Home / Rumah Tangga / SELINGKUH DENGAN ISTRIKU / BERENCANA UNTUK TES DNA

Share

BERENCANA UNTUK TES DNA

last update Last Updated: 2025-07-28 13:18:41

Kamar mandi itu tak banyak berubah sejak terakhir kali Dona pernah berada di sana, meski ia tak benar-benar mengingat. Bara membuka laci kecil di pojok, mengeluarkan sebuah kotak bening, lalu meletakkannya di meja wastafel.

“Ini punya siapa, Sayang? Kok lucu banget,” tanya Dona sambil menyentuh perlahan sikat gigi bergagang pink, handuk kecil bermotif bunga, dan sabun cair beraroma stroberi yang sudah mengering di ujung botolnya.

“Punya kamu,” jawab Bara, suaranya lembut. Senyum tipis terbit di wajahnya, penuh kenangan yang menyakitkan sekaligus menguatkan. Ia mulai mengisi bathtub dengan air hangat.

Dona memeluknya dari belakang. Dadanya sesak. “Kamu masih simpan? Tapi aku belum sepenuhnya ingat, Mas. Aku butuh waktu...”

“Aku nggak paksain kamu. Aku tahu, semua butuh waktu. Tapi ada banyak hal yang mau aku kasih lihat. Bukti kalau kita memang pernah jadi pasangan suami istri. Bukan mimpi. Bukan kebetulan,” ujar Bara perlahan, seakan khawatir suaranya sendiri bisa melukai hati
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SELINGKUH DENGAN ISTRIKU    “Sialan. Ya kan gue papanya, masa sih nggak turun tangan,” ucap Rangga, kali ini dengan senyum yang menyimpan getir.

    Dona menggigit bibir bawahnya. Suaranya merendah, tapi penuh tekanan, “Em... begini, Ma. Mas Rangga itu nggak pernah jemput Olla. Guru-guru di sana jadi nggak kenal dia. Di sekolah Olla, aturannya cukup ketat. Kalau mereka belum pernah lihat atau kenal siapa yang jemput, anak-anak nggak akan diizinkan pulang. Kecuali aku yang kasih konfirmasi langsung.” Hening sejenak. Suara di seberang terdengar berat saat berkata, “Jadi... selama ini Rangga nggak pernah jemput Olla? Sekalipun nggak pernah muncul di sekolah?” “Nanti aku jelasin, Ma,” jawab Dona pelan, matanya mulai berkaca-kaca. Ia memejam sejenak, berusaha menenangkan hatinya yang terasa penuh sesak. “Udah dulu ya, Ma...” “Oke,” sahut sang mertua akhirnya, terdengar lebih datar dan singkat. ••• “Kenapa, Ma?” tanya ayah mertuanya sambil menyeruput teh hangat. Ia duduk santai di teras belakang, namun raut wajahnya berubah penasaran. “Dona bilang, hape dia mati. Tadi dia telepon pakai nomor lain,” ucap ibu mertuanya sem

  • SELINGKUH DENGAN ISTRIKU   GAWAT! RANGGA MAU JEMPUT OLLA DI SEKOLAH TAPI BARA MENOLAK?

    “Mas… kita udah mandi,” ucap Dona sambil tersenyum manja, namun ia tak menjauh. Justru, ia memiringkan tubuhnya agar lebih dekat pada Bara. Napasnya mulai tidak beraturan saat tangan suaminya menyusuri lekuk tubuhnya dengan kelembutan yang menggetarkan. Sentuhan Bara begitu menguasai, seakan menghapus jarak, luka, dan kekacauan yang baru saja mereka alami. Dona menggigit bibir bawahnya perlahan, menahan desah yang muncul dari dadanya. “Ah… Mas…” gumam Dona pelan, setengah tertahan, seolah tak ingin menyerahkan dirinya begitu cepat—namun ia tahu, ia sudah kalah oleh sentuhan dan tatapan itu. Bara membaringkan tubuh Dona di atas ranjang dengan penuh kehati-hatian, seperti memperlakukan sesuatu yang sangat ia sayangi dan lindungi. Saat ia menindih tubuh istrinya, ia berbisik tepat di telinga Dona, penuh keyakinan dan cinta yang nyaris menggelora: “Enggak ada lagi orang lain selain aku.” Kata-katanya adalah janji yang tak diucapkan di pelaminan, tapi terasa lebih nyata daripada

  • SELINGKUH DENGAN ISTRIKU   “Sayang, aku butuh…” bisik Bara lirih di dekat telinganya, membuat bulu kuduk Dona meremang.

