Share

20. SIKAP MANIS HIZKIA

Hizkia mengamati ekspresi berbeda dari istrinya. Ruth mengungkit apapun yang lewat dalam pikirannya. Diam dan memendam pikiran hanya akan menyakiti diri sendiri, pikir Ruth. Hizkia mencoba mencerna dan membiarkan unek-unek istrinya keluar, hingga keheningan tercipta kembali.

"Suara kamu bisa membangunkan Elkana." Tangan Hizkia terangkat ingin menyentuh lengannya dengan segera Ruth termundur selangkah.

"Jangan sentuh aku," ringis Ruth. Telapak tangannya terbuka mengarah pada Hizkia. Tangan Hizkia berhenti di udara, turun dengan terkepal, tadi hampir menyentuh lengan Ruth sebelum ada penolakan. 

"Aku lelah... capek..." Ruth menurunkan nada suaranya, ia merasa kehilangan kata-kata, "aku juga salah, aku tidak mampu mengolah dan bersikap santai. Aku merasa pernikahan ini bagian dari permainan kamu. Kamu berdiri di balik kata 'janji kepada Abangmu'," lanjutnya. Ruth menutup mata lalu menghela nafas panjang dan dalam untuk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status