Share

Ceraikan Aku atau Dia

Dan betapa terkejutnya aku, melihat suami bersama seorang wanita muda yang kulihat tempo hari. Wajah cantik gadis belia yang tak bisa kulupakan, anaknya Pak Karim.

“Astagfirullah.” Kupegangi dada yang terasa begitu sesak. Tak ada kata yang bisa kuucap selain istigfar dan dilanjutkan teriakan bercampur tangis meluapkan keterkejutanku.

Kontan Mas Haris mendekat dan berusaha memelukku. Pasti niatnya adalah agar aku tenang dan bisa diajak bicara. Aku berontak dan menepisnya agar menjauh.

“Apa ini, Bi?!” tanyaku dengan suara serak.

“Tenanglah, Mi. Biar Abi jelasin.”

Aku menggeleng. Tak butuh penjelasannya. Semua sudah jelas bahwa pria itu telah menipuku. Jika dia menjelaskan, pasti isinya juga tipuan –tipuan.

“Mi ... ayolah. Nggak enak.” Pria itu berusaha membujukku agar bisa diajak bicara baik –baik.

Wanita muda yang dipanggil Ibu Inggit oleh pemilik rumah itu hanya membeku di sudut ruangan itu. Aneh juga, padahal dia masih muda dan cantik begitu, kenapa dipanggil ibu oleh orang itu? Ket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Rinawati Harsyah
Giliran sakit dan susah pasti kembali ke yang tua. Mana ada isteri muda mau mengurus suami yang dah nggak berdaya dan nggak punya apa-apa. Selalu berkedok menjalankan syariat agama daripada berzinah.
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
enak banget tu si pelakor klu istri minta cerai. yg cerdas dikit nyet
goodnovel comment avatar
Dyah Astri Andriyani
syariatnya n ibadahnya cuman urusan selangkangan, ya merekalah kaum pendusta agama yg sesungguhnya, menggunakan agama sesuka2 hati
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status