Share

sks 2

Author: ananda zhia
last update Last Updated: 2025-01-01 17:39:14

Suamiku guru yang baik, saking baiknya, dia sampai memberikan kado lingerie pada muridnya diam - diam tanpa sepengetahuanku... 😖🥴

SISWI KESAYANGAN SUAMIKU

DUA

"Halo, Mas Bagas! Kangen ya!"

"Ha.. Halo, Lin, aku... "

Renita meraih ponsel milik Bagas dengan tak sabar.

"Halo, Lina? Saya Renita, istri dari guru kamu..."

Suara helaan napas panjang terdengar. Lina di seberang telepon juga kaget bukan main. Istri dari gurunya menelepon nya saat ini, hendak mengkonfrontasi pesan w******p yang telah dikirimkannya pada Bagas tadi.

Lina menepuk keningnya dengan telapak tangan perlahan.

'Duhh, gob*** nya aku! Saking senangnya dengan kado pak Bagas sampai lupa dengan pesannya. Aku malah mengirim w******p lebih dulu ke HP pak Bagas, bahkan mengirimkan foto kayak tadi!' batin Lina memaki diri sendiri.

"Lin? Halo? Kamu masih di sana kan? Saya sudah tahu tentang hubungan kamu dengan mas Bagas, kalau kamu lari dari masalah ini, saya akan langsung melaporkan kalian ke pihak sekolah!" gertak Renita.

"Eh, iya, iya, bagaimana, Mbak, eh Bu?" tanya Lina gagap.

"Saya ingin kita bertemu bertiga. Saya ingin tahu tentang hubungan kamu dengan suami saya!" ujar Renita tegas dengan nada suara sedang.

Hening sejenak. Lina berpikir keras untuk menjawab pertanyaan istri gurunya agar tidak membahayakan dirinya.

"Saya dengan pak Bagas kan murid dengan guru, Bu. Sungguh, tidak ada hal lain lagi," sahut Lina akhirnya setelah berpikir beberapa detik.

Renita tersenyum.

"Murid biasa? Tapi kenapa ada kado lingerie dari suami saya untuk kamu?" kejar Renita.

Lina menelan ludah dengan susah payah. Kali ini dia sulit mengelak.

"Hm, Baik lah, Lina. Kalau kamu memang merasa tidak ada hubungannya dengan suami saya, berarti bisa ya saya dan mas Bagas ke rumah kamu sekarang," ujar Renita, nada suaranya menyiratkan bahwa keputusan nya tidak bisa diganggu gugat.

"Jangan, Bu. Di rumah saya hanya ada kakek dan nenek saya. Kasihan kakek dan nenek saya nanti terkejut dan mengira saya sebagai murid yang tidak benar, Bu," ujar Lina selembut mungkin.

"Kalau kamu tidak ingin kakek dan nenek kamu kecewa, kenapa kamu harus mengirim foto memakai baju yang diberikan oleh suami saya, seolah kamu memberi tanda agar digoda. Ya kan?" tanya Renita menahan amarah.

"Saya.. Saya khilaf, Bu. Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi. Saya akan menjauhi pak Bagas. Tapi saya mohon, jangan sampai keluarga saya tahu tentang hal ini," ujar Lina menghiba.

"Terserah apa yang kamu katakan, tapi saya hanya ingin mendapatkan sejauh apa hubungan kalian berdua di hadapan keluarga kamu.

Dan kalau kamu melarikan diri atau sembunyi, maupun melarang kakek dan nenek kamu untuk bertemu dengan saya, maka saya akan memviralkan masalah ini pada masyarakat dan kepala sekolah agar kamu dan mas Bagas mendapatkan sanksi sosial, kalau perlu kalian harus dikeluarkan dari sekolah!"

"Maaf, maafkan saya, Bu. Silakan datang ke rumah kakek dan nenek saya. Saya akan bertanggung jawab atas perbuatan saya, Bu. Asalkan masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja. Jangan sampai viral atau sampai ke kepala sekolah, Bu! Saya mohon!" ujar Lina memelas dari seberang telepon.

"Bagus! Kalau begitu saya dan mas Bagas berangkat ke rumah kakek dan nenek kamu sekarang!" ujar Renita tegas lalu mengakhiri panggilan telepon.

Renita mengembalikan ponsel Bagas kepada pemilik nya. Bagas menatap sang istri dengan wajah memelas.

"Ren, tolong! Maafkan aku, sekali saja! Bukankah selama ini aku berusaha menjadi suami yang terbaik untuk kamu? Bahkan aku merawat kamu saat kamu melahirkan dan buang air besar di ruang bersalin tanpa rasa jijik, masa sekarang kamu melupakan semua kesalahan ku, hanya karena pesan w******p salah paham dari salah seorang siswiku!?" pinta Bagas.

Renita menggeleng tegas.

