Share

Curiga

SENTUHAN HARAM SUAMIKU

Pesan yang kubaca di ponsel Mas Fajar, berhasil membuat dadaku sesak seketika. Air mata mulai menggenang di pelupuk mata. Bayang-bayang pengkhianatan yang telah dilakukan Mas Fajar dulu, kini kembali menari-nari di ingatan. Bagaimana tidak, dia kini telah melakukan kesalahan yang sama. Membuka kembali pintu perzinahan yang seharusnya ditutup rapat-rapat. Seharusnya jangan lagi memberi celah, jika ingin perbuatan haram itu tak terulang lagi.

Derap langkah kaki Mas Fajar yang baru saja selesai menunaikan solat isya terdengar semakin dekat. Dia terpaku menatapku yang sedang berlinang air mata menggenggam gawainya di tanganku.

"Kamu, kenapa, Sayang? Kok, nangis?" Mas Fajar menghampiriku kemudian duduk di sebelahku.

Sesak yang masih menyeruak seolah mengunci rapat mulutku. Aku tak dapat berkata apa-apa.

Melihatku yang tak kunjung bersuara, Mas Faja

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status