Share

ERSAD DESTARA

Ersad Destara, seorang pengusaha yang kaya raya itu sedang menatap Syma dengan penuh kerutan didahinya.

"Dijebak?

Bagaimana bisa?"

Ersad memang suka memesan wanita untuk menuntaskan hasratnya yang tidak pernah tersalurkan pada istrinya. Namun dia melakukannya atas persetujuan orang itu sendiri. Dan tidak sembarang wanita yang bisa tidur dengannya.

Melihat Syma yang memelas dan terlihat begitu ketakutan. Membuat Ersad menjadi luluh dan merasakan sesuatu didalam dirinya agar melindungi wanita yang ada dihadapannya ini.

"Seseorang yang bernama Chito mengurungku disini. Dia memerintahkan seseorang untuk mengubah penampilanku. Aku tidak pernah memakai pakaian seperti ini sebelumnya, aku mohon tuan ... selamatkan aku dari sini," ucap Syma disela isakkanya.

Tidak ada kata yang keluar dari mulut Ersad. Pria itu kemudian mengambil benda pipih disaku celananya dan menghubungi seseorang.

Syma tidak bisa mendengar jelas apa yang dikatakan oleh pria itu, namun entah mengapa Syma merasa bahwa pria yang ada dihadapannya ini bukanlah orang jahat.

"Ayo ikut aku," ucap Ersad mengulurkan tangannya. Syma hanya menatap tangan itu. Bukannya dia tidak ingin ikut, hanya saja dia tidak bisa menyentuh tangan yang bukan mahromnya.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu. Ikutlah denganku ... kau akan keluar dari sini," ucap Ersad meyakinkannya.

"Em ... aku akan mengiring dari belakang. Bisakah aku mencari hijabku dulu. Aku tidak bisa keluar dalam keadaan seperti ini,"  cicitnya.

Akhirnya Ersad mengerti kenapa Syma tidak mau menyambut uluran tangannya. Ersad yakin, Syma adalah wanita baik-baik yang dipaksa memasuki tempat itu.

"Sepertinya pakaianmu tidak ada disini,"

"Kau benar. Aku tidak tahu dimana Chito menyembunyikan pakaianku," ucap Syma nyaris putus asa.

Tanpa Syma sadari, Ersad sudah berada dihadapannya. Dan menyentuh selimut yang terbalut ditubuh Syma.

Jantung Syma berdebar cukup keras. Entah apa yang akan dilakukan oleh Ersad. Hal itu membuat nafas Syma terasa sesak, karena jaraknya begitu dekat.

Tanpa diduga, rupanya Ersad membetulkan selimut itu agar menutup sampai kepalanya. Membuat rambut Syma tidak terlihat lagi.

Syma cukup terperangah. Mata mereka sejenak bersibobrok, saling mengagumi satu sama lain. Menatap manik Ersad yang berwarna hitam legam. Dihiasi dengan bulu mata lentik. Serta hidung mancung yang terukir indah. Dalam hatinya memuji begitu indah ciptaan Tuhan yang satu ini.

Sadar atas perbuatannya, Syma langsung menundukkan kembali pandangannya. Lalu ber istighfar sebanyak-banyaknya. Ampuni mataku yang telah berbuat zina ini Ya Robb.

Ersad sendiri berdehem untuk menghilangkan kegugupannya. "Sekarang kau sudah bisa keluar kan ! ayo,"

Syma mengangguk sampai akhirnya mereka keluar dari kamar itu.

💕💕💕💕💕

Sementara itu, Chito mendapatkan laporan dari anak buahnya bahwa Syma dibawa kabur oleh salah satu pelanggannya. Tentu hal itu membuat Chito marah besar. Dia kehilangan berlian berharganya. Syma yang sangat cantik bisa menjadi sumber uang baginya. Namun semua itu harus gagal karena ada yang telah membawanya.

"Katakan padaku siapa yang telah membawanya kabur?"

"Ersad Destara ... kami tidak sanggup melawannya. Kami masih sayang nyawa kami, Tuan."

"Bedebah ! aku pikir dia hanya akan meniduri wanita lalu pergi. Seperti biasa yang dia lakukan. Tapi kenapa sekarang dia malah membawa wanita itu. Aku bahkan belum sempat mencicipinya ! Bodoh!" maki Chito dengan kesal. Dia tidak bisa berbuat apapun, ketika mengetahui bahwa Ersad lah pelakunya.