    Dona melirik Bara dari balik tembok kaca kamar mandi. Terlihat Bara dengan tenang membasuh tubuh atletisnya itu, seolah tak ada amarah yang pernah menyentuh dirinya. Air mengalir pelan dari shower, membasahi kulit gelap eksotis yang bersinar di bawah lampu kamar mandi. Dona menahan napas, memeluk tubuhnya sendiri. Di balik wajah lembut suaminya, baru kini ia menyadari sesuatu yang menakutkan: Bara bukan sekadar pria dingin dan pendiam—ia pencemburu, posesif, dan jika batasnya disentuh, ia tak segan menghancurkan apa pun di depannya. Namun meski begitu, hatinya membela. "Tapi dia nggak pernah pukul aku..." bisik Dona pelan, nyaris tanpa suara, seolah mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Ingatannya memutar ulang saat-saat ketika Bara marah—memecahkan gelas, membanting pintu, menahan napasnya sendiri sambil menunduk tajam. Tapi tak pernah sekalipun tangannya menyentuh Dona dengan kekerasan.

  • SELINGKUH DENGAN ISTRIKU    “Aku beliin hape baru nanti siang. Cukup aku yang bisa hubungi kamu,” lanjut Bara sambil menepuk pelan pipi istrinya.

    Dona mencoba mengaktifkan ponselnya lagi pagi itu. Dengan penuh perasaan was was, ia pun berhasil menghidupkan ponselnya kembali. Baru saja ponsel menyala, pesan dari Rangga langsung masuk bertubi-tubi. “Sayang, aku kerja dulu. Nanti sore aku ke kantor tempat kamu kerja. Aku jemput kamu,” tulis Rangga. Ada pula pesan lain, di mana Rangga mengirimkan foto-foto kegiatan paginya saat membuat kopi, merapikan kamar tidur mereka, dan hal-hal kecil yang jarang ia lakukan sejak menikah dengan Dona selama beberapa tahun terakhir. “Sayang, aku minta maaf. Aku tahu aku salah, tapi aku punya penjelasan,” tulisnya lagi. “Sayang, kenapa hape kamu mati? Kamu di mana? Aku anterin ke kantor, ya?” Dona terdiam. Matanya menatap layar ponsel yang terus berkedip menampilkan notifikasi pesan lain dari Rangga. Ia meletakkan ponsel itu di atas ranjang dan menunduk, lesu. Lalu, tanpa banyak pikir lagi, Dona melirik ke arah jam tangan milik Bara yang tergeletak di atas meja sudut. Ia segera menuju kama

  • SELINGKUH DENGAN ISTRIKU    “Bagus banget drama kalian,” ucap Della dengan suara dingin dan nada mengejek. “Dua orang halu yang ngerasa pernah hidup bareng di masa lalu?”

    Bara menggertakkan rahang, menahan emosi yang perlahan naik ke permukaan. Dona hanya berdiri kaku di tempat, tubuhnya menegang di samping suaminya. “Bagus banget drama kalian,” ucap Della dengan suara dingin dan nada mengejek. “Dua orang halu yang ngerasa pernah hidup bareng di masa lalu?” Tatapan Della tajam menusuk, seolah tak hanya ingin menghancurkan suasana, tapi juga merobek luka lama yang mulai mengering. Saat Bara tampak melangkah cepat mendekati Della dengan wajah penuh amarah, Dona panik. Ia langsung berdiri dan menghadang suaminya. “Mas, jangan!” seru Dona, napasnya memburu, suara gemetar menahan khawatir. “Aku cuma mau dia kapok,” sahut Bara dingin, sorot matanya tajam menusuk ke arah Della. “Nggak, Mas. Jangan...” Dona memohon, berdiri di hadapan Bara seperti tameng terakhir yang bisa ia pasang. Della menyeringai sinis. Matanya menyapu mereka berdua seakan-akan paham permainan apa yang sedang terjadi. “Kenapa? Kamu mau kasar ke aku? Emang berani?” ejek Della den

  • SELINGKUH DENGAN ISTRIKU   TIBA-TIBA DELLA DATANG SEPAGI ITU KE APARTEMEN BARA DAN DONA? KOK BISA?

    Karena takut akan masalah yang lebih besar, Dona nekat merebut ponselnya dari tangan Bara. Namun, Bara mempertahankan ponsel itu dengan erat. Ia menahan tangan Dona, lalu menatap wajah istrinya lebih dalam, sorot matanya tajam, seolah menahan amarah yang hampir meledak. “Mas...” ucap Dona lagi, berbisik panik. Bara mendadak tak mampu menahan emosinya. Dengan gerakan kasar, ia melempar ponsel itu ke arah ruang TV hingga benda itu terhempas dan jatuh membentur lantai. Dona terkejut. Matanya membelalak, lalu menutup mulutnya dengan satu tangan. Tubuhnya gemetar, dan air mata mulai mengalir. “Kamu jahat!” serunya dengan tangis yang pecah, lalu ia berlari menjauh dari Bara. Namun, Bara segera menyusul dan menarik tubuh Dona ke dalam pelukannya, erat, seolah tak ingin istrinya pergi lagi. “Aku nggak suka waktu kamu... kamu sama lelaki lain,” ucap Bara dengan suara berat dan pelan, tapi nadanya penuh luka. “Dia suami aku, Mas!” teriak Dona, matanya penuh kemarahan dan tangis.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status