"Semua keputusan ku akan kuambil setelah kita bertemu dengan siswi kesayangan mu itu! Sekarang aku tidak akan menanyakan pada mu tentang hal - hal yang berkaitan dengan perselingkuhan kalian, tapi aku akan bertanya pada mu dan Lina di hadapan kedua kakek nenek Lina, kalau perlu di hadapan keluarga besarnya!" ujar Renita.

Bagas mendelik. "Tapi, Sayang..."

“Kita pergi sekarang,” kata Renita dengan nada yang tidak bisa dibantah. Bagas mengangguk patuh, merasa tak berdaya di hadapan istrinya.

Malam itu, mereka meninggalkan rumah dengan membawa Damar yang sudah tertidur lelap dalam pelukan Renita. Ketegangan terasa begitu tebal di dalam motor saat mereka menuju rumah Lina. Selama perjalanan, tak satu kata pun keluar dari mulut mereka. Renita beberapa kali menghela napas panjang, sementara Bagas berkonsentrasi pada jalanan di depan mereka, pikirannya kacau balau.

Rumah nenek Lina masih satu kecamatan dengan rumah Bagas maupun sekolah tempat Bagas mengajar. Lina sibuk menata pikiran dan hatinya agar tetap berpikir jernih. Dia belum bisa memutuskan apa yang akan dilakukan nya sebelum mengetahui dengan pasti sejauh apa hubungan antara suami dan muridnya itu.

Sesampainya di rumah Lina, suasana di antara Bagas dan Renita semakin tegang. Rumah kakek dan nenek Lina sederhana, terletak di sebuah perkampungan yang tidak terlalu jauh dari sekolah. Lampu depan rumah masih menyala, menandakan bahwa Lina sudah menunggu mereka. Bagas dan Renita turun dari motor, sementara Damar masih tertidur pulas di dalam gendongan Renita. Bagas mengetuk pintu perlahan.

Next?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
buang aja laki" ga ada guna nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 40 B ( tamat)

    "Kamu tahu nggak apa persamaan antara cintaku padamu dengan isi kartu ATM ini?" tanya Arjuna dengan senyum dikulum. Renita menggeleng. "Emang apa persamaannya?!" tanya Renita bingung. "Persamaan antara isi kartu ATM ini dengan perasaanku padamu adalah sama - sama unlimited, jadi jangan ragu - ragu kalau kamu ingin beli apapun, Yang," ujar Arjuna sambil meraih tangan Renita dan memberikan black cardnya. Renita melongo. Diraihnya tangan Arjuna dan dikembalikan lagi kartu itu pada si empunya kartu. "Lho kenapa dibalikin, Yang? Kamu nggak butuh duit?" tanya Arjuna heran. Renita tertawa. "Haha, siapa sih di dunia ini yang nggak butuh duit? Tapi nanti saja deh, kalau kita sudah menikah, baru aku mau menerima nafkah dari mu. Kalau sekarang, jangan dulu. Kan kamu juga sudah membantuku untuk mendapatkan pekerjaan," ujar Renita tersenyum. Arjuna pun manggut-manggut. "Ya sudah kalau keinginanmu seperti itu. Hm, ngomong - ngomong soal menikah, aku ingin menikah langsung setelah aku lulus k

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 40 A

    Semakin orang gila itu mendekat ke arah Renita, Renita pun terkejut saat melihat siapa sebenarnya perempuan gila yang disoraki oleh anak-anak, karena perempuan gila itu adalah Lina! Renita menahan nafas saat Lina semakin mendekat ke arahnya. Sesaat dia ragu jika perempuan gila yang sedang disoraki oleh anak - anak kecil itu adalah Lina, tapi semakin sosok itu mendekat ke arah Renita, dia pun semakin yakin bahwa perempuan ODGJ itu adalah perempuan yang sama yang telah merebut suaminya. "Lina? Apa yang terjadi padamu? Kenapa kulit dan pikiran kamu rusak?" desis Renita saat Lina tepat berada di hadapannya. Tanpa diduga Lina berhenti di hadapan Renita sejenak, lalu mereka bertatapan. Dan mendadak Lina tertawa terbahak. "Hahaha! Ada set an! Haaa haaa haa!” seru Lina sambil menunjuk ke wajah Renita. Renita terperanjat dan sama sekali tidak menyangka jika Lina akan menyapanya dengan cara seperti itu. "Arghh! Setan! Setan!" seru Lina sambil merentangkan kedua tangannya dan berusaha menja

