Accueil / Romansa / SKANDAL PEWARIS CULUN / Bab 5. Memanfaatkan Kesempatan Untuk Keuntungan Pribadi

Share

Bab 5. Memanfaatkan Kesempatan Untuk Keuntungan Pribadi

last update Dernière mise à jour: 2025-08-19 16:10:06

“Zayden, kemarilah!” 

Misha memanggil Zayden ke mejanya. Ia  sedikit meninggikan suara karena posisi duduk Zayden yang terpisah cukup jauh dengannya. 

Merasa dipanggil, Zayden dengan sigap menghampiri meja Misha. Dia berdiri dengan sopan di samping Misha. Menunggu atasannya memberikan instruksi untuk dikerjakan. 

Sepertinya Misha sudah tidak terganggu dengan yang mereka lakukan tadi malam. Mungkin baginya, hal itu memang bukan apa-apa.

“Ini, kerjakan semuanya dan berikan lagi ke saya setelah selesai sebelum makan siang!” perintahnya.

Misha menyodorkan tumpukkan kertas yang harus dikerjakan oleh Zayden. Dari beberapa tumpukkan kertas itu, ada yang sebagian adalah pekerjaannya. 

“Baik, Bu Misha.”

Misha tersenyum puas melihat Zayden yang dengan mudah mengiyakan perintahnya. Memang seperti itulah Zayden—penurut dan tidak bisa membantah.

“Apa kamu juga sepenurut ini ketika di atas ranjang,” batin Misha diiringi senyum tipis. 

Matanya diam-diam menatap tubuh Zayden. Bayangan tubuh seksinya masih tersimpan baik di otaknya. Begitu juga bagaimana liarnya pria itu tadi malam. Seakan-akan yang melakukannya bukanlah si culun di depannya ini.

Menyadari akan pikiran kotor yang merasuki otaknya, Misha langsung menggelengkan kepala.

“Jika ada yang tidak kamu mengerti, kamu bisa menanyakan pada rekan kerjamu,” ujar Misha mencoba bersikap profesional kembali.

“Baik, Bu Misha.”

Lagi-lagi Zayden menurut dan hal itu sukses mengundang senyum miring Misha.

“Selamat pagi,” sapa Joshua yang baru saja datang dengan segelas teh di tangannya, menyela percakapan Misha dan Zayden.

“Bagaimana, kamu sampai dengan selamat kan? Apakah Zayden mengantarkanmu sampai rumah?” tanya Joshua, tidak sabaran.

Misha dan Zayden bereaksi sama, tubuh keduanya menegang. Namun, semuanya hanya terjadi beberapa saat sebelum semuanya kembali normal.

“Iya, Zayden mengantarkanku sampai depan pintu,” jawab Misha.

“Sampai depan pintu motel!” sambung Misha dalam hati.

Joshua tersenyum, lega mendengar jawaban Misha. 

“Syukurlah, apakah perutmu baik-baik saja? Semalam kamu terlalu banyak minum,” tanya Joshua dengan nada khawatir.

“Sedikit tidak nyaman, tapi masih oke,” balas Misha. Matanya sesaat melirik Zayden yang masih berdiri di sampingnya, sementara Joshua sudah menarik kursi dan duduk di sebelah Zayden.

“Oh ya, ini!” Joshua menyodorkan gelas berisi teh yang dibawanya. Ia sengaja membuatnya untuk menarik perhatian Misha. Sejak bergabung dengan tim pemasaran, ia sudah tertarik dengan Misha. Wanita itu sesuai dengan tipenya, cantik, perfeksionis, dan ambisius.

“Minumlah, ini bisa membuat perutmu hangat!” sambung Joshua.

Garis bibir Misha tertarik melengkung. Wanita dengan rambut dikuncir kuda itu menyesap teh yang dibawakan oleh Joshua. Matanya tampak berbinar, menikmati teh yang terasa nikmat.

“Terima kasih,” ucap Misha.

“Apapun untukmu. Kalau kamu mau, aku bisa membawakannya untukmu. Teh ini diracik spesial oleh pembuatnya.”

Zayden berdecak samar, muak mendengar kata-kata dari bibir Joshua yang lebih terdengar seperti bualan. Sementara Misha, wanita itu hanya tersenyum menanggapi Joshua. Tidak tahu apakah dia benar-benar tertarik atau sekedar basa-basi.

“Oh ya, tentang intern yang masuk senin depan, apa kamu yang akan mengawasinya?”

Joshua membuka obrolan. Sebenarnya ini hanya alasan. Dia hanya ingin berlama-lama bersama dengan Misha. Lagipula jam kantor juga belum menunjukkan kesibukannya. Tidak ada salahnya jika dia melakukan pendekatan.

“Intern ya…?” Misha melirik Zayden lagi yang masih berdiri di tempatnya. “Aku akan memikirkannya dulu akan menunjuk siapa sebagai pengawasnya.”

“Omong-omong, internnya laki-laki atau perempuan?” tanya Misha setelah sempat terdiam beberapa saat.

