Share

90. TERMAKAN SUMPAH

Di saat bersamaan Xin Ru muncul, matanya memindai sekeliling dan berhenti pada sosok gadis yang meringkuk di atas papan dengan baju terkoyak.

“Pendeta Busuk, selama ini kau sudah mengelabui penduduk kota dengan menyebarkan cerita kutukan Dewa Air di Sungai Huang Ho. Sungguh licik!” bentak Xin Ru gusar.

“Bukan hanya itu,” imbuh Qi Yun, “Aku sudah menyelidiki juga, ia bekerja sama dengan para mucikari, menjual gadis-gadis kota ini pada mereka setelah dicuci otak sehingga tak ingat lagi asal usulnya!”

“Ha-ha-ha, kalian bicara tanpa bukti. Penduduk kota tak akan mempercayai orang asing, mereka akan lebih mendengarkanku!” Pendeta Song tertawa licik.

“Kau tidak akan keluar dari sini hidup-hidup!”desis Qi Yun, tatapannya dingin mengancam.

“Kita tidak bisa membunuhnya,” cegah Xin Ru. “Kita harus membawanya ke pengadilan kota agar dia dapat diadili!”

Qi Yun menjadi sangat kesal namun tak dapat membantah. Pendekar di sampingnya benar, kalau ia membunuh Pendeta Song, maka penduduk kota akan mera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status