Share

DUA PRIA KHAWATIR

"Tentu saja. Amanda sekretarisnya. Ini wanita yang bersama Om Edzard setelah pesta. Mereka menghabiskan malam bersama di mansion."

"Mansion milik Opa yang diserahkan ke Tuan William?"

"Tepat. Gue lagi cari rekaman CCTV disuruh Om Edzard."

"Ya, sudah. Met sibuk jadi intelijen."

"Oke. Kaga mau kasih salam ke William?"

"Kaga usah provokasi!"

Ronald tertawa terbahak-bahak atas balasan sinis Septa. "Entar gue kasih kabar kalo ada kabar insiden dengan Amanda."

"Oke. Thanks, Ronald."

Hubungan telepon berakhir lalu Septa mencoba menghubungi Amanda kembali. Nomor wanita itu masih saja bernada sibuk.

Padahal sudah sejam berlalu, masih saja sibuk. Manda sedang menelepon siapa? Keluh Septa dalam hati.

Septa tidak kurang akal, dia pun mengirim pesan singkat lewat aplikasi hijau.

[Jadi gak kita meet up?]

Pesan sudah terkirim, tetapi masih belum dibaca. Septa menunggu balasan pesan sambil melanjutkan mengecek laporan keuangan di laptop. Sejam telah berlalu, Septa pun telah selesai dengan pekerjaann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status