Share

Saya Tidurin Dia di Kamar

Nadheera mengikuti Frans masuk ke Vila ia melewati minibar dan ruang keluarga hingga sampai ke sebuah taman mawar yang indah, indah memang wangi khas bunga mawar yang berwarna warni seakan menenangkan dan angin sepoi-sepoi menerpa mereka semakin membawa semerbak wangi yang lembut, Nadheera menjadi tenang di buatnya, kendati air mata masih dengan tidak sopannya keluar tak tertahankan,

"Nevermind, kamu boleh menangis" Frans berubah menjadi sangat lembut malam ini, entah kemana tuan presdir yang dingin pergi yang ada hanya seorang Frans yang memperlakukan wanita seolah-olah terbuat dari kaca yang seolah-olah akan pecah sewaktu-waktu jika ia perlakukan sesikit kasar.

"Aku ke dalam dulu, aku akan minta pelayan mencarikan selimut yah" ucap Frans, Nadheera hanya mengangguk, entah lah kenapa mereka terlihat romantis dan tanpa mereka sadari sari atas balkon ayah dari presdir dingin ini sedang memperhatikan interaksi mereka yang terlihat sweet,

"Greta, coba lihat kesini" panggilnya kepada seseorang

"Ya Tuan" jawabnya

"Kamu selidiki siapa wanita itu" tunjuknya, namun seseorang yang ia panggil Greta hanya mengerutkan keningnya,

"Kenapa?" Tanya sang Tuan

"Seperti nya saya tidak asing dengan wajah itu Tuan" Jawabnya,

"Selidiki saja, siapa dia? Dan apa hubungan mereka" mata ayah sang presdir dingin itu tertuju pada anaknya yang sedang duduk di sebelah seorang gadis yang sedang menangis, tak lama kemudian pelayan datang membawa selimut dan teh,

"Saya kebawah dulu Tuan" jawab seseorang yang ia panggil Greta

"Tunggu Greta, sekarang kau adalah Nyonya Sukmajaya bersikaplah seperti seorang nyonya di depan para pelayan, jangan seperti asistenku. Tujuan kita pura-pura menikah untuk memotivasi anak sialam itu, cari tahu apakah kita berhasil makanya dia bawa perempuan kesini atau dia melakukannya karena hal lain, lalu besok kita spertinya harus sarapan bersama, kita ke Vila utama beaok pagi, untuk hari ini istirahat lah cari tahu dan nilai besok saja bagaimana wanita itu, jangan sampai Frans terjatuh untuk kedua kalinya" Tutur tuan Sukmajaya panjang lebar, Greta hanya membungkuk dan di balas dengan anggukan oleh Tuan Sukmajaya lalu keluar ke arah pintu rahasiabkamar tersebut, mungkin kamar itu terhubung ke kamar lain dengan tujuan tertentu,

Sementara itu di pesta Nadine Tomi datang dengan keadaan berantakan, namun janji adalah janji baginya ia tetap datang dengan kondisi terburuknya saat ini,

"Mom, Bibi Kecil maaf kan saya"

"Heump..." Nadine seperti sudah agak mabuk karena banyak kolega nya mengacungkan gelas dan kendati ia meneguknya hanya seteguk jika terus menerus ia lakukan demi menghormati koleg-koleganya itu mungkin yang masuk kedalam lambungnya bisa terkumpul beberapa gelas dan toleransi tubuhnya terhadap alkohol itu sangat buruk

"Heump? Heh bocah, sudah saya bilang kan belajar minum kalau mau tidur minum setidaknya seteguk dan tidur lah ulangi dan tingkatkan konsentrasinya setiap malam agar badanmu terbiasa. Ingat keluarga kita bukan orang suci yang bisa mengganti minuman itu dengan susu" Bisik Tom,

"Tom jangan so, soan menasehati bibi kecilmu kamu hutang penjelasan sama Mommy" Sang Mommy memotong ocehan Tom pada bibi kecilnya.

"Okay, ini diluar kendaliku. Maafkan aku Mom" Jawab Tom tidak banyak alasan,

"Lalu apa hubungan Frans dengan Nadheera?"

"Bukannya mommy sudah tahu? Nadheera jadi sekertaris Frans kan Mi?" Jawab Tom

"Frans menyukai Nadheera? Atau sebaliknya?" Tanya Sang Mommy.

"Aku kurang tahu my memangnya kenapa? Ouh, apa Nadheera baik-baik saja? Sepertinya aku harus telpon dia" Jawab Frans

"Cih..." Sang empu pesta mendecih membuat Frans dan sang Mommy melihat kearahnya.

"Bu, Si Tom itu mana faham orang suka atau pura-pura suka dia kan gak peka?" Ucapnya.

