Share

Lima puluh delapan

Mentari tersenyum senang, akhirnya dia bisa melihat bunga sakura secara langsung.

"Senyum terus, entar kering gigi Lo.." ujar Benji.

Mentari melirik Benji dengan sinis, Benji selalu saja merusak suasana.

"Kak ayo kita foto lagi..." Ajak Mentari dengan menarik tangan Benji.

Benji menghembus kan napasnya lelah, Mentari sudah berfoto puluhan kali masih saja kurang.

"Untung cinta.." batin Benji.

Kalau tidak, dia tidak akan mau melakukan nya.

"Besok-besok kita bawa fotografer aja lah.." ujar Benji, dia capek kalau terus di suruh memoto Mentari begini.

Apalagi Benji di suruh ngulang foto terus. Mentari selalu saja protes, yang katanya foto nya jelek lah, gendut lah.

"Ide bagus, soalnya kakak motonya jelek-jelek.." ucap Mentari menyindir.

Benji melotot kan matanya kesal, dia sudah capek dari tadi mengiku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status