Share

Diabaikan

Keringat dingin memenuhi telapak tangan. Sementara aku berjalan menuju pintu rumah yang ditunjuk pemiliknya tadi dengan gemetar. Pertanyaan demi pertanyaan semakin banyak dan menumpuk memenuhi isi kepala. Sedang apa Mas Haris di sana? Ya Tuhan, katanya mereka sudah menikah? Apa ini benar? Apa dia Mas Harisku? Suamiku dan ayah dari anak –anakku? Jangan –jangan bukan?

Sebenarnya pertanyaan itu tidak perlu bukan? Semunya sudah jelas. Betapa banyak Mas Haris selama ini berubah dan berbohong tentang penerima token listrik itu, sudah cukup menjelaskan bahwa lelaki di dalam sana memang Mas Haris.

“Assalamu alaikum!” Aku berteriak mengucap salam diiringi gedoran yang kulakukan lantaran tak sabar, ingin pintu pagar ini lekas dibuka oleh pemiliknya.

Dua kali, tiga kali tak juga ada jawaban. Bahkan untuk ke sekian puluh kali aku menggedor dan memanggil nama suamiku, pria itu tak juga kunjung dibuka.

“Abi! Abi! Buka Bi!” Wajahku sudah penuh jejak air mata. Sesuatu yang tak bisa kutahan –tahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
astagfirullah... ketika nafsu mengalahkan iman, bhkn suami yg awalnya baikpun menjadi bajingan. naudzubillah mindzalik
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
laki2 balangsakkk dan betina nya sama aja, berkedok syariat agamaa ... builshit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status