“Kalau di timmu perempuan,” jawab Joshua.

Misha mengangguk mengerti. Sebuah ide untuk balas dendam tiba-tiba terlintas kembali di pikirannya. Menjadikan Zayden yang baru bekerja untuk mengawasi intern mungkin bisa memuaskan kekesalannya.

“Sampai kapan aku harus berdiri di sini,” gerutu Zayden dalam hati. Telinga serta kakinya lelah mendengar percakapan dua orang di dekatnya ini, terlebih Joshua. Terlihat sekali jika pria itu ingin mendekati Misha, beruntung Misha hanya diam, entah memikirkan apa.

“Misha….?” Joshua mengibaskan tangannya di depan wajah Misha ketika wanita itu hanya diam dan tidak menanggapi ucapannya. Namun, malah tersenyum aneh.

“Aahh… iya, ada apa?” celetuk Misha terkesiap.

Joshua berusaha tersenyum, meski hatinya menggerutu. Dia sudah bicara panjang lebar tapi Misha tidak mendengarkannya.

“Aku memiliki dua tiket untuk menonton konser pianis dan ketika aku lihat, ternyata pianis itu adalah pianis kesukaanmu. Seorang teman memberikannya padaku. Aku ingin menontonnya tapi….”

“Kamu ingin mengajakku?” potong Misha dengan cepat. Dia sudah cukup hafal dengan trik murahan seperti ini.

“Jika kamu tidak keberatan? Nanti setelah pulang dari konser kita bisa mampir ke restoran milik temanku. Kebetulan dia membuat menu baru dan memintaku untuk mencicipinya,” sahut Joshua bersemangat. 

“Bagaimana?” Tanya Joshua penuh harap.

Misha melirik Zayden sebentar sebelum kembali pada Joshua. “Boleh,” jawab Misha.

“Baiklah kalau begitu. Aku… kembali ke ruanganku dulu.”

Misha mengangguk. “He’em…. Terima kasih atas tehnya.”

Joshua mengangguk menjawab ucapan Misha. Sebelum benar-benar pergi, Joshua tersenyum sambil menepuk pundak Zayden dua kali. Hal itu sukses membuat Zayden kesal. Dia melirik sebentar ke arah pundaknya sebelum berdecak kecil, sangat kecil tapi mampu tertangkap oleh Misha.

Misha mengerutkan keningnya, sedikit tercengang.

“Apa dia baru saja berdecak padaku?”

***

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 55. Prahara Itu Mulai Datang

    “Misha…” Misha terlonjak kaget saat Joshua menyapanya membuat pria itu menatapnya heran. “Apa telah terjadi sesuatu?” Tanyanya penasaran. Misha menggelengkan kepala, merapikan rambutnya dan kembali menatap layar ipadnya. Dia tidak mungkin mengatakan perihal Revan pada Joshua yang bukan siapa-siapa. Sejak pulang dari jalan-jalan dengan Arsa dan melihat Revan, Misha jadi banyak pikiran. Pria itu seakan sedang mengintai sesuatu membuatnya tidak tenang. Takut jika sewaktu-waktu Arsa akan dibawa pergi. “Katakan saja jika ada sesuatu yang membebani pikiranmu,Misha. Mungkin aku bisa membantu.” “Tidak ada apa-apa,Jo. Aku hanya agak lelah saja akhir-akhir ini.” Joshua menatapnya agak lama sebelum menghembuskan nafasnya. “Baiklah. Bilang saja jika membutuhkan bantuanku.” “Iya.” Misha hanya mengangguk saat Joshua berbalik pergi kembali ke ruangannya. Ada beberapa pekerjaan yang membuat Misha agak pusing namun masalah utamanya adalah Revan. Laki-laki itu sepertinya akan membawa masalah

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 54. Ketakutan Yang Menghantui

    Misha duduk di tepi tempat tidur Arsa. Tatapannya sendu, telapak tangannya mengusap kepalanya penuh sayang meski hatinya sedang gelisah. Sekalipun tidak ada hubungan darah di antara mereka berdua tapi Misha tidak akan bisa jika harus kehilangan Arsa.Seseorang yang dengan ceria selalu menunggunya di ruang tamu setiap Misha pulang bekerja dengan segelas air putih yang sudah dia siapkan sebelumnya.Selama ini Misha bisa bertahan karena ada Arsa yang menemaninya. Anak laki-laki itu dia cintai seperti anak kandungnya sendiri.Arsa perlahan membuka mata, Misha kaget.“Mam….”“Iya,sayang. Maaf, Arsa kebangun gara-gara Mama.”Arsa menggeleng samar. “Tidak. Arsa senang bisa melihat Mama sebelum kembali tidur. Apa pestanya menyenangkan?”Misha terdiam, bayangan Revan dan semua pembicaraan mereka tadi muncul di kepala Misha.“Iya,menyenangkan,” ucapnya getir.“Pasti seru sekali.” Misha tersenyum, mengelus pipi Arsa dengan lembut. “Soalnya Mama tadi dandan cantik sekali.”Misha tertawa kecil. Du