"Huh, kamu bener. Apa salahku punya anak seperti ini"

"Apa sih mi?" Tom mulai kesal, ia mengeluarkan HP nya dan meminta nomor Nadheera

"Mom, aku minta nomor Nadheera" Ucap Tom

"Astagaaaaa... kamu gak punya kontak Nadheera?" Tanya Mommy nya

"Mom jangan keras-keras, yah nggak lah mom, Tom gak pernah saling kontak sama dia, ini Tom minta baru mau telpon takutnya Frans mabuk atau bagaimana mau ngasih tau cara menangani nya."

"Ckckckck" Mommy tak bisa berkata-kata "Percuma ini udah jam 22.00" Jawab Sang Mommy

"Yoi bro, Frans sedang mabuk tapi mabuk cinta" Ucap Nadine sambil meninggalkan keponakannya itu,

"Kok percuma Mom? Itu Frans mabuk cinta apaan sih Mom?" Tanya Tom.

"Nadine itu tubuhnya terformat dengan sangat baik, jam 22.00 adalah jam tidurnya, walau ada badai, angin topan dan petir pun ia tidak akan bangun, ia hanya bangun nanti pukul 03.00 dan berangkat bekerja pukul 05.00, makanya biar dia punya waktu untuk dirinya sendiri mommy menerapkan jam kerja dia pukul 09.00 bukan pukul 08.00 karena jarak dari rumahnya kesini itu sekitar 2 jam jika menggunakan kendaraan pribadi dan kamu tau apa yang selalu dia lakukan dia hanya akan selalu menggunakan kendaraan umum jika pergi sendiri dan berjalan kaki jika ia mampu, ia sedikit takut ruang yang sempit, ia seperti kurang nyaman saat ia harus berlama-lama dalam mobil, pesawat, lift atau pun tempat kecil lainnya." Mommy menjelaskan banyak informasi tentang Nadheera,

"Waw, lebih disiplin dari pada aku yah Mom?" Tapi aku penasaran Mom, kan sekarang dia kerja sama Frans, aku saja kadang pulang dari rumahnya suka lebih dari pukul 22, aku minta kontaknya" Jawab Tom sambil memberikam HP nya kepada sang Mommy.

"Baiklah silahkan buktikan" Jawab Sang Mommy. Ia menekan angka-angka pada keypad HP anaknya dan tak lama ia mendial nya dan menyalakan loudspeaker

"Hallo!" Yang ia dengar adalah suara laki-laki,

"Kamu tebak ini siapa" Bisik sang Mommy ditelinga Tom,

"Ah, Frans?" Tanya Tom, sang Mommy mengangkat alisnya salut kepada anaknya bisa mengenali suara mantan Bosnya itu, Tom langsung mengambil HP dari tangan Mommy, segera ia mematikan load speaker HP nya dan meninggalkan sang mommy.

"Iya?" Jawab Frans sesikit berbisik,

"Dimana Nadheera?" Tanya Tom to the point

"Ini Tom?" Tanya Frans sedikit menebak karena dilayar HP tersebut tidak ada nama yang tertera, Nadheera tidak menyimpan nomoe Tom rupanya, dalam benak Frans sedikut menyeringai.

"Iya, dimana Nadheera?" Tanya Tom kembali.

"Hei, slow down Mas Bro! Nadheera baru saja saya tidurin!" Jawab Frans dengan enteng

"Brengasek! jangan macem-macem yah!" Tom sedikit salah faham.

"Macem-macem apa?" Tanya Frans

"Maen nidurin anak orang, kelamaan duda apa gimana?" Tom sarkas

"Apaan maksudnya ini? Saya tidurin di kamar saya lah dari pada di taman" Jawab Frans ambigu

"Hei! maksud nya? Astaga bener-benernya! Dimana kalian sekarang?" Tom mulai kesal entah kenapa.

"Hei, kenapa jadi ngamuk sih? Dia ketiduran ditaman tadi, saya bawa dia ke kamar, apa salahnya masa harus si biarkan ditaman?" Jawab Frans enteng. Tom sedikit malu dengan oemikieannya sendiri,

"Tolong jaga dia baik-baik!" Pinta Tom,

"Anda siapanya?" Kini Frans yang sarkas. Tom terdiam, yah lalu teringat dengan perjanjiannya

"Perjanjian adalah perjanjian besok tengat waktu anda habis saya harap anda akan menepati perjanjian kita" Ucap Tom,

"Hahahaha..." Frans hanya tertawa di ujung sana membuat Tom sedikit kesal lalu ia mematikan telphonnya.

Kini Frans yang heran, kenapa tim IT dan sibuk-sibuk menciptakan pengaman perangkat super canggih kalau ada makhluk seperti Nadheera yang tidak menggunakan pengaman pada perangkatnya, ia seperti sangat hati-hati dan sangat menjaga privasi tapi Handphome saja tidak ia sandi ckckck Nadheera benar-benar unik bagi Frans, kini ia t

ermenung dan beranya-tanya pada dirinya sensiri mengenai perjanjian konyol yang ia buat dengan Tom untuk Madheera, rasanya keterlaluan saat itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status