Share

Telur Angsa

Mendengar suara mobil Ustaz Fawwas meninggalkan area Majlis, Wawan akhirnya ke luar. Ia celingukan memastikan bahwa ustaz muda dan istrinya benar –benar sudah pulang.

“Wawan!” teriak Ibu Inggit mendekat. Wanita itu langsung memukuli tubuh adiknya dengan tas karena merasa kesal. Dia tak juga muncul di saat –saat dibutuhkan.

“Auh, Mbak sabar. Maaf.” Pria itu mengaduh. “Aku bisa jelaskan.”

“Heleh, mau jelaskan apa kamu? Dasar!”

“Mbak, maaf tadi perutku tiba –tiba ndak enak. Jadi aku berjaga di toilet. Takut cepirit. Mau ajak pulang Mbak kan juga nggak mungkin.” Wawan mencari –cari alasan, walau alasannya itu konyol. Setidaknya dia tidak berdusta bahwa perutnya dari semalam memang bermasalah.

“O ya, Mbak apa kata Ustaz tadi? Lalu apa istrinya Mas Haris ada menyebut namaku?” tanya Wawan penasaran.

“Nah, itu aku heran. Kenapa mereka tidak menyebut namamu.” Ibu Inggit menjawab dengan dahi mengerut memikirkannya.

“Alhamdulillah. Allah tahu niatku dari awal baik, Mbak. Jadi ....” Ucapan itu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
selalu perempuan y bucin y selalu berpikir u kebaikan dan lemah y selalu jd korban keegoisan laki2. sebaik apapun perempuan akan selalu dimanfaatin oleh laki dg dalih bawa2 agama u nafsu selangkangan.
goodnovel comment avatar
ceroyani
koq haris doyan udh bekas dukun cabul. ihhh
goodnovel comment avatar
Nunyelis
oalah sdh peot ya msh gragas mbah ....mbah....modus aja aslinya lo dukun cabul
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status