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 39 B

    "Bagaimana kalau kamu juga bekerja di kantorku? Bu Renita kan juga sarjana komputer? Hitung-hitung membantu aku di perusahaan. Nanti aku tanyakan pada HRD, apa ada posisi kosong yang bisa diisi oleh bu Renita," ujar Arjuna mantap. "Ah tidak perlu. Aku tidak mau kalau mendapatkan pekerjaan dengan cara nepotisme," kata Renita. "Ini bukan nepotisme, ini hanya memberikan posisi pada orang yang membutuhkan. Begini, Bu, misalkan ada posisi di perusahaan yang sedang kosong, apakah lebih baik diberikan pada orang yang tidak kita kenal sama sekali atau kita berikan pekerjaan pada orang yang sudah kita kenal dengan baik dan terpercaya?" tanya Arjuna.Renita hanya manggut - manggut. "Ya, kamu benar. Ya sudah, kalau begitu besok aku akan melamar kerja ke perusahaan papa kamu," ujar Renita. "Sekarang kamu tidur ya, sudah malam,” sambung Renita lagi. "Iya, Bu. Tapi sebelum tidur, sebenarnya saya itu STNK sama gurunya," ujar Arjuna. Kening Renita mengerut. "Hah, apa itu STNK?" "STNK itu Selalu

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 39 A

    Renita sedang mencari lowongan pekerjaan melalui media sosial nya saat sebuah pesan whatsapp masuk di ponselnya.Renita tersenyum saat membaca pesan whatsApp itu karena pesan itu dikirim oleh Arjuna.[Aku punya tebakan nih, Yang! Apa perbedaan antara akhir pekan dan cintaku padamu?]Renita dengan cepat membalas pesan Arjuna.[Tidak tahu. Memangnya apa bedanya, Jun?][Kalau akhir pekan itu weekend kalau cintaku padamu will never end]Balasan pesan dari Arjuna membuat Renita tersenyum. [Kamu bisa saja, Juna. Kamu belajar dari mana?][Belajar dari hati dong, Yang! Oh ya, kamu lahir tanggal satu ya?]Renita menjawab, [Enggak, emang kenapa?][Aku kira kamu lahir tanggal 1, karena kamulah satu-satunya tujuan hidupku.]Balasan chat dari Arjuna membuat Renita tertawa lepas.[Aku lahir tanggal 7 bulan depan.]Arjuna membalas dengan senyum terkembang. [Wah pantas saja kamu lahir tanggal 7, karena kamu adalah tujuan dari doa-doaku selama ini 🥰]Bunga - bunga di hati Renita seakan bermekaran.

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 38 B

    Renita mengangguk, dia kemudian menggendong Damar dan berjalan menuju ke arah mobil Arjuna. Suasana hening saat mobil melaju. Damar yang semula merengek karena ingin bermain hujan, terdiam setelah Arjuna memberikan roti coklat yang memang sudah disiapkannya untuk calon anak sambungnya itu. "Kenapa kamu diam saja, Bu Ren?" tanya Arjuna melirik ke arah Renita yang sedang menatap kaca jendela yang basah oleh air hujan. "Apa ada hal berat yang sedang bu Nita pikirkan?" lanjut Arjuna lagi. Renita menghela napas panjang. "Aku masih merasa sangat bersalah pada Mas Bagas. Apa aku harus mengatakan pada orang tua Bagas bahwa anak bungsu mereka meninggal karena menyelamatkan aku?" tanya Renita. Arjuna menggeleng. "Menurut saya hal itu tidak perlu. Bukan kamu yang bersalah. Kamu kan tidak minta ditabrak, kamu juga tidak minta untuk diselamatkan oleh Bagas kan, Bu? Jadi tidak usah mengatakan hal yang akan membuat orang tua pak Bagas justru menaruh dendam pada bu Renita," ujar Arjuna panjang leb

  • SISWI KESAYANGAN SUAMIKU   sks 38 A

    Disusul dua batu yang mendarat dengan mulus di kaca belakang. Adi yang ketakutan, membeku di kursi belakang kemudi. Beberapa orang turun dari motor dan menyerbu mobil Adi. "Turun kamu! Atau mati!" teriak mereka murka. Adi menatap pada kerumunan orang yang berkeliling di depan mobilnya. "Ayo keluar dari mobil mu dan mempertanggungjawabkan perbuatanmu atau aku kami akan memberi pelajaran, biar kamu modyar sekalian!" teriak orang-orang yang berkerumun di depan mobil Adi.Adi sangat ketakutan. Tetapi dia tetap tidak mau keluar dari mobil karena khawatir akan diamuk massa. "Woi, budek ya?! Kalau kamu tidak mau keluar, kami akan menghancurkan mobilmu secara paksa dan menghajarmu!" teriak sebagian orang yang berkerumun di depan mobil Adi.Adi terdiam di belakang kemudi sehingga membuat jengkel orang - orang yang berkerumun di hadapannya. Dua orang lelaki yang membawa batu besar menghantamkan batunya ke kaca bagian depan mobil sehingga pecah berhamburan, tepat pada saat itu, Adi ditarik o

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status