Share

Bab 17

Setelah tiga jam menempuh perjalanan akhirnya kami tiba di hotel bintang lima pilihan Pak Abi. Pria itu memesan kamar yang berbeda tetapi letaknya berhadapan, katanya agar lebih mudah jika dia butuh sesuatu terkait pekerjaan kami.

Setelah menaruh koper di kamar masing-masing, Pak Abi langsung mengajakku ke lapangan, kami tak punya waktu untuk istirahat karena pekerjaan yang terus mengejar. Kami menaiki undakan tangga ke bagian atas gedung yang baru jadi tiga tingkat.

Pak Abi menaikinya sangat cepat, membuat aku ngos-ngosan, kewalahan mengikuti kaki panjangnya yang sekali loncat dua sampai tiga anak tangga terlampaui.

"Pak, pelan-pelang dong!" Napasku sudah terputus-putus saking lelahnya, Dia berhenti kemudian menoleh ke belakang, jarak kami sejauh enam anak tangga sekarang.

"Kita harus buru waktu, Hanin," sahutnya. Aku menepuk dada yang sudah sesak.

"Tapi saya nggak bisa napas lagi nih!" seruku kesal, dan sekarang dia malah menyeringai, apa lagi yang akan dilakukan pria itu kali ini.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status