaban Maira menggeliat berusaha melepaskan ikatan di tubuhnya. Tapi usahanya sia - sia. "Sialan..!!!" umpatnya. "Diamlah gadis kecil, sekeras apapun kau berteriak dan berusaha melepaskan talinya, itu sudah tidak berguna." "Jadi diamlah dan simpan tenagamu." Suara itu... Itu suara laki - laki. Maira terdiam, meski tidak terlalu pandai bela diri, dia bisa menebak jika orang yang menyekapnya bukan orang sembarangan. Yang perlu dia lakukan sekarang adalah diam mengamat

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 23

    Dengan nafas yang tersenggal - senggal, seorang pria dengan baju basah kuyup masuk kedalam sebuah penginapan. Para pelayan melihatnya dengan terkejut. Tampangnya mengenaskan, dengan banyak noda lumpur yang menempel di wajahnya. Dia bergegas masuk dan bertanya ke meja penjaga. "Apakah sekitar kemarin ada dua orang laki - laki yang menginap disini?" Kemudian pria itu mengatakan ciri - ciri mereka. Penjaga penginapan itu mengingat - ingat, dan tersadar. "Ah...ada..., kemarin ada dua orang pria yang memesan dua kamar tidur." "Mereka bilang sedang menunggu teman mereka." Penjaga penginapan menelisik wajah yang ada dihadapannya. "Apakah kau salah satu dari mereka?" "Kau yang mereka tunggu...?" tanyanya dengan ragu - ragu.

  • SANG PUTRI PEWARIS   Bab 22

    Tidak ada jawaban pasti yang diterima oleh Maira. Bahkan ayahnya seperti menyembunyikan sesuatu. Rasa cinta yang dia rasakan selama 5 tahun ini seperti sia - sia. Bahkan kak Bryan juga tidak menemuinya. Bukankah seharusnya kak Bryan menyapanya dan sekedar menanyakan kabarnya. Tapi sama sekali dia tidak perduli. "Ayah....," Maira dengan terisak - isak memanggil ayahnya. Tuan Mahesa Huang, ayah Maira hanya bisa diam saja. "Jangan seperti anak kecil Maira, kau sudah dewasa, maka bersikaplah seperti orang dewasa," ayahnya berkata. Mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari ayahnya, Maira menjadi lebih sakit hati. Dia seperti dipermainkan. "Silahkan kalian istirahat di kamar tamu, aku sudah menyiapkannya, " Jimmy Shilan berkata. "Maaf sudah merepotkan anda tuan Shilan," ayah Maira tidak enak dengan kebaikan tuan Shilan.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status