Ersad yang telah menjadi pelanggan setia itu, memiliki kartu As usahanya. Jika Ersad membocorkannya, maka tamatlah sudah. Bukan hanya usahanya yang bangkrut. Tapi juga dirinya yang terancam penjara seumur hidup.

SIAL !!

💕💕💕💕💕

"Terimakasih telah membantuku," ucap Syma membuka suaranya. Mencairkan suasana yang terasa canggung berada disebelah Ersad yang sedang mengemudi untuk mengantarnya pulang.

"Tidak masalah. Lain kali hati-hati. Jangan mudah mempercayai seseorang,"

Syma mengangguk. Dia tidak menyela ucapan Ersad. Syma sangat bersyukur. Jika saja bukan pria ini yang dia temui, mungkin dia sudah benar-benar menjadi wanita murahan yang menjajakan tubuhnya pada lelaki hidung belang.

"Aku hanya heran kenapa kau bisa ada disana? apa ada seseorang yang menyeretmu?"

Syma menggeleng. "Tidak. Aku sendiri yang ingin kesana untuk bekerja," ucapnya lemah.

"Kau sendiri?

Apa kau tidak tahu tempat seperti apa itu. Dan pekerjaan seperti apa yang kau harapkan selain menjadi pemuas nafsu !"

"Cleaning service.

Temanku menyarankan agar aku menjadi Cleaning service disana. Tapi tidak kusangka bahwa Chito membohongi kami. Dia malah membuatku seperti wanita murahan,"

Mendengar hal itu, membuat Ersad menghela nafasnya. Tidak menyangka bahwa masih ada wanita se naif dirinya.

"Kenapa memilih tempat seperti itu. Bukankah masih banyak pekerjaan ditempat lain. Sebagai pegawai resto misalnya."

"Aku sudah bekerja sebagai pelayan disalah satu cafe. Tapi gajinya tidak cukup. Aku butuh banyak uang,"

"Apa kau punya hutang?"

"Tidak.

Aku punya masalah yang lebih besar dari sekedar hutang. Aku harus menyewa pengacara untuk merebut kembali hak asuh atas anakku. Dan aku tidak punya cukup uang untuk itu ..."

Ersad tertegun mendengarnya. Merebut hak asuh? itu artinya wanita ini sudah bercerai dari suaminya.

"Disebelah sana," ucap Syma menunjuk sebuah bangunan kecil yang menjadi tempat tinggalnya itu.

Ersad menghentikan mobilnya.

"Em ... kenapa kau begitu ingin merebut hak asuh anakmu? bukankah suamimu juga punya hak untuk itu?" tanya Ersad menuntaskan rasa penasarannya. Menggali lebih dalam tentang Syma yang baginya cukup misterius.

"Aku seorang ibu. Tidak ada ibu yang tahan terlalu lama jauh dari anaknya. Dan lagi ... tidak akan ada yang mampu menyayangi anakku melebihi aku !"

Ersad menatapnya begitu dalam. Begitu banyak wanita cantik yang telah dia temui didunia ini. Tapi tidak ada yang seperti Syma. Bukan hanya cantik dari segi wajah namun juga dari hatinya. Bahkan Ersad sendiri tidak menemukan hal itu selama dengan istrinya. Syma sangat berbeda baginya.

"Terimakasih untuk hari ini. Kau telah banyak membantuku. Semoga Allah subhanahuata'ala membalas semua kebaikanmu. Saya permisi," ucap Syma ingin membuka pintu mobil dan segera turun.

Tanpa dia duga, Ersad juga ikut turun dan mendekatinya.

"Namaku Ersad Destara," ucap Ersad mengulurkan tangannya. Syma hanya menatap tangan itu lalu tersenyum kearahnya.

"Aku Syma Alimah," ucapnya sembari mengatup kedua telapak tangannya. Ersad pun melakukan hal yang sama.

Ketika Syma melangkah memasuki kontrakannya. Suara Ersad kembali menghentikan langkahnya.

"Em ... Syma?

Aku bisa membantumu untuk merebut hak asuh anakmu !"

Mata Syma terbuka lebar. Dadanya bergemuruh. Entah bagaimana cara dia menanggapi hal itu, apakah dia harus senang atau apa? tapi yang jelas, ucapan itu cukup menarik perhatian Syma. Dan segera melangkah mendekati Ersad yang masih bergeming disana.

"Apa? bagaimana caranya?" Syma bertanya sembari menatap matanya nanar. Penuh antusias, berharap pria itu benar-benar bisa membantunya.

to be continue.....

KALO PARA READERS SUKA. KOMENTARIN DONG ! MASUKIN FAVORIT DAN KASIH LIKE.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status