Share

BAB 39

"koko! Wait, wait. Jangan bilang gedung apartemen ini milik..." Jelo seketika terdiam, ucapannya terpotong dengan nalarnya yang menolak untuk percaya.

Yefta menarik nafas panjang, menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak terasa gatal, "kamu baru sadar, ha?" balasnya sembari tersenyum. Sejenak mereka terdiam, kemudian Yefta mulai terkekeh memikirkan tingkah bodoh adiknya.

***

Keesokan hari, Jelo terbangun dengan segar, merilekskan badannya dan perlahan menikmati pantulan cahaya matahari yang merambat disela-sela jendela kamarnya. Dini hari menunjukan pul 06.15 AM, gadis itu bangkit dari tempat tidur miliknya menuju kamar mandi sembari berusaha mengumpulkan nyawa.

Matanya menatap kaca lebar yang menampilkan jelas pantulan dirinya. "Jenifer Mahendra. Ah, hari pertama kembalinya Jenifer. Apa yang harus gw lakuin Jen?" ucap Jelo membatin. Semalam suntuk ia memikirkan keputusannya. Terlalu cepat jika ia mundur

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status