Share

Bab 12 Pengacau

Mata Anin membulat, begitu pula dengan semua orang yang ada di kamar tersebut. Mereka tak menyangka jika Tanaya tega memukul anaknya di depan semua orang.

"Tante, sudahlah. Jangan marah-marah nanti darah tinggi bisa kumat!" ucap Dilara yang mendekat pada Tanaya dan sangat tajam memandang Anin tengah memegang pipinya karena terasa panas.

"Anak ini sudah keterlaluan. Makin hari semakin membantah dan cari ribut saja!" sahut Tanaya kesal dan sudah lelah akan tingkah Anin yang tak terkendali. Anin tak menimpali. Matanya ikut menatap tajam pada Dilara yang tengah menjadi pahlawan kesiangan bagi dirinya.

"Terserah Mama bilang apa! Aku tak perduli!" ucap Anin tajam dan pergi meninggalkan kamar itu sambi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status