Jelo : Gak! Gak bisa ko, Jeni gak bisa! No, I can't. |
| Yefta : You can do
it! Kamu bisa! Please 🙏 kali ini saja, selama ini koko gak pernah minta apapun sama kamu kan? Kali ini aja, koko Mohon.| Yefta : don't worry about that, koko bakal jamin 1000%, daddy gak bakalan nemuin kamu. Trust me!
| Yefta : If you won't, sorry to say! Koko gak bakal help kamu lagi. <
Tepat pukul 07.00 AM, Jelo sedang berada di ruang tamu apartemen sembari menyetel video dance cover 16shots- from Z-girls | koreografer Vanya Z-girls, yang nantinya akan ia bawakan dalam ajang audisi YG yang diadakan hari ini. Tidak banyak yang tau jika Jelo pandai dan lihai dalam berbagai macam hal seni, entah dibidang musuk, dance dan berbagai macam keunggulan lainnya.Setelah selesai dengan aktivitasnya pagi ini, Jelo memutuskan untuk bersiap ke sekolah dan menyiapkan juga mental & fisiknya untuk mengikuti audisi nanti. Tidak hanya dance, nyanyi dan akting (unjuk kebolehan), ada beberapa tahap lagi yang akan ia ikuti jika Jelo berhasil lolos ke tahap selanjutnya.Disisi lain, Yefta juga sedang berusaha memblocking akses informasi mengenai audisi YG entertainment yang akan digelar agar tidak dengan mudah diakses orang luar dibelahan manapun, berhubung ia sudah berjanji pada adiknya untuk menjaga
Sesampainya di atap sekolah, Jelo mendapati tempat yang biasa dia pakai untuk menyendiri sudah tidak menjadi tempat privat lagi untuknya. Dari kejauhan Jelo memperhatikan Artha, murid yang sekelas dengan dia sedang berlatih dance untuk audisi YG Entertainment."Tidak menarik sama sekali" Ucap Jelo dalam hati, sebelum beranjak.Namun, saat hendak berbalik meninggalkan atap sekolah, Jelo tidak sengaja mendengar Artha yang sedang mengeluh sakit akibat gerakan yang ia tidak kuasai membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Jelo berbalik menatap gadis itu yang berusaha menahan rasa sakit dipergelangan kakinya dan mencoba untuk berdiri tegap menuntaskan tarian dancenya.Akibat rasa nyeri yang dialami, membuat ia kesulitan untuk menyeimbangkan diri dan terlihat meneteskan air mata, entah karena sakit atau akibat lelah yang membuat tubuhnya merespon dengan tanpa sadar mengeluarkan air mata, menjadikan Jelo sedikit lulu
"Apa lo bilang?" Ucap Jelo datar, membuat mereka semua terdiam seketika. Jelo berjalan mendekat ke arah siswi yang berani menyinggungnya dengan kata sarkas dan dengan tatapan intimidasi, ia sukses membuat siswa-siswi disekitar mereka menjadi takut dan berhamburan pergi meninggalkan dia, artha dan dua murid yang mengejeknya tadi. Tingkah Jelo benar-benar bisa membuat mereka yang berbicara kasar dan berani mengejek Jelo berubah menjadi takut dengan wajah yang pucat pasif dan terlihat seperti kucing yang basah tercebur di air kolam. Tatapan dan hawa intimidasi Jelo bukan hal main-main bagi mereka. "Gu, gw cuma dengar dari Nia kok, katanya lu Su-sugar Babynya Donatur Utama se-sekolah kita" timpal salah seorang siswi yang ikut mengejek Jelo tadi, dengan gugupnya. Artha yang juga berada ditengah-tengah Jelo dan murid lainpun merasakan hawa mencekam, membuat suasana menjadi tegang dan jug
Sudah lewat beberapa jam dari awal audisi dimulai. Artha dan Jelo masih menunggu giliran mereka tepat di belakang panggung bersama beberapa peserta lainnya.Kurang lebih 15 menit per satu peserta untuk 100 orang yang mengikuti audisi cukup menguras tenaga dan ketegangan bagi mereka yang akan turut serta dalam ajang perlombaan yang diadakan YG entertainment, begitu juga dengan para panitia dan staff lainnya. "Huff, rame ya disini. Gw deg-degan banget, mana masih lama lagi" keluh Artha terus-menerus, membuat Jelo turut ikut merasa tegang karenanya. "Becalm! Okey" Ia mencoba menenangkan gadis yang sedari tadi bersamanya itu dan juga mencoba menenangkan dirinya sendiri yang juga ikut merasakan gugup yang luar biasa. "Breaktime!" ucap salah satu panitia membuat Artha, Jelo dan beberapa peserta lain bisa sedikit merasa tenang. Artha beranjak ke toilet dan meninggalkan Jelo sendirian d