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 53. Masa Lalu Yang Kembali Datang

    Revan Alviano.Nama lelaki yang sudah dikenal Misha hampir sepanjang hidupnya. Besar dan tumbuh bersama di panti asuhan membuat keduanya tidak terpisahkan seakan-akan mereka saling menguatkan satu sama lain.Jadi wajar saja jika dulu, Misha menaruh perasaan lebih pada sahabatnya itu karena dialah satu-satunya orang yang tahu bagaimana dia bangkit dan bertahan.Namun perasaannya tidak terbalas. Misha harus menelan semua rasa itu sendiri dan tetap berada di depan Revan meski hanya dianggap sebagai saudara, sahabat dan juga adik. Misha belajar untuk menerima itu semua asalkan mereka masih bisa selalu bersama.Seiring berjalannya waktu, Misha bisa melihat dengan jelas,obsesi yang nampak di mata Revan. Obsesi dan keinginan terpendam untuk melakukan apapun demi mendapatkan apa yang dia inginkan selama itu menguntungkan dirinya. Berkat itu, Revan tumbuh menjadi lelaki yang perfeksionis,ambisius dan rela melakukan apa saja. Misha yang melihatnya tentu saja menganggap bahwa semua itu terlalu

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 52. Kejutan Yang Tidak Pernah Terduga

    Misha kembali bekerja bersama dengan Juno dan Doni seperti biasanya. Zayden tidak lagi menjadi bagian dari timnya lagi karena sebentar lagi dia akan diumumkan sebagai calon Presiden Direktur selanjutnya yang akan menjalani masa percobaan sebelum akhirnya akan ditetapkan secara sah.Sabtu nanti, perusahaan akan mengadakan jamuan makan malam di salah satu aula hotel dalam rangka kegiatan ramah tamah dan perkenalan.Misha yakin, Satria dan teman kantornya dulu yang pernah mengejeknya pasti tidak akan berkutik. Juno saja beberapa hari ini nampak gelisah dan mencoba meyakinkan dirinya kalau Zayden tidak akan memecatnya setelah kelakuannya yang dulu.Misha tidak tahu harus merasa senang atau tidak namun saat ini dia menyadari jika hatinya sedang tidak baik-baik saja. Selama seminggu, dia tidak pernah bertemu lagi dengan Zayden namun dia mendapati sesuatu yang lain dari pengasuh Arsa, Lala.“Pria itu datang setiap hari setelah Arsa pulang sekolah,Bu.” Mirsa tidak tahu apa yang sedang dilaku

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 51. Rasa Bergejolak Yang Tidak Bisa Dijelaskan

    Misha lelah.Saat jam istirahat, dia memilih untuk duduk sendirian di coffee shop seberang kantornya sambil makan kue manis dan segelas kopi untuk meredam segala gejolak yang dia rasakan setengah harian ini. Terlebih setelah keluar dari ruangan presdir tadi.Banyak hal yang dia pikirkan sejak skandalnya nampak di permukaan. Tentang anak angkatnya dan kenyataan bahwa pria yang dirindukan beberapa waktu ini ternyata seseorang yang memiliki identitas yang serumit itu.Sejak awal, dia bahkan tidak pernah membayangkan situasinya akan jadi seheboh ini.Mungkin, memang akan heboh jika hubungan asmaranya dengan Zayden yang statusnya masih bawahannya akan membuat banyak orang bertanya-tanya tapi Misha yakin, mereka pasti akan melewatinya berdua dan kehebohan itu akan reda dengan sendirinya. Tapi sekarang, Misha bahkan tidak tahu lagi harus bagaimana berhubungan dengan Zayden. Statusnya yang tinggi membuat Misha tidak akan pernah bisa bersanding dengannya.Zayden ternyata anak Pemilik Perusahaa

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 50. Belum Bisa Menerima Keadaan

    Misha menghentikan langkah kakinya sesaat setelah masuk ke dalam ruangan Presiden Direktur. Tubuhnya menegang kaku, tatapannya nyalang ke satu titik yang membuatnya benar-benar kaget. Pada sosok yang sangat dia kenal luar dan dalam, yang selama ini selalu dia rindukan kehadirannya, bayangan percintaan panas mereka yang tidak bisa Misha hilangkan dan tatapan lembut pria itu yang membuat Misha semakin hari semakin dalam merindukannya.Pada hari biasanya, Misha akan melihat Zayden bekerja dengan setelan yang sebagian orang menganggapnya cupu dengan kacamata yang selalu membingkai wajahnya.Namun, saat ini penampilan pria itu berbeda. Pria tampan, tanpa kacamata, rambut diatur dengan rapi dan setelan kerja layaknya seorang CEO. Begitu memikat dan tanpa cela.Namun bagi Misha, tampilan Zayden saat ini membuatnya merasa begitu asing. Misha lalu menyadari jika selama ini, dia tidak pernah mengenal siapa Zayden sesungguhnya. Pria itu telah mempermainkannya.Ternyata selama ini dia memang

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status