Share

20. Paman Tua

"Tentu. Paman bisa datang ke rumahku. Rumahku tidak jauh dari sini. Hanya berjarak satu blok." Tawar Benjamin seraya menunjuk ke arah rumahnya berada. Dia merasa tidak enak hati berlama-lama di rumah Zayna karena merasa Zayna baru saja menghindarinya.

Paman Li mengusap kepala Benjamin dan menggiringnya menuju ruangan yang sebelumnya ditinggalkan oleh Zayna. Ruangan itu merupakan ruang keluarga yang berisi berbagai sofa yang nyaman dan sebuah meja di tengah. Ada banyak foto keluarga Zayna di dalam pigura yang dipajang di dinding, dengan sebuah ukulele di antaranya. Paman Li mendudukkan Benjamin di salah satu sofa dan duduk di sebelahnya, "Kita bicara di sini saja. Aku tidak akan menghabiskan banyak waktumu karena aku memiliki pekerjaan. Aku ingin meminta tolong jika kamu bersedia."

"Apa yang bisa kubantu?"

"Kamu dan Zayna bersahabat dengan Mea, bukan?"

Benjamin mengangguk.

"Aku ingin meminta tolong padamu untuk memperhatikan sikap Mea. Dia mungkin terlihat ramah dan menyenangkan, tapi p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status