"Gilekkss, lo keren banget!" puji Artha yang kala itu melihat Jelo tampil dengan outfit yang akan ia gunakan."Thank you :) lo juga gak kalah cantik kok." timpal Jelo dengan senyuman."Yap, gw gitu loh." sambung Artha, "huff, mudah-mudahan kita berdua lanjut ke tahap berikutnya ya :) gw sih gak ngarep buat terpilih, tapi setidaknya gw udah nunjukin yang terbaik, hehe." sanggahnya, membuat Jelo mengangguk kecil mengiyakan.Setelah berganti pakaian, mereka kembali ke tempat awal sembari menunggu giliran. Di perjalanan Jelo tidak sengaja bertambrakan dengan seorang pria, namun ia tidak ingin mengambil pusing dan segera berlalu tanpa ada percakapan diantara dirinya dan pria yang menabraknya."Lo gak pa-pa?" ucap Artha, sedikit kuatir menyaksikan adegan saling tabrak-menabrak antara Jelo dan pria asing tadi."No worry, It's okey." ucap Jelo, namun tidak berapa lama, Artha dibuat terkejut
"Hallo, nama sayaJenifer Olivia Mahendra, dari kelas XII IA2" Ucap Jelo, memperkenalkan diri. "Okey, let see, performa yang menarik dari peserta terakhir sekaligus peserta yang direkomendasikan oleh pihak sekolah, kita lihat seberapa bagusnya, sih? Pada gak sabar, kan? hayo ngaku? Ya sudah, tanpa berlama-lama langsung saja kita sambut penampilan luar biasa dari Jenifer Olivia Mahendra👏👏👏" Ucap MC mempersilahkan. Jelo membawakan lagu "가호(Gaho) - 시작(Start) cover by Zhavanya Z-girls". Semua mata tertuju menikmati pertunjukan yang disajikannya, sejauh ini tidak ada satupun mata yang memalingkan pandangan darinya, tidak hanya pesona kecantikan yang terpancar, keahliannya dalam olah vokal pun dipuji oleh setiap orang. "Ini dia yang kita cari!" ucap salah satu staf, membuat semuanya, entah dari pihak YG entertainment atau bukan, mereka terlihat dibuat terpukau dengan
Flashback ON 2 Tahun lalu...Jelo sedang asik menikmati cemilan sorenya setelah melewati aktivitas yang panjang hari ini. Sekolah, les privat, latihan vocal, dance, golf belum hal-hal kecil lainnya yang ia lakukan terkadang membuatnya merasa bosan, namun lebih dari pada itu, ia bersyukur bahwasannya, semua kebutuhan yang ia perlukan tercukupi.Sore ini, Jelo, benar-benar merasa rumahnya sepi seperti tidak berpenghuni, tidak ada suara mommy dan daddynya, adiknya entah kemana dan juga ia tahu, jam segini, kokonya masih di kantor membantu mengurus perusahan keluarga mereka."Huf, sepi benar nih rumah!" celotehnya pelan. Ia memutuskan menikmati sore ini dengan mengamati pemandangan area belakang rumah milik ayahnya."Benar-benar tenang dan sepi" batinnya.Jelo perlahan mengambil handphone dan mulai membuka galeri foto yang dimana penuh
"Apa yang harus cece lakukan, Ana? Hiks, hiks. Cece gak tau harus apa? kamu dimana? Maafin cece, jangan tinggalin cece, Ana".*****Flashback Off"Ana, Ana." terdengar isakan kecil dari Jelo. Dimas yang berada dekat dengannya, menyaksikan gadis itu mengigau menyebut nama seseorang."Tapi siapa?" batin dimas.Jelo terus saja mengulang nama itu sampai membuat Dimas tidak tega melihat kondisinya saat ini. Sempat Ia melihat gadis itu menangis dalam ketidaksadarannya, membuatnya memutuskan untuk terus berada di samping Jelo."Lo lagi mimpi apa, Jen, disana? Bahkan tanpa sadar pun, lo bisa nangis seperti ini." tanyanya pelan, sembari menggenggam tangan Jelo dengan perasaan pilu melihat kondisi gadis di hadapannya.